HEADLINE
Kaspersky: 40 Persen Pengguna Online di Asia Pasifik Alami Kebocoran Data
KANALKALIMANTAN.COM – Perusahaan global keamanan siber Kaspersky dalam laporan Kaspersky Global Privacy Report 2020 mengungkapkan bahwa sebanyak 40 persen pengguna online di Asia Pasifik mengalami insiden kebocoran data pribadi. Sementara lebih dari lima orang dalam setiap 10 pengguna online di wilayah ini menyatakan keprihatinan yang sama dalam hal menjaga kehidupan virtual mereka.
Survei itu dilakukan oleh lembaga penelitian independen Toluna antara Januari dan Februari 2020 dengan melakukan penelitian pada 15.002 konsumen di 23 negara, di mana 3.012 peserta berasal dari wilayah Asia Pasifik.
“Data menunjukkan perilaku online yang cukup kompleks di wilayah kami. Ini sesungguhnya merupakan kemajuan yang disambut baik. Sebagian besar konsumen sekarang cukup memahami privasi online, tetapi kebiasaan virtual dan pengetahuan keamanan mereka masih membutuhkan perubahan,” ucap Stephan Neumeier, Managing Director Kaspersky untuk wilayah Asia Pasifik, dalam keterangan pers yang diterima Suara.com –jaringan Kanalkalimantan.com–.
Pelanggaran siber tadi mencakup 40 persen akun yang diakses tanpa izin, 39 persen pengambilalihan perangkat secara ilegal, 31 persen pencurian dan penggunaan data rahasia, 20 persen penyebaran informasinpribadi secara publik, dan data pribadi yang diakses oleh seseorang tanpa persetujuan.
Ironisnya, penelitian yang sama menemukan bahwa lebih dari seperlima pengguna masih membagikan privasi secara sukarela untuk mendapatkan produk atau layanan secara gratis.
Sebanyak 24 persen responden lainnya juga lalai dalam menjaga privasi dengan membagikan detail akun media sosial untuk kuis hiburan. Selain itu, 2 dari 10 konsumen yang disurvei juga mengakui mereka membutuhkan bantuan untuk mempelajari bagaimana cara melindungi privasi secara online.
“Dengan situasi kerja jarak jauh saat ini di sebagian besar negara di Asia Pasifik, privasi digital harus menjadi perhatian bagi pengguna pribadi dan perusahaan,” tambah Neumeier.
Adapun hal negatif yang dirasakan pengguna online sehingga mempengaruhi kehidupan digital dan bahkan fisik adalah:
39 persen mengatakan terganggu oleh spam dan iklan
33 persen merasa stres
24 persen menyatakan reputasi pribadi mereka dalam bahaya
19 persen pengguna telah menyinggung seseorang, kehilangan uang, dan terintimidasi
16 persen pengguna di Asia Pasifik mengalami pemerasan
14 persen mengalami kerusakan karir
10 persen mengalami putus hubungan atau perceraian.
Disarankan, untuk memastikan informasi pribadi pengguna tetap terlindungi di ruang internet, pengguna harus menyimpan seluruh daftar akun online sehingga pengguna memiliki pemahaman penuh tentang layanan dan situs web mana yang mungkin menyimpan informasi pribadi. (suara.com)
Editor : kk
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Sejarah 1 Mei 1952 : Dari Afdeeling Amoentai Menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Dear Pencari Kerja: Ratusan Lowongan Kerja Tersedia di Banjarbaru Job Fair 2024
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Nobar Timnas di Balai Kota Banjarbaru Berizin Resmi Pemegang Hak Siar
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Nyemplung di Sungai Martapura Hendak Ambil Kacamata Berakhir Tak Bernyawa
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
PAM Bandarmasih Ganti Pipa Kropos, Tiga Kecamatan Terdampak Seret Air
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Laga Terakhir Timnas Indonesia Berharap Juara Ketiga Piala Asia U-23