Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Utara

8 Kasus Kematian Ibu Periode Januari-November, Ini Langkah Pemkab HSU Tekan AKI-AKB

Diterbitkan

pada

Pj Bupati HSU melalui Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda HSU, Adi Lesmana saat menghadiri "Gerakan Ibu Hamil Sehat" di halaman UPT Puskesmas Sungai Malang. Foto: diskominfohsu

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) terus mendorong upaya penanganan stunting, pengendalian Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda HSU, Adi Lesmana saat menghadiri “Gerakan Ibu Hamil Sehat” di halaman UPT Puskesmas Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kamis (22/12/2022), mengatakan, selain stunting, permasalahan sektor kesehatan yang menjadi tantangan bersama adalah menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Adi Lesmana mengatakan, angka kematian ibu di Kabupaten HSU pada periode Januari hingga November 2022 tercatat 8 kasus.

Sedangkan angka prevalensi stunting di Kabupaten HSU pada tahun 2020 mencapai 21,3 persen.

 

Baca juga  : PWNU Kalsel Terima SHM Gedung NU di Jalan Hasanuddin HM Banjarmasin

“Dengan demikian diperlukan komitmen, kerja keras dan kerjasama dalam upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting, angka kematian ibu dan angka kematian anak di HSU,” ujarnya.

Itu bisa dicegah dengan berbagai langkah seperti memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, memberi air susu ibu eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, mendampingi ASI eksklusif dengan makanan sehat dan memantau kebersihan tumbuh kembang anak.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan HSU, Hermani Johan mengatakan, berdasarkan review capaian indikator sasaran RPJMN bidang kesehatan yang dilakukan Bappenas, diperkirakan bahwa AKI dan stunting pada posisi tidak on the track.

“Perkiraan AKI di tahun 2024 mencapai 244 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target 183 per 100 ribu kelahiran hidup. Demikian juga dengan perkiraan prevalensi balita stunting di tahun 2024 mencapai 16,1 persen yang masih jauh dari target 14 persen,” jelasnya.

Baca juga  : Dua Anak Muda Tanbu Ikut Program SP3 Dispora Kalsel

Sedangkan khusus di Kabupaten HSU angka kematian ibu masih terjadi, yaitu dengan jumlah pada tahun 2021 sebanyak 12 orang serta prevalensi stunting di angka 20,9 persen.

Dinas Kesehatan HSU melakukan aksi Gerakan Ibu Hamil, dimana gerakan ini diimplementasikan untuk mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan, serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan.

“Kegiatan Gerakan Ibu Hamil sehat dilaksanan secara serentak meliputi, pemeriksaan kehamilan, pelaksanaan kelas edukasi ibu hamil, makan bersama gizi seimbang dan minum tablet tambah darah,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/dew)

Reporter : dew
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->