Connect with us

HEADLINE

Harga Tepung Terigu Naik di Banjarmasin, Pedagang Kue Tak Bisa Naikkan Harga Jual

Diterbitkan

pada

Komoditas tepung yang dijual salah satu toko sembako di Pasar Kuripan Banjarmasin, mengalami kenaikan terus menerus. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Harga tepung terigu di Pasar Kuripan Banjarmasin per Sabtu (24/9/2022), terpantau di angka Rp 10.000 per Kilogram.

Mila, salah satu pedagang mengatakan kenaikan komoditas tepung terigu terus terjadi sejak 6 bulan belakangan.

“Sejak enam bulan lalu sudah 10 ribu per kilogramnya, lama kan naik terus gak ada pernah turun. Padahal sebelumnya ada sempat Rp 7.000 per kilogramnya,” kata Mila kepada Kanalkalimantan.com Sabtu (24/9/2022) siang.

Setiap bulan, ujar Mila, harga komoditas tepung terigu terus melambung tinggi dikisaran harga 3 ribu untuk satu kilogramnya.

 

Penjual telur di salah satu toko sembako di Pasar Kuripan Banjarmasin. Foto: wanda

Baca juga : Putra Demokrat dan Alva Putri Juara Turnamen AHY Cup 2022 Barsel

Sementara untuk perkarung, komoditas tepung naik dikisaran harga 60 ribu hingga 70 ribuan.

“Seperti tepung dari Cakra Kembar itu naiknya sekitar 72 ribu, awalnya Rp 189.000 sekarang jadi Rp 269.500, setiap bulannya naik tiga ribu,” sebut Mila.

Untuk merk tepung terigu lain seperti Segitiga Biru isi 25 kilogram mengalami kenaikan yang signifikan, yakni dari harga awal berada dikisaran Rp 70.000, sekarang menjadi Rp 255.000.

Sedangkan merk tepung Lencana Merah pabrikan Bogasari harganya mencapai Rp 236.000.

 

Baca juga  : Hujan Lebat, Jalan A Yani Banjarbaru Terendam Air

Sementara itu, dia menambahkan harga bahan pokok lain, seperti telur telah turun secara signifikan jika dibandingkan pekan sebelumnya.

Namun, Mila mengklaim penurunan tersebut terjadi sangat singkat di beberapa waktu saja. Seperti dirinya membandingkan dalam 12 bulan, penurunan harga telur hanya terjadi di tiga bulan saja.

“Kalau telur perbandingannya dari 12 bulan itu kira-kira 8 bulannya naik, 3 bulannya turun jadi sedikit jangka turunnya dibanding naik, nanti pas mau bulan Maulid naik lagi atau pas ada peringatan tertentu naik,” jelasnya.

Tingginya harga tepung terigu dan telur juga diamini oleh Iyus, pedagang wadai di Pasar Kuripan. Ia memilih untuk mengurangi pemakaian bahan baku tepung dari pada menaikkan harga penjualan kue alias wadai.

 

Penjual wadai alias kue di Pasar Kuripan Banjarmasin yang turut merasakan dampak kenaikan harga tepung dan telur. Foto: wanda

Baca juga : Soroti BBM Naik hingga Perubahan Iklim, Aliansi Petani Kalsel Aksi di Bundaran Banjarbaru

“Telur naik, apalagi tepung, tapi aku tetap aja menjual 2 ribuan, nah teksturnya aja dihalusi jadi lebih sedikit penggunaan tepungnya dari pada sebelumnya,” ungkap Iyus, pedagang wadai di Pasar Kuripan.

Meski dikatakan Iyus kenaikan bahan baku pokok tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan wadai, namun dirinya tidak bisa menaikan harga jual.

“Kayanya masih stabilnya aja, mungkin hari ini agak sunyi. Tapi solusinya ya itu karena tepung Cakra Kembar memang naik, solusi mengolah kulit adonan gitu gak seberapa makainya, kalau dinaikkan harganya gak bisa,” pungkas Iyus. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->