Connect with us

Kota Banjarmasin

ABK Hilang di Sungai Barito Ditemukan Meninggal Dunia

Diterbitkan

pada

Evakuasi korban tenggelam di Sungai Barito oleh Basarnas Banjarmasin. Foto: Basarnas Banjarmasin

KANALKALIMANTAN, BANJARMASIN – Seorang Anak Buah Kapal (ABK) TB Prima 2039 yang dilaporkan hilang di Sungai Barito dekat PT Daya Sakti, ditemukan meninggal dunia pada Rabu (7/7/2021).

Seorang ABK di perairan Sungai Barito sebelumnya pada Selasa (6/7/2021) dilaporkan hilang ke Basarnas Banjarmasin.

Kabar tersebut dibenarkan Andi Jainudin, Komandan Operasional Basarnas atau Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin dihubungi Kanalkalimantan.com bahwa korban atas nama Stefen Toding Bua (25) yang hilang di Sungai Barito sudah ditemukan.

“Sudah ditemukan,” kata Andi Jainudin melalui pesan singkat WhatsApp.

 

 

Baca juga: Kartu Vaksin dan PCR Jadi Syarat Terbang, Penumpang Bandara Syamsudin Noor Turun 72%

Lokasi penemuan korban oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia pada titik koordinat 03 16′ 274″ S 114 33′ 334″ E 50 meter dari lokasi pertama tenggelam. “Korban dievakuasi ke dermaga SAR Basirih kemudian RSUD Ulin Banjarmasin,” sambungnya.

Anggota Basarnas Banjarmasin, Amin menambahkan bahwa informasi awal diperoleh dari keterangan warga sekitar ada orang tenggelam. Basarnas pun langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.

“Ke lokasi menggunakan kapal mesin dan ditemukan sebuah mayat mengambang 50 meter dari titik nol,” ujarnya.

Korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin sambil menunggu keluarga korban dari Tarakan datang ke Banjarmasin.

ABK ini berjenis kelamin laki-laki asal Kalimantan Utara (Tarakan), yang dilaporkan meninggal dunia tenggelam di perairan Sungai Barito sejak Selasa (6/7/2021).

Saat itu korban bersama tiga ABK lain berpindah dari TB Prima 2039 ke TB Tama 3048, ketika tongkang sedang berada di depan PT Daya Sakti.

Baca juga: WASPADA. Pasien Covid-19 Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 RS Idaman Banjarbaru Penuh!

Korban bergerak ke buritan bersama temannya, sedangkan dua ABK lain menuju ke haluan tongkang. Tidak lama kemudian, satu ABK yang bersama korban juga bergerak ke haluan untuk membantu menaikkan jangkar.

Oleh karena fokus menaikkan jangkar, ketiga ABK tersebut tidak lagi memperhatikan kondisi korban, sampai kemudian terdengar teriakan minta tolong melalui radio panggil.

Baru sekitar 30 menit kemudian, ABK lain berusaha mencari keberadaan korban di atas tongkang. Namun, korban tersebut tidak ditemukan.
(kanalkalimantan.com/shintia)

Reporter : shintia
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->