Connect with us

Kriminal

Anak Bunuh Ibu Kandung, Tergiur Harta Karun Iming-Iming Dukun

Diterbitkan

pada

Kapolres Malang AKBP Hendri Umar merilis kasus anak bunuh ibu sendiri bermotif iming-iming harta karun, Sabtu (13/2/2021). [Foto: Brama Yoga/Beritajatim.com]

KANALKALIMANTAN.COM, MALANG – Penemuan mayat Mistrin (55) yang terkubur separuh di Kabupaten Malang terungkap. Pelaku pembunuhan ternyata anak kandung sendiri, Arifudin Hamdy (35). Motifnya pun tak masuk nalar.

Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan usai penemuan mayat korban di lahan kosong milik PJB Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis lalu (11/2/2021), diketahui pelaku pembunuhan adalah anak kandung korban sendiri. Motifnya ingin mendapatkan harta karun yang dijanjikan oleh seorang dukun.

“Alasan tersangka untuk mendapatkan harta karun yang diiming-imingi oleh seorang dukun,” kata AKBP Hendri Umar memimpin konferensi pers di Mapolres Malang, seperti dikutip dari beritajatim.com jaringan suara.com, Sabtu (13/2/2021).

Ia melanjutkan, tersangka dan korban mengaku sempat berkonsultasi dengan seorang dukun di Blitar, Jawa Timur, Januari 2021 lalu. Dukun tersebut kemudian memberikan petunjuk bahwa ada harta karun berlian di bangunan tua bekas mes, lahan milik PHB Karangkates, Kabupaten Malang.

“Petunjuk itu benar-benar dilakukan oleh korban. Tepatnya pada 26 Januari lalu, sekitar pukul 14.30 WIB, korban menggali tanah di area bangunan mes itu dengan cangkul yang dipinjamnya dari tetangga warung korban,” bebernya.

Selanjutnya, korban menyuruh tersangka menjaga warung. Berselang 15 menit, tersangka menyusul korban ke lokasi yang dimaksud dukun. Saat dicek, tersangka mendapati ibunya tergeletak tak sadarkan diri alias pingsan. Berdalih ada bisikan gaib, muncul niatan untuk mengubur ibunya yang tak berdaya itu ke lubang bekas galian mencari harta karun.

“Tersangka kemudian mendapatkan bisikan, mungkin dari makhluk halus, untuk mendorong korban ke dalam lubang yang sudah digali lalu menguburnya (ibunya), agar harta karun yang diinginkannya keluar,” urai Hendri.

Berselang tiga hari kemudian, tersangka mengecek ke lokasi Ia meninggalkan ibunya terkubur di dalam lubang. Tujuannya untuk memastikan apakah harta karun muncul sesuai harapan.

“Berselang 3 hari kemudian, tersangka kembali ke tempat itu untuk memastikan harta karunnya sudah keluar. Tapi karena tidak ada akhirnya Ia pulang lagi,” ujarnya.

Motif tersangka yang tak masuk nalar itu tentu mengundang kecurigaan kepolisian. Diduga ada faktor gangguan kejiwaan, tersangka bakal dites oleh Psikolog.

“Untuk hal ini (gangguan jiwa), nantinya kami (Polres Malang) akan mengkonsultasikan kondisi kejiwaan tersangka kepada Psikolog Polda Jawa Timur,” jelas Hendri.

Sementara itu, berdasarkan hasil visum Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang korban terkubur separuh di TKP itu selama kurang lebih 2 minggu.

“Sementara bekas luka dan benda tumpul tidak ditemukan pada tubuh korban,” pungkasnya.(suara)

 

Editor: Suara

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->