Connect with us

Kota Banjarmasin

Berbagi Ilmu Penulisan Feature di Perpustakaan Pal 6


Budi Kurniawan : Menulislah Dengan Kejujuran dan Fakta


Diterbitkan

pada

Jurnalis senior Budi Kurniawan saat menjadi nara sumber workshop penulisan feature di Dispersip Kalsel, A Yani Km 6 Banjarmasin. Foto : ammar

BANJARMASIN, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kalimantan Selatan mendatangkan seorang jurnalis senior Budi Kurniawan mengisi workshop pembuatan feature di Aula Dispersip Kalsel Banjarmasin, Ahmad Yani Km 6, Kamis (12/7).

Kadispersip Kalsel Dra Hj Nurliani Dardie mengatakan, workshop penulisan feature menjadi bagian dari peran Dispersip Kalsel untuk menumbuhkan dan mendorong pendekatan kemanusiaan dalam penulisan. Penulisan feature yang baik memerlukan pelatihan yang konstruktif. Karena penulisan jenis ini dilakukan banyak jurnalis atau penulis untuk menggugah perasaan kemanusiaan.

“Semoga workshop ini dapat menumbuhkan rasa kemanusiaan masyarakat dan menulis apa peristiwa yang terjadi saat ini,” ujarnya.

Saat workshop, Budi Kurniawan menjelaskan, menulis merupakan pelajaran yang tak pernah berakhir sampai ke liang lahat, dalam jiwa seorang penulis yang baik, tentulah merupakan seorang pembaca yang baik pula. Tulisan sejak dulu dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran yang berkecamuh dalam diri seorang manusia.

“Asupan menulis? perbanyaklah membaca, referensi, turun ke lapangan dan lihat peristiwa yang terjadi saat ini. Kalian tidak akan kehabisan ide untuk menulis,” ungkapnya.

Nah, dalam bentuk yang nyata pemberitaan berbentuk feature itu berhasil menggugah perasaan kemanusiaan  dan akan mendorong orang melakukan hal hal yang positif, misalnya menjaga keberagaman, toleran, dan menjaga kehidupan bersama.

Ditambahkannya tantangan dalam menulis saat ini ialah teknologi yang kian tahun kian beruba, tak hanya itu orientasi dan stressing kehidupan pun berubah. Generasi yang sebagian besar tak lagi menyakini kekuatan tulisan sebagian bagian yang turut menggerakan zaman dan sejarah.

“Sekarang masyarakat sudah masuk ke zaman visual serta kerusakan cara pikir yang terjadi hampir di semua bagian. Masih kah generasi sekarang membaca?, masihkan tulisan diperlukan? Dan masihkan tulisan menjadi lokomotif perubahan?. Itu yang menjadi tantangan saat ini bagi seorang penulis ataupun jurnalis,” ungkapnya.

Mengenai tentang pembuatan feature, ia menjelaskan bahwa penulisan feature memiliki unsurnya lebih dari sekedar 5 W 1 H saja. Dalam penulisan feature, unsur human interest lebih kedepankan, sehingga tulisan jenis ini memang menargetkan perasaan halus dalam diri manusia.

“Menyentuh rasa dan mampu menimbulkan rasa haru dan pada gilirannya menjadi sumber inspirasi bagi pembaca untuk melakukan sesuatu,” kata jurnalis senior Banua ini.

Walau demikian, baik unsur unsur jurnalistik, nilai berita juga alur, tetap patuh pada kaidah-kaidah jurnalistik.

“Jangan takut dengan zaman yang semakin canggih, sebab selamanya menulis ialah bentuk penjelamaan suatu peristiwa penting baik atau buruk, yang pasti diketahui banyak orang. Menulislah dengan kejujuran dan fakta,” katanya.

Workshop penulisan feature ini diikuti puluhan orang dari elemen mahasiswa, aktivis organisasi, Lembaga Pers Mahasiswa hingga sejumlah wartawan di Kota Banjarmasin saling bertukar dan berbagi ilmu tentang penulisan itu sendiri. (ammar)

Reporter : Ammar
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->