HEADLINE
Bank Sampah Induk Landasan Ulin Kelola Tabungan Sampah Jadi Uang dan Emas
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Upaya pengelolaan sampah, lingkungan, dan ekonomi terus digalakkan di Kota Banjarbaru melalui kehadiran Bank Sampah.
Melalui Bank Sampah maka pengelolaan sampah dilakukan lebih terorganisir mulai di paling dasar rumah tangga, ke lingkungan RT/RW, kelurahan hingga kecamatan sehingga bisa mereduksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Salah satunya di Komplek Wengga Tahap IV Kelurahan Guntung Manggis, warga mengambil langkah nyata dengan inisiatif pengolahan sampah melalui Bank Sampak Induk Landasan Ulin.
Baca juga: Bayi Perempuan Dalam Plastik Gegerkan Warga Kemuning, Dibuang Masih Ada Ari-ari

Agustin Eka Widyayanti, Direktur Bank Sampah Induk Landasan Ulin, mengatakan pada tahun 2021 warga menghidupkan kembali Bank Sampah yang sudah lama mati.
“Karena kita melihat di lingkungan kurang ada kesadaran dari masing-masing masyarakat. Kemudian kami ingin lingkungan kami ini bersih, makanya kami membentuk bank sampah,” ujar Direktur Bank Sampah Induk Landasan Ulin, Agustin Eka Widyayanti, Minggu (5/10/2025).
Bank Sampah IndukLandsan Ulin memberdayakan ibu-ibu kader PKK, Dasawisma, dan anggota Poktan lewat bank sampah yang pertama kali diberi nama Bank Sampah Derapah untuk mengolah sampah plastik menjadi barang daur ulang.
“Pertama di wilayah komplek dulu, kemudian kami memberikan edukasi. Alhamdulillah antusias dari anggota juga banyak. Akhirnya kami membentuk bank sampah ini,” jelasnya.
Baca juga: Pameran Buku Gus Dhofir dan Gramedia di Ponpes Darussalam Martapura
Agustin mengatakan saat ini sudah ada 73 nasabah tergabung pada program Bank Sampah Induk Landasan Ulin. Mereka tak hanya menabung sampah kemudian menghasilkan uang, tapi bisa juga kumpulkan sampah menabung emas.
“Nasabah keseluruhan ada 73, di antaranya ada 31 nasabah yang menabung emas, dan 42 itu yang langsung cash atau menabung uang,” sebut dia.
Sekadar diketahui, Bank Sampah Induk Landasan Ulin sudah bermitra dengan Pegadaian dan Pertamina. Melalui Pegadaian, para nasabah yang menabung sampah, kemudian dapat menimbang sampah mereka dan menjadikannya emas.
“Kita tabungkan ke Pegadaian menjadi menabung emas,” ungkap Eka.
Baca juga: Komisi VIII DPR RI Tinjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 9 Banjarbaru
“Lebih menguntungkan karena untuk emas mengikuti harga pasar, saat kita menabung dengan menggunakan uang 1 juta, akan untung ketika harga emas itu 2 juta,” sambungnya.
Semua jenis sampah diterima Bank Sampah Induk andasan Ulin untuk ditukarkan menjadi uang. Mulai dari kertas, plastik, sampah rumah tangga, terkecuali botol kaca.
Untuk sampah rumah tangga seperti sisa sayur, sisa buah-buahan akan diolah menjadi pupuk sebagai eco enzim dan biopori.
Sedangkan sisa sampah plastik dimanfaatkan untuk pembuatan bata press dan kerajinan lainnya.
Baca juga: Panggung Pergelaran Seni & Musik Berakhir, Wabup HSU: Wadah Kreativitas Generasi Muda
“Pipa juga kami olah, pipa yang dibakar itu ada beberapa keterampilan, kerajinan. Saat ini yang masih berjalan itu dari plastik dibikin bata press dan atap,” jelasnya
Salah satu warga, Rahmiam mengaku baru saja menjadi anggota Bank Sampah Induk Landasan Ulin. Ia mengumpulkan sampah-sampah yang kerap dibuang atau dibakar seperti minyak jelantah.
“Selama ada Bank Sampah ini saya mengumpulkan kertas atau plastik, minyak jelantah juga dibawa ke sini, kita timbang diuangkan. Bahkan bisa jadi emas,” ucap Rahmiam.
Ketua RT 44 Kelurahan Guntung Manggis, Nurul Huda mengakui, tingkat kesadaran masyarakat terutama terhadap pengelolaan sampah sudah mulai terbentuk di lingkungannya.
Baca juga: 143 KK Terdampak Puting Beliung, BPBD Kapuas Gerak Cepat Tangani Kebutuhan Dasar
“Karena kita rutin memberikan edukasi. Alhamdulillah masyarakat sudah terbentuk kesadarannya. Paling tidak mereka satu minggu sekali mengumpulkan sampah ke Bank Sampah,” ujar Nurul Huda. Total 250 Kepala Keluarga (KK) di wilayah RT 44, 50 persen sudah merupakan anggota dari Bank Sampah Induk Landasan Ulin.
Dia berharap wilayahnya bisa menjadi percontohan bagi RT-RT lain di Kota Banjarbaru agar bisa mengelola lingkungan melalui Bank Sampah.
“Mudah-mudahan, mari kita semangat karena kalau tidak kita siapa lagi yang menjadikan lingkungan kita yang bersih, aman, dan tentram,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
-
Kota Banjarbaru3 hari yang laluDriver Ojol Kena Dampak Brebet Diduga Usai Isi Pertalite, Hingga Beralih ke Pertamax
-
HEADLINE2 hari yang laluFenomena Motor Brebet di Banjarmasin: Banyak Masuk Bengkel, Pertamax Malah Kosong
-
DPRD BANJARBARU2 hari yang laluPertalite Disebut Biang Masalah, Begini Respon Wakil Rakyat Banjarbaru
-
Kota Banjarmasin2 hari yang laluMembentuk Profesionalitas dan Integritas Pegawai Yayasan Al Umm Banjarmasin Gelar P3B
-
Kalimantan Selatan2 hari yang laluLazisMu Menggelar Rakernas 2025 di Banjarbaru
-
kriminal banjarbaru2 hari yang laluBerkeliaran Bawa Sajam, Lima Orang Ditahan Polsek Liang Anggang



