Marhaban, Duhai Para Pecinta Abah Guru Sekumpul

MARTAPURA, Dua hari menjelang puncak haul ke-13 Al’Alimul Allamah Al’Arif Billah Maulana Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, para jamaah dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Sekumpul, Martapura. Tak hanya dari Kalsel, tapi juga jamaah asal Kalimantan Timur, Jawa, hingga luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.

Berbagai kisah mengiring perjalanan para peserta haul dari berbagai daerah tersebut yang diunggah melalui media sosial. Misalnya saja, rombongan dari Malaysia dan Singapura yang memposting kedatangannya saat tiba di bandara Syamsudin Noor Banjarbaru.

Perjuangan ketika perjalanan untuk menuju Sekumpul pun menjadi kisah tersendiri. Seperti yang dilakukan rombongan dari Kacamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur yang rela menampuh jarak ratusan kilometer hanya untuk hadir di acara haul. Menempuh medan cukup berat, jalan berlumpur, menembus hutan, tak menjadi penghalang.

“Jalan lumpur bukan jadi penghalang bagi kami untuk hadir di Sekumpul, 20 jam kami jalani bersama untuk berkumpul saudaraku semua,” demikian tulis sebuah akun facebook Udin Hafif.

Malam tadi, rombongan asal Kotabaru juga telah datang. Dengan total 30 peserta jamaah wanita yang rata-rata sudah paruhbaya tersebut, mengikut sertakan dua orang anak laki laki. Mereka tiba di Martapura pukul 21.30 Wita. Rombongan ini terpaksa turun di lampu merah depan Masjid Pancasila kaena bus yamg membawa rombongan tidak bisa menembus jalan yang sudah terbilang padat merayap.

“Kami semua ini dari Kotabaru, masih banyak lagi (rombongan) di belakang. Mungkin besok baru sampai ke sini (Sekumpul),” ujar ketua rombongan Titi.

Sempat mengalami kebingungan, Titi berusaha menghubungi sanak keluarganya yang berada di wilayah Sekumpul. Namun sayangnya tidak ada mobilitas yang bisa di gunakan untuk menjemput mereka. Hingga akhirnya tim relawan dan memberikan bantuan untuk menuju tempat penginapan bagi mereka.

Diakui Titi, bahwa tempat mereka menginap adalah salah satu rumah anggota rombongan yang sudah setiap tahun datang ke acara haul. Seperti halnya Rahma, yang datang sejak peringatan haul ke-6, diakuinya setiap tahun selalu ada pembenahan di berbagai hal. Dan kali ini dia merasa sangat bangga saat tahu kabar Presiden Jokowi juga akan datang ke acara tersebut.

“Sama seperti kawan kawan yang lain, kami harap niat tulus Bapak Presiden, tidak ada unsur politik,” ujarnya.

Setibanya tim bantuan datang dengan menggunakan dua mobil pick up dan satu ambulance untuk mengangkut barang bawaan rombongan, mereka pun diantar menuju penginapan. Kepada Kanalkalimantan.com, merka mengaku perjalanan yang panjang dan melelahkan tersebut tidak mengurungkan niat tidak hadir pada peringatan haul.

Meski memerlukan persiapan lama, yakni satu bulan lebih untuk mencari bus pengantar dan dana yang tidak sedikit. Setidaknya per orang mengumpulkan uang sebesar Rp 400 ribu untuk biaya perjalanan. Ini belum lagi biaya  pribadi yang mereka keluarkan saat beristirahat.

Beruntungnya dengan persiapan yang matang dan kesehatan yang terjaga jamaah tersebut tidak mengalami kendala selama di perjalanan, mereka hanya kelalahan duduk selama berjam jam dalam bus tersebut.

Sementara itu, kesigapan tim relawan yang berjaga selama 24 jam tersebut sangat memperhatikan setiap rombongan jamaah yang datang. Mereka menanyakan jemaah dari mana, apakah sudah ada tempat menginap dan mengarahkan jemaah yang bingung menuju tempat istirahat.

Pantauan Kanalkalimantan.com, beberapa jalur menuju kompleks Mushalla Ar Raudhah yang merupakan pusat dari acara haul sudah terlihat macet yang dipadati puluhan kendaraan roda empat dan motor, Jumat (23/3). Begitu juga di simpang empat Al Zahra Sekumpul. Para relawan juga terlihat sibuk mengatur arus lalulintas di setiap posko. Salah satunya  jalur masuk ke jalan pintu air yang merupakan akses masuk ke Sekumpul sudah ditutup apada pukul 15.00 Wita.(devi)