Rekomendasi Calon Pilkada ‘Hak Veto’ DPP Golkar, Hasil Survei Ikut Jadi Penentu!

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pasca disetornya sejumlah nama hasil penjaringan Pilkada 2020 oleh DPD I Golkar Kalsel ke pusat, kini bola ada di tangan DPP Partai Golkar. Melalui surat keputusan rekomendasi calon, DPP Golkar akan menentukan kandidat yang memiliki kans menang untuk ditarungkan di Pilkada Provinsi dan tujuh kabupaten kota!

Kabar telah disetornya hasil penjaringan kepala daerah ke pusat, dibenarkan oleh Ketua Harian DPD I Golkar Kalsel H Supian HK, Jumat (14/2/2020) disela pemberian penghargaan pada polisi atas keberhasilan mengungkap narkoba skala besar. Supian mengatakan, selaku pengurus provinsi hanya bertindak mengajukan nama yang muncul dari hasil penjaringan. Sedangkan keputusan akhir tetap berada di DPP Golkar.

“Itu nama-nama (yang beredar) benar. Kita tidak menetapkan, hanya mengajukannya ke DPP. Nanti DPP lah yang menetapkan, jadi nama-nama itu benar semuanya,” kata Supian.

Ia mencontohkan, nama yang diusulkan ke DPP Partai Golkar untuk Banjarbaru yakni calon petahana Nadjmi Adhani-Darmawan Jaya Setiawan dan juga calon kubu penantang AR Iwansyah yang diposisi wakil dari Aditya Mufti Arifin. Diketahui, Nadjmi dan Iwansyah keduanya merupakan kader Partai Golkar. Pun demikian dengan kandidat di Hulu Sungai Tengah (HST). Ia mengatakan, ada empat nama yang telah diusulkan ke DPP dan semuanya adalah kader beringin. Dimana salah satunya adalah Ketua DPD Partai Golkar HST. “Begitulah, yang penting kita juga berkoalisi,” katanya. Namun demikian, sudah ada dua bakal calon kepala daerah yang dipastikan akan diusung oleh Partai Golkar. Yaitu bakal calon Bupati Banjar H. Rusli yang berpasangan dengan Guru Fadlan dan Bupati Balangan yang juga calon petahana Ansharuddin. “Itu calon tunggal yang kita usulkan,” tegas Supian.

Di DPP nanti, bakal calon kepala daerah harus menyampaikan profil dan visi misi untuk bisa mendapatkan gerbong dukungan dari partai beringin. Ini sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh DPP Partai Golkar. “Semuanya, harus diminta dan kita kirim ke Jakarta,” singkatnya. Tentunya juga, hasil survei elektablitas kandidat juga akan menjadi pertimbangan. Sebab partai hanya akan memilih kandidat yang memiliki kans besar untuk menang. “(Nanti) lihat hasil survei,” tambahnya. Tak kalah penting, kata Supian HK, adalah sejauh mana kandidat bisa juga diterima oleh kolisi partai lainnya. Sebab ia ingin, perjuangan politik tetap dilakukan bersama-sama. Seperti halnya yang terjadi dengan penentuan kandidat calon gubernur yang diusung oleh Golkar, yakni figur petahana H. Sahbirin Noor. Ia mengklaim, akar rumput Partai Golkar yang terdiri dari 2.008 desa, 153 kecamatan, dan 13 kabupaten dan kota telah memberikan dukungan penuh kepada Paman Birin.

“Di DPRD Kalsel ada 55 anggota dewan. Sementara Partai Golkar ada 12 kursi. Aturan KPU untuk bisa mengusung calon cukup 11 kursi, tapi kita tetap mengajukan koalisi dengan partai lain,” jelas Supian. Ia mengharap betul ada dukungan koalisi dari partai lain. Mengapa? “Karena membangun Kalsel ini tidak mungkin satu orang,” lugas Supian.

Sebelumnya, informasi yang dihimpun Kanalkalimantan.com, hasil penjaringan Golkar Kalsel tersebut telah rampung dan disampaikan ke DPP Golkar pada tanggal 7 Februari 2020 lalu. Dari sejumlah nama yang disampaikan, ada yang sudah sepaket dengan pasangan tapi ada pula yang hanya calon kepala daerahnya saja. Begitupun, dari 7 kabupaten/kota plus Provinsi yang menggelar Pilkada, ada satu daerah yang masih kosong alias belum ditetapkan jago dari Partai Golkar. Sebagaimana diketahui, Partai Golkar sebelumnya telah membuka pendaftaran terkait kandidat calon yang diusung di Pilkada. Untuk pendaftaran sendiri, sudah ditutup beberapa waktu lalu. Sebagai salah satu partai besar di Kalsel, tentu saja banyak kandidat yang melamar untuk bisa diusung oleh partai berlambang pohon beringin ini.(Kanalkalimantan.com/fikri)