SMANSA Boyong Tiga Penghargaan Nilai Tertinggi se-Kota Banjarbaru

BANJARBARU, SMA Negeri 1 Banjarbaru berhasil memboyong tiga penghargaan nilai tertinggi ujian nasional se-Kota Banjarbaru. Peringkat pertama UN diraih Khairunnisa dengan total nilai 360.50, disusul oleh Rizka Aprillia Magrifah dengan total nilai 351.51 sebagai juara 2, dan Risma Rubiati dengan total nilai 354.00 sebagai juara 3.

Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor memberikan penghargaan kepada siswa peraih nilai tertinggi dengan uang beasiswa Rp 28 juta yang diberikan pada peringatan Hardiknas 2018, Rabu (2/5).

Terkait prestasi tersebut, Kepala Sekolah SMAN 1 Banjarbaru, Eko Sanyoto mengaku bangga atas prestasi yang diraih sekolahnya. Lebih mengharukan lagi, karena peraih juara 1, Khairunisa adalah seorang piatu dan orangtuanya hanya bekerja sebagai tukang ojek.

Ditemui di ruang kerjanya, Eko bercerita bahwa murid-murid tersebut memang siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah dan berprestasi di sekolah.

“Mereka secara mandiri giat belajar hingga mendapatkan hasil yang bagus,” ujar Eko.

Beasiswa yang  Sahbirin kepada siswa bisa digunakan oleh penerima untuk keperluan siswa pribadi. Beasiswa akan ditrasfer oleh Pemprov Kalsel ke rekening penerima.

Sementara Gubernur Sahbirin pun memastikan takkan ada yang berani memangkas uang beasiswa penerima dengan dalih administrasi dan lain-lain. “Kalau ada yang berani menyunat, berhadapan dengan saya. Saya hajar!” tegas Sahbirin.

Menurut hasil nilai UNBK se-Kalsel, Banjarbaru tidak hanya tiga orang siswa yang masuk dalam 60 besar. SMANSA ternyata memiliki empat orang siswa lagi yang masuk dalam daftar tersebut yakni di urutan 37 (Regita Salsabila dengan total nilai 338.00), urutan 47 (Dhea Wahyu Fitriana dengan total nilai 323.50 ), urutan 48 (Larasati Setyaningrum dengan total nilai 322.00), dan di urutan 54 (Muhammad Azzahdi Wibowo dengan total nilai 319.50).

Mendapati banyak siswa yang biaa meraih nilai tinggi, Eko Sanyoto berpesan agar prestasi yang di raih tidak hanya sebatas itu. Namun akan terus berlatih giat saat memasuki perguruan tinggi. “Ini hanya permulaan, saya berharap anak-anak nanti bisa terus berprestasi di perguruan tinggi,” harap Eko. (devi)