Mendongeng Teknik Hypnotelling dan Ventriloquist, Agus DS Sang Maestronya Beri Penjelasan di Palnam

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Meningkatkan kualitas guru salah satu modal penting dalam membangun bangsa yang kuat. Sebab, di tangan para pendidik lah, generasi muda tumbuh menjadi penopang utama sebuah negara.

Nah, kemeriahan peringatan Hari Dongeng Sedunia kali ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan workshop yang bertemakan “Meningkatkan Cara Mengajar dengan Teknik Hypnotelling dan Ventriloquist” pada Kamis (17/3/2022).

Menghadirkan Maestro of Storytelling dunia yaitu Agus DS dengan kepiawaiannya berdongeng di depan anak-anak dengan penuh riang dan semangat. Tentu hal tersebut menarik hati puluhan guru yang mengantre untuk mendapatkan ilmu dari seorang maestro asal Pekanbaru tersebut.

Agus DS mempraktikan teknik ventriloquist dalam mengajar sambil berdongeng. Foto: Wanda

Baca juga: DPR Lemah Soal Minyak Goreng, Susi Pudjiastuti: Anda yang Paling Bertanggung Jawab

Antusias dan tawa pun turut mewarnai jalannya workshop tersebut. Di mana tak hanya membagi keterampilan mendongeng, Agus DS memberi sejumlah tips, bagaimana melatih suara yang bagus tanpa harus membuka mulut, tips melatih suara yang mirip dengan suara kartun, dan tips belajar sambil bermain bersama anak-anak.

Dikatakan Agus, hal tersebutlah yang ingin ia bahasa dan bagikan kepada guru-guru. Tentang bagaimana meningkatkan cara mengajar dengan membuat anak-anak terkesan dan tertarik kepada seorang guru, yaitu melalui hypnotelling dan ventriloquist.

Hypno sendiri memiliki makna tentang bagaimana cara masuk ke pikiran orang lain. Dengan hypnotelling artinya berdongeng dengan memasuki pikiran anak-anak, supaya anak-anak itu tertarik.

“Ini yang bahaya ketika kita mendongeng, ini anak mau dibawa kemana? mau diajak jujur atau mau diajak sesat, mau diajak penakut atau pemberani? itu dulu yang dipikirkan, bukan ceritanya apa dan bukan bagaimana jalan ceritanya, misalnya saya ajarkan berbohong namun tidak berdusta,” bebernya.

Dirinya berdiri memperagakan dengan berdongeng seolah sedang mengajar dengan anak murid yang susah diatur. Kemudian dengan mengambil smartphone dirinya memainkan peran seolah sedang mengajar menjadi guru yang ditelepon oleh karakter populer Jepang yaitu Doraemon.

“Kira-kira anak nengok gak? nengok kan. Nah dengan berdongeng tujuannya ketika anak tidak mau mendenger dan tidak mau menuruti perintah, coba mainkan trik ini,” anjurnya.

Baca juga: Kalsel Hadapi IKN Nusantara, Pariwisata Ekraf Jadi Jualan Utama

Di samping itu, Agus mempraktikkan teknik ventriloquist. Yang mana ventriloquist merupakan teknik seseorang berdongeng dengan memainkan boneka yang seolah-olah berbicara dengan suara yang khas.

Kebanyakan para pendongeng yang bahkan sekarang sudah menularkan kepada ibu guru Paud, TK, SD, seperti kalau mau dongeng bawa boneka dengan memainkan boneka.

Kemeriahan puluhan guru mengikuti teknik mengajar dalam workshop bersama Agus DS. Foto : wanda

Dirinya mengeluarkan boneka miliknya, lalu dirinya berbicara seolah-olah berdialog dengan boneka yang mengeluarkan suara khas tersebut, namun dengan bibir terkatup atau tidak bergerak.

“Ketika kita ngomong bibirnya tidak boleh bergerak baru itu ventriloquist. Yang disebut ventriloquist itu adalah orangnya, Kalau bonekanya disebut ventriloquist figur. Kalau mau yang lebih profesional lagi ada hard figur ada short figur. Nah ibu dan bapa bisa mencoba nanti dengan mainan boneka dengan berbicara tanpa gerakan bibir,” jelas Kak Agus.

Puluhan guru yang mengikuti workshop pun terlihat mencatat dengan seksama kiat-kiat dan ilmu yang dibagikan Agus DS. Tak berhenti di workshop sehari itu, mereka ingin terus menimba ilmu mendongeng dan mengajar dari Agus DS. Rencana untuk mengadakan pelatihan di lain waktu tengah dibahas lagi. (kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie