Connect with us

NASIONAL

ASTAGA! Sopir Truk Pasir Cabuli Bocah Kembar Sekaligus

Diterbitkan

pada

Ilustrasi pencabulan. Kelakuan bejat dilakukan pria asal Boyolali yang mencabuli bocah kembar sekaligus. Foto: Suara.com/dok

KANALKALIMANTAN – Kelakuan bejat benar-benar dilakukan seorang pria paruh baya bernama Parjono (49) yang bekerja sebagai sopir truk pasir.

Dia tega mencabuli bocah kembar sekaligus yang masih berusia 13 tahun. Pelaku saat ini sudah diamankan Satreskrim Polres Boyolali untuk diproses lebih lanjut.

Dilansir Solopos.com–jaringan Suara.com, mitra media Kanalkalimantan.com, korban masing-masing berinisial D dan N tinggal di Kecamatan Boyolali. Pelaku mengenal korban karena korban merupakan anak dari pasangannya.

“Pelaku bekerja sebagai sopir dan kita tangkap di wilayah Juwangi saat mengangkut pasir, 18 Februari,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, melalui KBO Sat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Wikan Sri Kadiyono.

Dia mengatakan peristiwa pencabulan terjadi di rumah yang ditempati korban saat ibunya tidak ada di rumah. Pelaku diketahui pernah menikah siri dengan ibu dari kedua korban.

“Awalnya Parjono memiliki hubungan dengan ibu korban, nikah siri. Pada saat ibu korban tidak ada di rumah, pelaku melakukan persetubuhan dengan anak-anaknya. Suatu saat kedua korban menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Kemudian ibunya melaporkan ke polres Boyolali,” paparnya.

Dari keterangan yang didapatkan, Wikan mengatakan perbuatan pencabulan yang dilakukan pelaku sudah berlangsung sejak Desember 2020. Terhadap korban D, pencabulan sudah dilakukan tujuh kali. Sedangkan pada korban N, pencabulan sudah dilakukan tiga kali. Pencabulan dilakukan pada waktu berbeda antara korban D dan korban N.

Sementara itu Parjono mengaku khilaf saat melakukan perbuatan pencabulan terhadap bocah kembar tersebut. Saat kembali dipastikan, pelaku juga mengaku belum menikah siri dengan ibu korban. Kepada korban, dia mengaku tidak melakukan ancaman.

“Tidak mengancam. Ya begitu saja,” kata dia.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 81 dan atau 82 UU No. 17/2016 tentang penetapan Perpu No. 01/2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Pelaku diancam dengan ancaman pidana minimal lima tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar. (Suara)

Editor: suara

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->