Advertorial
8 Desa di Kabupaten Banjar Masuk Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
MARTAPURA, Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) se Indonesia ditetapkan ada 40 lokasi. Kabupaten Banjar satu-satunya daerah di Kalsel yang masuk KPPN. Tercatat sebanyak 8 desa dari 2 kecamatan ditetapkan jadi kawasan prioritas, antar desa ini langsung berbatasan serta memiliki kesamaan atau keterkaitan potensi. Sektor perikanan dan pertanian yang menjadi andalan.
Lokasi KPPN Banjar di 8 desa berada dalam 2 kecamatan yaitu Kecamatan Martapura meliputi Desa Cindai Alus, Sungai Sipai, Tungkaran, dan Pesayangan Barat. Sementara Kecamatan Martapura Barat meliputi Desa Panggalaman, Sungai Batang, Sungai Batang Ilir, dan Sungai Rangas Hambuku.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bappelitbang Banjar Hary Supriadi saat konferensi pers dihadapan awak  media cetak dan elektronik tentang KPPN Banjar, di Mahligai Sultan Adam Martapura, Rabu (27/12).
Untuk itu Kabupaten Banjar dituntut menyelesaikan masterplan berusia 10 tahun yaitu 2019-2028 sebagai upaya mendukung sasaran RPJMN tahun 2015-2019 yang menekankan pertumbuhan serta mengurangi jumah desa tertinggal.
“Ini program yang langsung dibawah kontrol Kementerian Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan RI,†kata Hary.
KPPN sendiri memacu kerjasama antar desa bisa juga dengan pihak ketiga, sekaligus membentuk lembaga atau badan kerjasama antara desa melalui peraturan bersama kepala desa.
“Seperti mendirikan badan usaha milik desa, kepemilikanya dipunyai bersama. KPPN jadi jalan keluar memenuhi sarana dan prasarana transportasi, sentra produksi, kelembagaan. Kemudian, sumber permodalan, harga jual, dan pengembangan permukiman,†jelasnya.
Adapun anggaran KPPN Banjar selama 10 tahun, sebagian besar berasal dari pusat, berupa kegiatan yang akan dilucurkan ke desa sasaran. Konsep pengembangan KPPN Banjar dibagi dua. Pertama berlokasi di desa Sungai Batang, desa ini didaulat jadi pusat pengolahan komoditas ikan budidaya, perdagangan, sortasi, dan branding. Kedua berlokasi di desa Panggalaman, desa ini didapuk sebagai pusat pengolahan komoditas pertanian tanaman pangan, lantai jemur, dan packaging. Kawasan ini masuk argibisnis komoditas padi siam.
Bupati Banjar Banjar KH Khalilurrahman menerangkan, Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) Banjar bertujuan untuk meningkatkan keterkaitan pembangunan desa dengan kota, dengan memperkuat pusat-pusat pertumbuhan baru. KPPN memiliki dua jenis potensi kawasan perikanan dan pertanian.
“Potensi perikanan yang berkembang di KPPN Banjar adalah budidaya perikanan seperti ikan patin, ikan nila, dan ikan mas,†ujar Bupati Banjar.
Selain perikanan, KPPN Banjar juga menggaet potensi pertanian tanaman pangan berupa padi, contohnya di Kecamatan Martapura Barat, yaitu jenis pertanian tanaman pangan padi sawah. Luas lahan yang ditanami padi sawah di Martapura Barat seluas 6.650 hektare dengan hasil produksi kurang lebih 28 ribu ton per tahun.
“Upaya ke arah KPPN Banjar telah ada, pada 2017 tadi diperbaiki jalan Minapolitan Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang sumber pendanaannya berasal dari APBN,†pungkasnya.(hendera)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Mantan Karyawan BPR Candi Agung Amuntai Dituntut 7 Tahun
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Ungkap Kasus Curanmor di Banjarbaru, 4 Unit Motor Berplat Merah
-
HEADLINE18 jam yang lalu
Pasti Maju Pilwali Banjarbaru, Ovie Simpan Nama Pasangan
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Kontestan Kepala Daerah di Kalsel Ditantang Miliki Visi Majukan Perpustakaan
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
SKPD Mengajar di SMPN 2 Banjarbaru, Wali Kota Aditya Ngajar Kelas Inspirasi
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Modus Pinjam Bendera Perusahaan Korupsi Proyek RS Kelua Tabalong