Si Kecil Ikut Paripurna DPRD, Derwana Beri Teladan Tanggungjawab Seorang Ibu

MARTAPURA, Kehadiran anggota DPRD Banjar dalam setiap rapat menjadi sorotan tajam. Seringnya mereka mangkir tanpa alasan jelas, tidak hanya membuat geram masyarakat. Bahkan, Ketua DPRD Banjar H Rusli S. AP, MM pun seolah sudah kehabisan cara untuk mengingatkan anggotanya tersebut.

Termasuk saat paripurna pembacaan hasil laporan Pansus Hak Angket, Rabu (6/6) kemarin. Sebab ternyata masih ada 11 orang anggota dewan yang tak hadir pada forum tertinggi dewan itu tanpa alasan jelas saat acara dimulai. “Mana ini sisa anggota dewan yang lain, jika hanya kunjungan kerja saja tidak pernah ada yang absen,” sindir H Rusli di depan paripurna yang juga dihadiri Bupati Khalilurrahman.

Di tengah krisis kepercayaan publik akan kehadiran anggota dewan, ada hal menarik perhatian pada sidang paripurna tersebut. Yakni semangat anggota dewan komisi IV, Derwana Farmei Golles JN, yang mengikuti paripurna meski sambil membawa anaknya yang masih berumur 3 tahun.

Kepada Kanalkalimantan.com, Derwana mengatakan sudah berapa hari tidak ketemu dengan anaknya karena ada kesibukan dalam tanggungjawab pekerjaan di DPRD Banjar. Namun di sisi lain, dia juga tak melupakan tanggungjawab sebagai ibu untuk tetap mengasuh anaknya.

Maka Derwana pun membawa anaknya pada paripurna tersebut. Itu dilakukan, karena tidak ada aturan yang melarang di rapat paripurna untuk membawa anak, selama hal tersebut tidak mengganggu.

“Saya penuhi tanggungjawab saya sebagai pekerjaan di rapat paripurna, namun tidak lupa saya penuhi juga tanggung jawab sebagai ibu. Lagi pula, tidak ada aturan dalam paripurna tidak boleh membawa anak. Selama tidak mengganggu diruangan tersebutnya tidak masalah,” ujarnya.

Ibu muda berparas cantik ini sempat memperkenalkan anaknya yang benama Velove Andrea Latisha (3) kepada reporter Kanalkalimantan.com. “Nama saya Velove Andrea Latisha dan umur saya tiga tahun,” ujar gadis kecil tersebut.

Derwana mengatakan, ini bukan kali pertamanya dia membawa Velove pada rapat paripurna. Kondisi rumah yang jauh membuatnya terpaksa harus membawa anaknya dalam sebuah tanggung jawab pekerjaan tersebut. “Ini sudah yang kedua kalinya saya membawa Velove ke acara paripurna. Rumah saya kan juga jauh satu jam dari sini (DPRD Banjar) ketimbang saja bolak-balik ke Gunung Sambung, jadi saya bawa saja ke kantor. Lagian anak ini tidak rewel dan tidak mengganggu di setiap acara,” pungkasnya.

Kemana Disiplin Dewan

Dari jadwal yang diagendakan oleh DPRD Kabupaten Banjar untuk acara Rapat Paripurna penyampaian hasil kerja panitia angket mestinya dilaksanakan pukul 10.00 Wita. Namun baru pukul 11.30 Wita paripurna bisa digelar kerena menunggu dewan kumpul.

Hingga pukul 10.30 Wita, ada sebanyak 10 anggota dewan yang datang dengan tepat waktu dan sisanya hingga pukul 11.10 Wita. Lalu meningkat jadi 23 orang hingga pukul 11.30 menjadi 28 orang dan masih belum mencapai kourum. Nampak susah payah rapat paripurna DPRD kabupaten Banjar digelar, terbukti terhitung sudah dua kali paripurna membahas hasil kinerja Pansus Hak Angket menguap begitu saja. Terakhir pada Senin (9/4) yang lalu, dangan alasan anggota belum tercapai kuorum, rapat akhirnya ditunda. Sebelumnya, paripurna agenda sama yang diagendakan pada Senin (26/3) lalu, juga batal dilaksanakan dengan sebab yang sama.

Ketua DPRD H Rusli sempat mengkritik anggotanya pada beberapa hari lalu ketika ditanya terkait apakah ada faktor kesengajaan di balik ketidakhadiran anggota dewan. Ketika itu, Rusli mengatakan tidak bisa memastikan. Pasalnya dia mengaku pada agenda sebelumnya tidak dapat melihat secara langsung karena sedang mendampingi anaknya yang sedang sakit.

“Dikehadiran saya hari ini, saya tegaskan dan intruksikan kepada semua praksi, harus turun pada agenda hak angket yang akan datang, kalau dia merasa ini kewajiban karena sebagai abdi negara yang diusung oleh rakyat tentunya punya beban moral akan hal tersebut,” pungkasnya. (rendy)