@narasinewsroom Ikut Menyorot Anomali Sikap Politik Pemilih Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Banjarbaru 2024 begitu menyita perhatian publik.
Bagaimana tidak jadi perhatian publik, ada setidaknya 68,69% (78.883 suara) suara tidak sah mendominasi hasil hitung sementara Pilwali Banjarbaru 2024. Sedangkan suara sah hanya mencapai 31,40% (36.117 suara).

Anomali sikap politik warga ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada saat pencoblosan Rabu 27 November 2024 mencuat hingga ke nasional.
Seperti yang termuat dalam postingan akun media sosial instagram @narasinewsroom.

Akun nasional tersebut ikut mengutip dari berita Kanalkalimantan.com yang menjabarkan terkait adanya Gerakan Masyarakat Banjarbaru yang mencatat suara tidak sah unggul pada Pilkada Banjarbaru 2024.

Baca juga: DAMPAK PILKADA IRASIONAL

Proses pemungutan suara di salah satu TPS di Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru, Rabu (27/11/202024) siang. Foto: wanda

Dari postingan akun instagram tersebut dijelaskan kondisi dimana para pemilih di Banjarbaru telah disodorkan surat suara bergambar Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 1 Lisa Halaby-Wartono dan nomor urut 2 Aditya Mufti Ariffin-Said Abdullah.

Namun, paslon nomor urut 2 sudah didiskualifikasi oleh KPU Banjarbaru pada 1 November 2024. Mereka dinyatakan melanggar administrasi, setelah dilaporkan Calon Wakil Wali Kota nomor urut 1, Wartono.

Lantaran tidak terdapat opsi kotak kosong pada surat suara yang terlanjur tercetak, maka yang mencoblos paslon nomor urut 2 dihitung sebagai suara tidak sah.
Mengutip data hitung sementara Gerakan Masyarakat Banjarbaru, suara tidak sah mencapai 68,69% (78.883 suara), sedangkan suara sah 31,40% (36.117 suara). Total terdapat 114.998 orang yang mencoblos.

Baca juga: Pilwali Banjarmasin: Mukhyar-Awan Akui Keunggulan Yamin-Ananda

Suara tidak sah unggul di 386 dari 403 TPS yang ada di Kota Banjarbaru. Hanya 17 TPS suara sah yang menang pencoblosan. Meski suara tidak sah unggul, paslon Lisa Halaby-Wartono tetap menang dengan suara 100% karena tak ada opsi kotak kosong.

Warganet pun merespon unggahan medsos @narasinewsroom yang merespon anomali sikap pemilih di Pilwali Banjarbaru itu. Diantaranya akun alvi_alvarizie “Mba nana @najwashihab mohon bisa diangkat ke public..betapa rusak nya demokrasi di kota kami”, pemilik akun rahmatullahhhh__ menulis “Saya walaupun bukan warga banjarbaru sangat tidak menerima, tolong mba @najwashihab dan tim telusuri Pilkada di Banjarbaru itu.”

Akun oktarina_sr menulis “Mayoritas warga Banjarbaru marah sekali dg ketetapan suara sah dan suara tidak sah ini, karena seharusnya skema kotak kosong yang digunakan. Sangat banyak sekali anomali yang terjadi. Kami sama sekali tidak peduli apa yg terjadi antara para calon secara pribadi, yg kami kecewakan adalah suara yang kami berikan artinya TIDAK BERARTI! Hal ini menunjukkan bahwa kami tidak diikutsertakan dalam demokrasi Banjarbaru.”

Baca juga: Rapat Paripurna DPRD Banjarbaru Usulan Tiga Raperda

Atas keputusan ini, Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera meminta seluruh warga menerima hasil penghitungan.

“Kami minta masyarakat menerima hasil pemilihan kepala daerah yang merupakan hasil pemungutan suara setiap pemilih di Banjarbaru setelah penghitungan di TPS,” kata Gusti Rizky. Namun, publik tetap menantikan tindak lanjut penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU Kota Banjarbaru.

Warga sekaligus masih mempertanyakan dengan lebih banyaknya suara tidak sah yang didapati saat perhitungan, apakah tetap otomatis paslon nomor urut 1 pemilik suara sah yang memenangkan Pilwali Banjarbaru. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie