Connect with us

HEADLINE

Pileg dan Pilkada Terpilih Karena Money Politic, MRK: Masyarakat Harus Tolak Politik Uang!

Diterbitkan

pada

Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Rifqi Karsayuda (MRK) saat menjadi narasumber pada sosialisasi pengawasan Pemilu di kota Banjarmasin, Sabtu (3/12/2022). Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melaksanakan sosialisasi pengawasan penyelenggaraan Pemilu, Sabtu (3/11/2022) sore.

Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda (MRK) didapuk menjadi narasumber. Dalam pemaparannya Rifqi menyampaikan realita masifnya politik uang dalam Pemilu terutama di Kalimantan Selatan.

Dirinya berani mengatakan hal tersebut berdasarkan catatan dari beberapa lembaga survei bahwa persentasi persepsi publik di Kalimantan Selatan memilih karena uang yaitu sebesar 72 persen.

“Ini merupakan hasil dari beberapa lembaga survei dari Pileg 2019 sampai dengan Pilkada 2020,” katanya.

 

Baca juga : Hari Disabilitas Internasional: Solusi Transformatif untuk Pembangunan Inklusif

“Tapi itukan persepsi, kita tidak boleh menghakimi persepsi,” tambah Rifqi.

Kendati demikian, dirinya berharap masyarakat Kalimantan Selatan harus tetap optimis dan tidak berputus asa, karena menurutnya masih banyak politisi yang baik.

Politisi yang terpilih pada Pileg tahun 2019 dan Pilkada tahun 2020 lalu menurutnya tidak semua menggunakan cara politik uang atau money politic dan masih banyak yang berpolitik dengan cara yang bersih.

“Apakah dalam Pileg dan Pilkada lalu yang terpilih karena money politic? Kita enggak tahu,” ujarnya.

Dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama membenahi terkait persepsi publik terkait politik uang tersebut. Karena menurutnya tugas pengawasan Pemilu bukan hanya menjadi tanggung jawab Bawaslu, tapi juga seluruh elemen masyarakat.

Baca juga  : Pemkab HSU Apresiasi SDIT Ihsanul Amal Raih Sekolah Sehat Terbaik 1 Kalsel

Dirinya menginginkan adanya perubahan persepsi publik agar memilih pemimpin bukan karena uang tetapi karena prestasi dan track record, terutama menghadapi Pemilu Serentak 2024 nanti.

Ia berharap masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin agar memilih calon pemimpin dengan hati nurani dan menolak politik uang.

Disamping itu para masyarakat yang ingin maju sebagai calon legislatif ataupun eksekutif di 2024 nanti diharapkannya tidak berputus asa sebelum bertanding.

“Jangan sampai ada keputusasaan orang untuk terjun ke politik, lantaran belum terjun sudah merasa kalah,” tutup Anggota Komisi II DPR RI dari Dapil Kalsel ini. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->