Connect with us

Kesehatan

132 Orang Tewas Akibat Corona, Warga Asing Mulai Tinggalkan China

Diterbitkan

pada

Sejumlah negara mulai mengevakuasi warganya dari China Foto: national herald

KANALKALIMANTAN.COM, BEIJING– Sejumlah negara mulai mengevakuasi warganya dari China yang terdampak paling parah oleh wabah virus corona, Rabu (29/1/2020). Hingga saat ini, virus baru tersebut telah menewaskan 132 orang dan menginfeksi lebih dari 6.000 di China daratan dan luar negeri.

Sebuah penerbangan Jepang membawa pengungsi pulang termasuk empat orang dengan batuk dan demam. Tiga pria dan satu wanita dibawa ke rumah sakit Tokyo dengan ambulans terpisah untuk perawatan dan pemeriksaan medis lebih lanjut. Demikian dikutip dari kantor berita AP.

Jumlah kematian di China meningkat dengan tambahan 26 orang dalam rentang 24 jam terakhir. Dimana 25 di antaranya berada di provinsi pusat Hubei dan ibukotanya, Wuhan. 5.974 kasus di daratan menandai kenaikan 1.459 dari hari sebelumnya. Meskipun, kenaikan itu adalah peningkatan yang lebih kecil dari 1.771 kasus baru yang dilaporkan pada hari Senin. Puluhan infeksi telah dikonfirmasi di luar negeri juga.

Sementara Uni Emirat Arab, yang menjadi rumah bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates dan Etihad, mengkonfirmasi kasus pertamanya pada hari Rabu ketika seseorang yang datang dari Wuhan, laporan kantor berita pemerintah.

 

Pesawat-pesawat carteran yang membawa para pengungsi pulang ke Jepang dan Amerika Serikat meninggalkan Wuhan Rabu pagi ketika negara-negara lain merencanakan evakuasi serupa dari daerah-daerah yang ditutup China untuk mencoba mengendalikan virus itu. Penguncian 17 kota telah menjebak lebih dari 50 juta orang dalam langkah-langkah pengendalian penyakit paling luas yang pernah diberlakukan.

Total penderita virus corona di seluruh dunia

Total Kematian akibat virus corona di seluruh dunia

total pasien yang berhasil disembuhkan

Sebuah pesawat yang membawa orang Amerika yang berada di Wuhan berangkat ke Anchorage, Alaska, di mana mereka akan diperiksa ulang untuk virus tersebut. Rumah sakit A.S. siap untuk merawat atau mengkarantina orang yang mungkin terinfeksi. Setelah meninggalkan Alaska, pesawat akan terbang ke Ontario, California.

Di bandara Tokyo, Takeo Aoyama, seorang karyawan di anak perusahaan Nippon Steel Corp. di Wuhan, mengatakan kepada wartawan bahwa ia lega bisa kembali ke rumah. “Kami merasa semakin tidak nyaman ketika situasinya berkembang begitu cepat dan kami masih berada di kota,” kata Aoyama.

Sementara itu, seorang mahasiswi asal Kalsel bernama Ayu Febriyani, yang diketahui tengah menempuh studi D3 Bisnis Internasional di Jiangsu Institute of Commerce di Nanjing China. Kendati lokasinya jauh dari asal mula virus Corona di Wuhan, nyatanya kota ini juga terdampak virus ini.

Dihubungi melalui video call, Feby -sapaan akrabnya- mengatakan situasi di Nanjing saat ini masih kondusif, kendati kota ini berjarak cukup jauh dari Wuhan, di mana virus Corona ini berasal. Saat ini saja, diduga 7 orang di Nanjing suspect virus Corona. “Belum ada korban meninggal di Nanjing. Terus juga di sini kehabisan masker, toko-toko tutup karena lagi Imlek,” kata Feby saat dihubungi, Senin (27/1/2020) siang kepada Kanalkalimantan.com

Feby mengatakan dirinya saat ini tengah berada di asrama, karena pemerintah setempat melarang masyarakat untuk bepergian ataupun beraktivitas di luar rumah. Apalagi pergi meninggalkan China.

“Jadi aku tinggal di asrama saja, mungkin selama dua minggu. Kalau ke luar harus pakai masker dan jaket yang tebal, pokoknya tidak boleh bersentuhan sama orang lain,” tambah Feby.

Feby pun mengaku was-was, apalagi persebaran virus Corona cukup cepat. Kendati demikian, Kedutaan Besar RI di Beijing telah bergerak melakukan pendataan dengan membuat grup di aplikasi WeChat. “Diminta data diri buat yang masih tinggal di Nanjing terutama di lingkungan kampus,” sebutnya. Lalu, Feby mengungkapkan KBRI Beijing telah mengirimkan stok masker dan hand sanitizer kepada mahasiswa yang terjebak di China. “Soalnya toko-toko di sini semuanya tutup,” tuturnya.(Kanalkalimantan.com/andy)

 

Untuk melihat data terakhir penyebaran virus corona di seluruh dunia, klik di sini

Reporter : Andy
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->