Connect with us

NASIONAL

Bagaimana Rombongan WN India Bisa Masuk Indonesia?

Diterbitkan

pada

Jhoni Ginting. (Suara.com/Yasir)

KANALKALIMANTAN.COM – Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Jhoni Ginting menjelaskan bagaimana rombongan warga India masuk ke Indonesia pada Rabu (21/4/2021). India kini menjadi negara yang diwaspadai karena terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Mereka ke Indonesia dengan menumpang pesawat carter Air Asia QZ-988 dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

“Memang benar pada Rabu datang satu pesawat Air Asia dengan kode penerbangan QZ 988 dari Chennai ke Bandara Soekarno-Hatta, mengangkut 129 penumpang, ini adalah charter flight,” kata Jhoni dalam jumpa pers Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (23/4/2021).

Kedatangan mereka tidak bisa ditolak karena tiap-tiap orang memegang Kartu Izin Tinggal Sementara dan aturan pemerintah Indonesia hanya mewajibkan mereka untuk karantina.

Baca juga : Pengadaan 30 Unit Ipad di 2020, Anggota Dewan Banjarbaru Belum Terima

Ke 129 orang yang berada dalam pesawat Air Asia, terdiri dari 38 pemegang visa kunjungan WN India, 46 pemegang KITAS WN India, satu pemegang KITAS WN Amerika Serikat, 32 pemegang VITAS WN India, 12 WNI, dan 11 kru pesawat WNI.

“Memang mereka semua mendapatkan dokumen perjalanan berupa visa yang termasuk yang dikecualikan dan boleh masuk sesuai Permenkumham 26/2020,” kata dia.

Jhoni mengatakan rombongan tersebut akan menjadi yang terakhir karena sekarang pemerintah Indonesia akan melarang penerbangan penumpang dari India mulai 25 April hingga waktu yang tak ditentukan.

“Permohonan visa dari India sejak kemarin jam 12 siang sudah kami stop untuk pengajuannya,” kata dia.

Baca juga : Ada Festival Salikur Banjarbaru 2021, Digelar Antar RT

Dalam satu bulan terakhir, India berada di posisi terbanyak penambahan kasus Covid-19 harian, bahkan negara itu pecah rekor lagi untuk kesekian kalinya, dengan laporan infeksi harian mencapai 315.802 kasus pada Kamis (22/4/2021).

Perdana Menteri India Narendra Modi menggambarkan situasi lonjakan kasus Covid-19 di negaranya sebagai “tsunami.”

Beberapa ahli menyebut tsunami Covid-19 itu disebabkan varian virus corona baru yang dikenal sebagai B.1.617 yang terdeteksi di India.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian tersebut muncul pada akhir 2020. Para pejabat WHO menyebut varian itu sebagai “mutan ganda.”

Pertama kali dilaporkan ke publik pada 24 Maret 2020, ketika telah ditemukan lebih dari 200 sampel di negara bagian Maharashtra, India.(Suara.com)

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->