Pegang ‘Trisula’ Parpol, H Rusli-Guru Fadlan Semakin Digdaya di Pilkada Banjar!

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA– Pasangan H Rusli-Guru Fadlan semakin solid menyambut laga politik Pilkada Banjar 2020. Berbekal ‘trisula’ dukungan tiga parpol yang saat ini sudah dipegang, yakni Partai Golkar, PPP, dan PKS, pasangan ini semakin digdaya menantang incumbent maupun kandidat lain.

Beberapa waktu lalu, Ketua Wilayah Dakwah Kalimantan DPP PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsy menyerahkan langsung SK Rekomendasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada H Rusli-Guru Fadlan, Jum’at (6/3/2020) di Sultan Sulaiman Guest House, Martapura. Hadir pula pada kesempatan itu, Ketua PKS Banjar Rudi Firdaus dan Ketua DPW PKS Kalsel Ja’far.

“H Rusli ini fit and proper test saja di kami cuma lima menit saja. Ini terbaik, beliau banyak gagasan, cita-cita. Ini suatu kebahagiaan, kader dan pengurus kami intruksikan harus gencar sosialisasi keduanya dan siap memenangkan,” kata Rudi Firdaus.

Sementara Ketua Wilayah Dakwah Kalimantan DPP PKS, Habib Aboe Bakar Al-Habsy mengatakan DPP PKS punya pertimbangan yang matang sebelum menguarkan SK Rekomendasi kepada bakal calon kepala daerah. “Kami cepat selesaikan SK-nya, kami tidak sembarang rekomendasi, hasil pendalaman yang dalam, survei dan sebagainya. Keduanya potensial. Kami langsung dari pusat antarkan SK Rekomendasi PKS untuk H Rusli dan KH M Fadhlan Asy’ari,” katanya.

Meski start paling akhir dalam pencalonan di Pilkada Banjar, namun pasangan H Rusli-Guru Fadlan mampu melaju mulus meninggalkan kandidat lain yang masih ‘berkeringat’ mencari kendaraan politik. Mereka kabarnya berpeluang besar mengantongi rekomendasi tiga parpol, yakni Partai Golkar, PPP, dan PKS. Bahkan, PPP telah lebih dulu secara terang-terangan menyatakan dukungannya!

“Syukur Alhamdulillah pasangan kami memang mendapat kepercayaan dan menerima SK dari PPP dan PKS. Semoga kepercayaan ini berlanjut dan mendapat kepercayaan masyarakat untuk menjadikan Kabupaten Banjar lebih baik,” katanya.

Guna dapat maju di Pilkada Kabupaten Banjar 2020 melalui jalur partai politik, syaratnya pasangan bakal calon minimal harus mendapat dukungan 20 persen atau 9 kursi di DPRD Banjar.

Anggota DPRD Kalimantan Selatan periode 2019-2024 yang peraih suara terbanyak ini pun mengungkapkan, amanah dan kepercayaan partai pengusung akan ia jaga untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Banjar. “Kalau nanti diberi amanah dan juga kepercayaan masyarakat memimpin Kabupaten Banjar, Insya Allah kami menjaga amanah dan memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk membangun Kabupaten Banjar yang lebih baik lagi,” katanya.

Tidak hanya mengantongi SK DPP dari partai PPP dan PKS, Ketua DPD Golkar Banjar ini pun masih menunggu rekomendasi DPD Golkar Kalsel yang mana namanya juga dicantumkan. Sebab jika nantinya dengan diraihnya rekomendasi Golkar, otomatis yang bersangkutan tinggal memerlukan tambahan 1 kursi lagi. Sebab pada pemilu 2019 lalu, Golkar Banjar gagal memenuhi ketentuan ambang 9 kursi di DPRD Kalsel (20 persen suara) sebagai syarat dukungan Pilkada 2020.

Walhasil, jika ingin menyorongkan jago, maka Golkar yang memiliki 8 kursi harus menggandeng partai lain. Sebab partai berlambang beringin ini masih kurang syarat 1 kursi lagi.

Sebelumnya, Ketua Harian DPD I Golkar Kalsel H Supian HK mengatakan, sudah ada dua bakal calon kepala daerah yang dipastikan akan diusung oleh Partai Golkar. Yaitu bakal calon Bupati Banjar H Rusli yang berpasangan dengan Guru Fadlan dan Bupati Balangan yang juga calon petahana Ansharuddin. “Itu calon tunggal yang kita usulkan,” tegas Supian.

Di DPP nanti, bakal calon kepala daerah harus menyampaikan profil dan visi misi untuk bisa mendapatkan gerbong dukungan dari partai beringin. Ini sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh DPP Partai Golkar. “Semuanya, harus diminta dan kita kirim ke Jakarta,” singkatnya.

Tentunya juga, hasil survei elektablitas kandidat juga akan menjadi pertimbangan. Sebab partai hanya akan memilih kandidat yang memiliki kans besar untuk menang. “(Nanti) lihat hasil survei,” tambahnya. Tak kalah penting, kata Supian HK, adalah sejauh mana kandidat bisa juga diterima oleh kolisi partai lainnya. (kanalkalimantan.com/cel)