Polisi ‘KW’ Dibekuk Patroli, Modus Razia Tilang Pengendara

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Polisi KW alias polisi gadungan berkeliaran di wilayah kota Banjarbaru berhasil diamankan anggota patroli Polsek Banjarbaru Barat, Senin (20/1/2020) sekitar pukul 23.30 Wita. Pelaku diketahui bernama Budi, warga Jalan Taruna Praja, Komplek Balitan 12 Blok G, Nomor 3 RT 48, Kelurahan Loktabat Utara.

Dalam pers rilis yang digelar Rabu (22/1/2020) siang, Kapolsek Banjarbaru Barat AKP Andri Hutagalung mengungkapkan, awal mula ditangkapnya Budi saat pihaknya tengah melakukan patroli di kawasan simpang empat LIK, Kecamatan Liang Anggang, pada Senin (20/1/2020) malam. Ia menuturkan anggotanya mendapati ada seseorang yang memakai atribut Polri, seperti kaos dan celana polri.

“Melihat hal itu, tim patroli menanyakan identitas yang bersangkutan (Budi). Nah, yang bersangkutan berdalih bahwa dia adalah anggota polri berdinas di Provinsi Kalimantan Tengah, Pasar Panas,” kata Kapolsek kepada awak media.

Tidak percaya begitu saja, anggota patroli Polsek Banjarbaru Barat kemudian menanyakan warga sekitar. Dari sinilah fakta lain terungkap bahwa Budi telah hampir satu minggu berada di lokasi yang sama dan mengaku anggota Polres Banjarbaru.

Mendapati keterangan itu, anggota patroli semakin intensif menginterogasi hingga akhirnya Budi mengakui bahwa dirinya hanyalah masyarakat biasa. Pun, dari pengakuan ini Budi kemudian diamankan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

POlisi KW yang ditangkap Polsek Banjarbaru Barat. foto: rico

 Menipu Pengendara dengan Modus Razia

Kapolsek mengatakan penyelidikan tidak terputus setelah diamankannya Budi. Pihaknya masih melakukan penyelidikan terdahap aktivitas Budi selama beberapa waktu terakhir, lantaran dikhawatirkan ada masyarakat yang mungkin menjadi korban penipuan polisi kw tersebut.

Penyelidikan akhirnya membuahkan hasil. Polsek Banjarbaru Barat mendapati fakta bahwa Budi pernah melakukan tindak pidana penipuan bersama temannya, dengan modus melakukan razia kendaraan bermotor di sejumlah lokasi yang berbeda.

Aksi penipuan yang paling terbaru, terjadi pada tanggal 17 Januari 2020, sekitar pukul 00.45 Wita, di perbatasan antara Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru. Saat itu, Budi bersama rekannya menggelar razia palsu dan menilang seorang pengendara bermotor.

“Budi dan rekannya mendapati pengendara tersebut membawa obat seledryl di box motor. Budi kemudian mengancam bahwa temuan obat itu akan diproses hukum. Tapi, bisa saja tidak proses asal ada jaminan uang,” cerita Kapolsek.

Lantaran sudah ketakutan, maka tawaran tutup mulut dengan menyetor sejumlah uang ke Budi disetujui oleh pengedara motor tersebut. Ia berjanji akan melunasi uang tutup mulut secepatnya, dengan jaminan STNK motor. Siang harinya di haroli yang sama pada tanggal 17 Januari 2020, pengendara motor tersebut menyerahkan uang ke Budi dengan besaran Rp 3,6 juta.

“Setelah terungkapnya satu kasus ini, Budi akhirnya mengaku bahwa telah beberapa kali melakukan penipuan dengan modus melakukan razia lalu lintas. Sejumlah lokasi kejadian ada di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar dan di kota Marabahan. Hasil dari melakukan razia palsu ini Budi mendapatkan penghasilian yang bervariasi dari Rp 100-Rp 200 ribu,” terang AKP Andri Hutagalung.

Kapolsek mengatakan motif Budi menjadi polisi gadungan karena sejak lama terobsesi menjadi seorang anggota polri. Bahkan, saking niatnya Budi sampai membeli peralatan polri baik rompi, seragam, tongkat parkit, hingga alat kejut listrik.

“Dia beli sendiri semua peralatan ini. Sedangkan, untuk rekan Budi yang juga menyamar menjadi anggota polisi, sudah kita tetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Kita sudah kantongi identitasnya dan secepatnya akan kita ringkus,” pungkas Kapolsek Banjarbaru Barat. Pelaku bakal dikenakan pasal 368 Junto 378 tindak pidana pemerasan dan penipuan. (kanalkalimantan.com/rico)