Kanal
Lima Tahun Kembangkan Rambai, Hutan Mangrove Jadi Berkah Nelayan di Anjir Muara
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN – Komitmen masyarakat untuk menghutankan kembali muara sungai Anjir dengan menanam pohon mangrove mulai membuahkan hasil. Muara sungai di Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala sebelumnya nyaris jarang ditumbuhi pohon mangrove, kini telah berubah menjadi hutan kecil, bahkan ada yang berbentuk pulau-pulau kecil.
Kini sebagian warga setempat, mulai menikmati berkah keberadaan hutan mangrove. Mereka tak hanya terhindar dari bencana polusi akibat pencemaran lingkungan dan intrusi air laut yang mengancam persawahan pasang surut mereka, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi dari keberadaan hutan mangrove.
Para nelayan lokal berkomitmen untuk terus menanam pohon rambai di kawasan muara sungai dan menjaga kelestarian hutan mangrove. Mereka juga telah membuat pembibitan pohon mangrove, khususnya jenis pohon rambai (sonneratia caseolaris) yang merupakan vegetasi paling dominan serta memiliki kebermanfaatan tinggi.
“Kami sudah hampir 5 tahun ini menanam dan membibitkan pohon rambai. Sudah ribuan pohon yang kami tanam disekitar kawasan muara sungai Anjir. Kegiatan kami ini didukung oleh bu Amalia Rezeki dari Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI),†jelas Sulaiman (65), kordinator Kelompok Tani dan Nelayan Mangrove Rambai Lestari.
Sulaiman menyadari betapa hutan mangrove memberikan manfaat ekonomi bagi mereka, karena menjadi daerah pemijahan ikan, seperti udang dan ikan air tawar lainnya, memiliki nilai ekonomi tinggi.
Disamping itu mereka juga mendapat manfaat penyewaan klotok perahu motor tradisional, bagi pengunjung kawasan hutan mangrove yang kini berkembang menjadi destinasi wisata alam. Hal demikian juga dirasakan oleh Isar (24) nelayan setempat yang sering mencari ikan di Muara Anjir.
“Saya sangat merasakan dampak dari adanya hutan mangrove rambai yang ditanam oleh SBI dan warga sekitar sini. Hasil tangkapan ikan kami cukup melimpah. Kami sangat senang dan berterimakasih dengan ibu Amalia bersama mahasiswa yang sering menanam pohon rambai di ujung pulau Curiak itu beberapa tahun lalu,†ujar Isar.
Untuk sementara ini, kata Sulaiman, masyarakat juga memperoleh manfaat ekonomi dari usaha kuliner udang galah dan jenis ikan air tawar lainnya. Selain itu, penjualan kelapa muda dan nasi bungkus jika ada even yang menghadirkan banyak pengunjung. Seperti kehadiran wisatawan minat khusus yang sering berkunjung ke stasiun riset bekantan yang dikelola oleh SBI, yang letaknya berada di kawasan hutan mangrove.
Lebih lanjut Amalia Rezeki pendiri SBI, sangat mengapresiasi masyarakat lokal yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian mangrove. “Saya salut dan mengapresiasi dengan masyarakat dikawasan Muara Anjir ini. Mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pelestarian mangrove. Saat ini kami bermitra dengan mereka dalam program restorasi mangrove rambai. Masyarakat yang menyemai dan menyediakan bibit pohon rambai dan kami yang membelinya untuk ditanam bersamaâ€Â, tutur Amalia Rezeki yang juga dosen pendidikan biologi di Universitas Lambung Mangkurat.(kanalkalimantan.com/rdy)
Editor : Bie
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Nobar Piala Asia U-23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota Banjarmasin
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Polresta Banjarmasin Tengah Selidiki Kasus Bayi Meninggal Saat Persalinan
-
HEADLINE19 jam yang lalu
Lelaki di Banjarmasin Habisi Kakak Ipar, Jasad Dibuang ke Wilayah Kintap
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Kasus Cuci Uang Narkoba Fredy Pratama, Sang Ayah Divonis 20 Bulan Penjara
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Pengedar Sabu di Desa Paminggir Seberang Diringkus Polisi
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Relokasi Normalisasi Sungai Kuranji di Cempaka Warga Ada yang Tak Setuju