Bisnis
Lonjakan Cabai 50 Persen di Kalsel Lebihi Harga Normal
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Harga komoditi cabai di Provinsi Kalimantan Selatan merangkak naik melebihi dari 50 persen harga normal menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel mencatat data per 9 Desember 2025, jenis cabai merah keriting mencapai Rp63.000 per kilogram atau naik 70,3 persen dari bulan sebelumnya.
Sedangkan untuk jenis cabai rawit hijau mengalami kenaikan sebesar 67,8 persen dan cabai merah besar 76,2 persen.
Baca juga: Warung Jablay di Trikora Didatangi, Diminta Bongkar Sendiri atau Dibongkar Satpol PP

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Ahmad Bagiawan. Foto wanda
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Ahmad Bagiawan mengatakan, pasokan cabai tersebut bahkan bisa lebih tinggi lagi harganya ketika dijual di pasar tradisional hingga ritel modern.
“Harga cabai merah keriting saat ini berkisar dari Rp87 ribu sampai Rp90 ribu per kilogram, sangat drastis naiknya Rp30 ribuan,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Ahmad Bagiawan.
Menurut Ahmad Bagiawan, ketersedian cabai yang dijual di pasar-pasar tradisional dipasok dari petani-petani lokal di Kalsel, seperti dari Kabupaten Barito Kuala (Batola), Hulu Sungai Selatan, Tapin, dan Kabupaten Banjar.
Baca juga: Ini Zona Larangan Terbang Drone Acara Rutin Malam Senin Sekumpul
Bagiawan mengamini kenaikan harga tersebut terjadi lantaran banyak kebun petani yang terendam banjir akibatnya gagal panen.
“Kenaikan cabai merah terjadi karena saat ini kebun atau kondisi cabai banyak yang terendam, sehingga mengakibatkan cabai kita ada yang gagal dipanen,” ungkapnya.
Karena banyak yang gagal panen juga katanya, beberapa komoditi cabai harus dipasok dari luar Kalsel seperti Pulau Jawa.
Baca juga: Urbanisasi, Pembangunan IKN dan Dampak Ikutannya
Melihat kondisi ini Pemerintah Provinsi Kalsel mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying di saat kebutuhan meningkat jelang momentum Nataru dan acara rutin malam Senin 5 Rajab Sekumpul.
“Kita berharap masyarakat jangan ada yang memanfaatkan situasi seperti ini dengan memborong. Itu berdampak negatif terhadap kenaikan harga,” harap Bagiawan. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
-
NASIONAL2 hari yang laluCek Kenaikan UMP 2026 Kalimantan di Semua Provinsi, Potensi Naik 10,5%!
-
Kanal2 hari yang laluUMR Kalimantan 2025 Jelang Pengumuman UMP 2026: Cek UMP dan UMK Lengkap Semua Provinsi
-
HEADLINE2 hari yang laluBulir Padi Tak Keluar Selama Dua Tahun di Tatah Makmur
-
HEADLINE2 hari yang laluSawah Menyempit Bikin Panen Sedikit, Petani Tatah Makmur Banjarmasin Menjerit
-
Kabupaten Balangan2 hari yang laluTinggi Muka Air Sungai Balangan Naik, Empat Desa Dilanda Banjir
-
HEADLINE2 hari yang lalu12 Sekolah di Banjarbaru Buka Penginapan Gratis Jemaah Sekumpul



