Connect with us

Kabupaten Banjar

Antisipasi Karhutla, Bupati Khalilurrahman Gelar Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan

Diterbitkan

pada

Rakor Penanganan dan pencegahan Karhutla di Kabupaten Banjar Foto: hms

MARTAPURA, Kesiapsiagaan bencana musim kemarau seperti kebakaran hutan dan lahan serta krisis air di wilayah Kabupaten Banjar dilakukan sedini mungkin. Terkait hal tersebut, Pemkab menggelar Rapat Koordinasi Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan serta Krisis Air Bersih, Selasa (16/7).

Bupati Banjar KH Khalilurrahman langsung memimpin rapat koordinasi yang berlangsung di Mahliagai Sultan Adam Martapura itu menekankan beberapa hal. Memperhatikan bahwa wilayah Kabupaten Banjar akan memasuki musim kemarau, maka meminta seluruh elemen yang ada baik pemerintah, swasta dan masyarakat wajib untuk meningkatkan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan.

“Agar dapat mendukung progam pemerintah RI untuk menurunkan hotspot atau titik panas setiap tahunnya, serta siap untuk dimobilisasi dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan, dengan dukungan tenaga, peralatan dan dana yang cukup guna mendukung upaya pemadaman dini hingga pemadaman lanjutan secara tuntas,” katanya.

Bupati juga mengajak semua untuk mencurahkan tenaga, pikiran, semangat, dan kerja keras dalam meningkatkan upaya-upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Wilayah Kabupaten Banjar.

Apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan lakukan pemadaman sedini mungkin dan apabila belum padam, maka laporkan kejadian secepat mungkin dalam rangka memberikan pelayanan secara cepat, tepat dan menyentuh rakyat.

Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu bentuk bencana tahunan yang selalu terjadi di Provinsi Kalsel dan khususnya di wilayah Kabupaten Banjar. Dampak yang paling dirasakan adalah kabut asap yang ditimbulkan setiap akibat kebakaran hutan dan lahan serta krisis air bersih pada beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Banjar selama musim kemarau, yang memberikan dampak negatif bagi kehidupan, mengganggu transportasi darat, laut dan udara bahkan sangat berdampak negatif bagi kesehatan.

Dari Rapat Koordinasi tersebut dapat digaris bawahi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka antisipasi menghadapi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan agar melakukan upaya mulai melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Baik melalui kegiatan sosialisasi ke berbagai pihak, baik aparatur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat luas tentang pentingnya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sebab lebih efektif dibandingkan dengan pemadaman, jika sudah terbakar api sulit dipadamkan.

Menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap, membentuk posko pengendalian kebakaran hutan dan lahan tingkat provinsi yang berkedudukan di ibukota Provinsi, dan posko di tingkat kabupaten/kota, meningkatkan sinergitas Pemerintah Daerah, TNI, POLRI dan para pelaku usaha serta masyarakat dalam pengendalian dan penanggulangan kebakaran hutan lahan, serta meningkatkan penegakan hukum dan memberikan sanksi yang tegas terhadap perorangan atau badan hukum yang terlibat dengan kegiatan pembakaran hutan dan lahan.

“Walaupun berdasarkan kondisi cuaca saat ini dan sampai saat ini belum adanya hotspot kebakaran hutan dan lahan di Wilayah Kabupaten Banjar, namun tetap harus meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan kesiapsiagaan akan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan kembali,” tegas Bupati Khalilurrahman.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Banjar, HM Irwan Kumar mengatakan, daerah Kecamatan Gambut merupakan lahan gambut yang cukup dalam dan perlu keseriusan dalam penanganannya. Oleh sebab itulah menggelar Rakor ini dan menghimbau petani panen jangan sampai membakar jerami.

“Kalau siap panen jangan dibakar dan sudah mensosialisasikannya, mudah-mudahan petani bisa menaatinya. Hingga saat ini belum ada hotspot, tetapi tetap diwaspadai terutama lahan gambut, tahun lalu 720 hektar yang terbakar tahun lalu dan mudah-mudahan tahun ini berkurang,” katanya.

Pentingnya partisipasi masyarakat seperti relawan BPK dan pihaknya menyadari belum bisa memberikan bantuan kepada para relawan seperti barisan pemadam kebakaran. Pihaknya tetap mengharapkan kerjasama selama ini tetap berlangsung baik.

Di sisi lain, Komandan Kodim 1006/ Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto, penyebab kebakaran ini ada dua yakni alam dan manusia. Dijelaskannya jika karena alam maka tidak bisa dilawan tetapi bisa diantispasi melalui sarana yang ada di BPBD, tetapi yang paling penting penyebab manusia dan inilah yang dijadikan pointer untuk mengatasi yang disebabkan manusia sehingga perlu langkah-langkah pencegahan.(cel/trb)

Reporter :Cel/trb
Editor :Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->