Connect with us

HEADLINE

Tunggu Hasil Rekam Jejak, Penetapan Rektor ULM Kemungkinan Ditunda

Diterbitkan

pada

Kemenristekdikti saat ini masih memproses rekam jejak kandidat rektor ULM Foto: net

BANJARMASIN, Pemilihan rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kali ini tak semulus seperti yang diperkirakan. Sejumlah jadwal yang disusun pun meleset, mulai dari pemilihan tingkat senat universitas hingga penetapan oleh Kemenristek Dikti yang dijadwal tanggal 20 Juli nanti. Molornya penetapan rektor terpilih, diakrenakan proses rekam jejak terhadap tiga kandidat masih berlangsung.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor ULM Rosihan Adhani mengatakan, dengan masih berlangsungnya proses rekam jejak tersebut maka besar kemungkinan target digelarnya sidang senat tertutup yang sedianya 20 Juli nanti akan ditunda. Sidang senat tertutup bertujuan menyampaikan berita acara hasil pemilihan Rektor ULM kepada Menristekdikti. Demikin dilansir Kumparan.com.

“Kabar penundaan rapat senat itu atas dasar hasil konsultasi dengan Biro SDM Kemenristekdikti pada Rabu (11/7) di Jakarta. Dikatakan bahwa proses rekam jejak terhadap 3 calon rektor masih berlangsung dan belum selesai,” katanya.

Rosihan berkata penundaan ini berdampak terhadap gagalnya rapat tanggal 20 Juli untuk penetapan Rektor ULM. Sebab, ia melanjutkan, penetapan rektor  tentu saja harus menunggu proses penilaian jejak rekam yang saat ini masih berlangsung di Kemenristekdikti.  “Dan diberitahukan dari Kementerian. Akan ada surat resmi yang dikirim terkait rektor ULM yang baru hasil dari penilain dan keputusan Kementerian,” katanya.

Sebelumnya panitia Pemilihan Rektor ULM menetapkan empat guru besar yang maju Pilrek ULM. Mereka terdiri dari Prof DR Zairin Noor (Dekan Fakultas Kedokteran yang juga guru besar), Prof DR Hadin Muhjad (Guru Besar Hukum Administrasi Fakultas Hukum ULM), Prof DR Husaini (Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM), dan rektor inkamben Prof DR Sutarto Hadi (Guru Besar Matematika FKIP ULM).

Dalam pemilihan rektor ULM, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi memiliki 35 persen suara dan senat universitas punya 65 persen hak suara. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara pada tahapan penyaringan Bakal Calon Rektor ULM pada Rabu (30/5), Senat ULM menetapkan empat nama Calon Rektor ULM periode 2018-2022 dengan urutan berdasarkan perolehan suara yakni Sutarto Hadi meraih 31 suara, Zairin Noor Helmi  meraih 17 suara, Hadin Muhjad meraih 9 suara, dan Husaini  hanya 1 suara.

Ketiga nama calon Rektor ULM teratas, kemudian disampaikan ke Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. MenRistekdikti punya 35 persen hak suara untuk menentukan siapa yang paling berhak menduduki kursi Rektor ULM untuk empat tahun ke depan.

Meski demikian, ditengah jalan muncul berbagai isu kecurangan yang dihebuskan terkait dugaan karantina senat dan penggunaan dana Islamic Development Bank (IDB) 2017 yang dilakukan salah seorang kandidat.

Mekipun kemudian Kepala Bagian Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Siti Aisyah membantah isu tak sedap, terutama penggunaan dana IDB untuk pemenangan sang kandidat petahana. “Isu tak sedap yang tersiar di khalayak itu sengaja disebarkan oknum yang tidak bertanggungjawab yang menginginkan suasana ULM tidak kondusif jelang pemilihan calon rektor,” ujarnya bebarapa waktu lalu.

Sementara calon incumbent Sutarto bergeming atas berbagai tuduhan yang dilontarkan sejumlah pihak. Dia enggan menanggapi isu miring yang tanpa data. “Namanya juga tudingan miring, saya tidak menanggapi itu,” katanya.

Sutarto mengatakan, selaku kandidat yang mendapat suara terbanyak pada pemilihan tingkat senat universitas beberapa waktu lalu, ia menyerahkan proses pada mekanisme yang berlangsung. Sebab saat ini, bola ada di Kemenristekdikti untuk menentukan pilihan dari tiga kandidat yang sebelumnya di ajukan ke pusat. “Belum tahu lagi kan masih ada menunggu pemilihan dari menteri,” ungkap Sutarto.

Menanggapi tudingan yang disampaikan Ketua Forum ULM Bersih, Wahyu Firmansyah, guru besar Matematika tersebut mengatakan pertemuan dengan anggota senat universitas menjelang pemilihan rektor adalah acara tahunan. “Ini dilakukan setiap tahun setelah Bulan Ramadhan di bulan Syawal,” katanya.

Ia mengundang para civitas akademika, para IKA Unlam dan pejabat kampus untuk silahturahmi. Termasuk para mantan rektor ikut berhadir. “Ini merupakan bentuk jalin persaudaraan antar civitas akademika,” tegasnya. Untuk para pencalon rektor juga ia undang namun karena ada kesibukan dari mereka, sebagian saja yang berhadir.(ammar)

Reporter: Ammar
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->