Connect with us

HEADLINE

Kepala Bappenas Benarkan Lahan Ibukota Baru di Kaltim Dikuasai Pengusaha Sukanto Tanoto

Diterbitkan

pada

Sukanto Tanoto penguasa lahan ibukota baru di Kaltim Foto: net

JAKARTA, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membenarkan adanya penguasaan lahan Sukanto Tanoto di ibu kota baru, Kalimantan Timur. Penguasaan lahan ibu kota baru itu melalui PT ITCI di mana Tanoto merupakan pemegang sahamnya.

Tanoto sendiri merupakan miliuner pendiri kelompok bisnis Royal Golden Eagle (RGE).

Bambang mengatakan, penguasaan lahan Tanoto menjangkau 6.000 ha lahan yang bakal dibangun untuk tahap pertama ibu kota. Untuk luas lahan yang dikuasai Tanoto, Bambang belum bisa menyebut. “PT ITCI milik Tanoto sebagai pemegang konsesi HTI (hutan tanaman industri). Termasuk yang 6.000 ha. Luasnya cek KLHK,” kata Bambang kepada detikcom, Rabu (18/9).

Bambang bilang, HTI ialah konsesi lahan, bukan merupakan kepemilikan. Menurut Bambang, pemerintah bisa mengambilnya setiap saat. “HTI itu konsesi, bukan kepemilikan, dan dapat diambil setiap saat oleh pemerintah untuk kepentingan nasional. Eksekusi oleh KLHK,” tambahnya. Baca: Sukanto Tanoto, Penguasa Lahan Ibukota Baru Pernah Kemplang Pajak Rp 1,3 T

Lantas, apakah pemerintah akan memberikan ganti rugi atas pengambilan lahan tersebut? Kembali, Bambang menuturkan eksekusi lahan untuk ibu kota diserahkan ke KLHK. “Eksekusi di KLHK yang punya aturan,” ujarnya.

Siapa Sukanto Tanoto?

Nama Sukanto Tanoto tiba-tiba mencuat karena ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia MS Hidayat menyebut lahan ibu Kota Baru milik Sukanto. Mengutip laman resmi tanotofoundation.org Sukanto merupakan pendiri Chairman RGE International yang merupakan grup perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam yang berkantor di Singapura, Hong Kong, Jakarta, Beijing dan Nanjing.

Mengutip Forbes, dia merupakan salah satu orang terkaya di dunia dan di Indonesia. Hingga saat ini kekayaan Sukanto tercatat US$ 1,4 miliar atau setara dengan Rp 19,7 triliun (kurs Rp 14.100).

Sukanto memulai usaha pertamanya sebagai pemasok suku cadang industri minyak dan konstruksi. Kemudian dia menapaki bisnis sebagai kontraktor dan supplier suku cadang pada 1967. Bisnis Tanoto mulai dari APRIL (Asia Pacific Resource International Holding Ltd dan Asia Symbol), kelapa sawit di perusahaan Asian Agri dan Apical, rayon dan pulp khusus Sateri Internasional serta Pacific Oil & Gas.

RGE merupakan grup global dengan total aset lebih dari US$ 20 miliar dan memiliki 60 ribu orang pegawai. Perusahaan ini beroperasi di Indonesia, China dan Brasil. Dia meyakini, sebuah bisnis hanya berhasil jika perusahaan punya tanggung jawab dan dioperasikan dengan cara yang baik untuk masyarakat, baik untuk negara, baik untuk iklim, baik untuk pelanggan, dan baik untuk perusahaan.

Sukanto mengatakan bahwa tiap unit bisnisnya menjalankan pengelolaan lingkungan dan kegiatan sosial yang bertanggung jawab dengan menganut dan mengintegrasikan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dalam kegiatan bisnisnya.

Program-program CSR termasuk pelatihan sistem pertanian terpadu yang telah mendukung ribuan penduduk desa menjadi petani mandiri. Kegiatan pengembangan masyarakat lainnya termasuk program usaha kecil dan menengah untuk membangun bisnis, pelatihan kejuruan, hutan tanaman rakyat, dan dukungan infrastruktur sosial.

Dibekali dengan rasa keingintahuan intelektual yang kuat dan kepercayaan yang teguh terhadap pembelajaran terus-menerus, Sukanto Tanoto tidak hanya meneruskan pendidikannya sendiri di sekolah bisnis terkemuka, seperti INSEAD, Harvard, dan Wharton, tetapi juga berkomitmen untuk membantu pendidikan, khususnya bagi masyarakat pedesaan.

Tak hanya bisnis, dia dan keluarganya juga memulai kegiatan filantropi melalui Tanoto Fondation yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan dan memajukan masyarakat.

Bekerja dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan, kesehatan dan bantuan bencana, Tanoto Foundation menyediakan beasiswa kepada siswa dan guru, membangun sekolah, juga membagikan peralatan sekolah dan buku pelajaran. Tanoto Foundation juga menyediakan layanan kesehatan di daerah pedesaan dan bantuan cepat tanggap saat terjadi gempa bumi dan bencana alam lainnya.

Sukanto Tanoto juga menjadi anggota dari Dewan Internasional INSEAD, Dewan Pengawas Wharton, Dewan Eksekutif Wharton untuk Asia, serta berbagai lembaga pendidikan, kemasyarakatan dan industri lainnya.

Beliau adalah penerima Wharton School Dean’s Medal Award yang merupakan penghargaan bagi orang-orang yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan hidup di dunia. Penerima penghargaan ini termasuk kepala negara, pemenang hadiah Nobel, maupun pemimpin dan CEO berbagai perusahaan.(kil/das)

Reporter : kil/das
Editor : Dtc

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->