Connect with us

DPRD BANJARBARU

Komisi III Dorong Taman Kehati Banjarbaru Menjadi Wisata Edukasi 

Diterbitkan

pada

Komisi III DPRD Kota Banjarbaru saat kunjungan lapangan ke Taman Kehati Banjarbaru, Selasa (15/7/2025) siang. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sejuk dan rimbun dengan ragam tanaman langka, kondisi itu didapati anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru saat kunjungan lapangan ke Taman Kehati Banjarbaru, Selasa (15/7/2025) siang.

Wakil rakyat dari Komisi III DPRD Banjarbaru pun mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru untuk mengembangkan Taman Kehati (Keanekaragaman Hayati) menjadi destinasi wisata edukasi.

Taman Kehati Banjarbaru yang berada di wilayah Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka memiliki potensi besar memberikan pengalaman belajar tentang keanekaragaman hayati, konservasi, dan lingkungan bagi masyarakat.

Potensi besar itu mendapat penilaian langsung dari hasil kunjungan lapangan anggota Komisi III DPRD Banjarbaru ke Taman Kehati, Selasa (15/7/2025) siang.

Baca juga: Evaluasi Pengalihan Arus Lalin di Banjarbaru, Bundaran Palam Diberi Akses untuk Roda Dua

Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru Muhammad Syahrial mendorong Taman Kehati yang dikelola DLH Banjarbaru tak hanya sebagai lokasi konservasi, tapi juga menjadi tempat wisata bertema alam yang menarik dan pusat edukasi.

“Kami mendorong Taman Kehati ini tidak hanya menjadi lokasi konservasi lingkungan dengan tanaman langkanya saja, tetapi bisa jadi lokasi destinasi wisata edukasi di Banjarbaru,” kata Syahrial.

Manfaat pengembangan Taman Kehati sebagai wisata edukasi dapat menjadi tempat yang ideal untuk belajar tentang berbagai jenis tumbuhan, termasuk tumbuhan langka, serta peran penting mereka dalam ekosistem.

“Dengan pengelolaan yang baik, Taman Kehati ini dapat menarik wisatawan yang tertarik pada keindahan alam dan ingin belajar tentang lingkungan,” kata Syahrial.

Baca juga: Bupati Ahmad Rifa’i Hadiri Rapat Paripurna, Ini Tiga Raperda yang Disahkan DPRD Pulang Pisau

Masih menurut Syahrial, jika DLH Banjarbaru serius dalam pengembangan Taman Kehati dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui sektor pariwisata.

Dengan catatan, kata Syahrial, fasilitas dan infrastruktur tersedia memadai untuk kegiatan edukasi, penelitian, dan rekreasi. “Seperti misal jalur trekking, ada area edukasi, dan tempat istirahat, misal seperti gazebo, fasilitas pendukung seperti MCK, ketersedian air, dan lainnya,” usulnya.

Tidak hanya meyiapakan itu, DLH Banjarbaru perlu melakukan promosi yang efektif untuk memperkenalkan Taman Kehati sebagai destinasi wisata edukasi yang menarik.

Baca juga: DPRD Kotabaru Gelar Rapat Paripurna, Bahas RPJMD dan 4 Raperda Lainnya

Paling penting, kata wakil rakyat dari Dapil Kecamatan Cempaka ini adalah melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi, pengelolaan, dan pengembangan Taman Kehati untuk meningkatkan rasa kepemilikan dan partisipasi.

“Dengan pengembangan yang tepat, Taman Kehati dapat menjadi destinasi wisata edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat, serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati,” pungkasnya.

Terkait semakin banyak lokasi wisata di Kota Banjarbaru, Pemko Banjarbartu harus mencermati ini sebagai potensi yang menjanjikan bagi perkembangan wisata di ibu kota Kalsel selain obyek wisata lainya.

Sekadar diketahui, Taman Kehati berada di areal seluas 17,9 hektare, salah satu paru-paru hijau wilayah Banjarbaru. Selain meningkatkan kualitas udara, Taman Kehati menjadi habitat bagi berbagai spesies tanaman endemik, sekaligus area konservasi edukatif bagi masyarakat.

Baca juga: Wabup Pulang Pisau Hadiri Panen Raya Padi di Desa Terusan Makmur

“Pengelola harus bisa memberikan pencerahan dan memiliki wawasan yang memadai terkait wisata edukasi yang ada. Misal, ini tanaman langka apa, dan jenisnya, apa namanya. Akses jalan masuk juga perlu disiapkan,” kata Hindera Wahyudin, anggota Komisi III DPRD Banjarbaru melihat langsung Taman Kehati.

Siska Monalisa, anggota Komisi III lainnya, saat melihat langsung Taman Kehati di Kelurahan Bangkal juga menyebut potensi sangat besar Taman Kehati dikembangkan menjadi lokasi wisata.

Salah satu bentuk pengembangan yang bisa diusulkan adalah Mini Zoo atau konsep kebun binatang mini yang seringkali menjadi daya tarik tambahan di kawasan wisata rekreasi keluarga.

“Konsep Mini Zoo bisa menjadi pelengkap di sini, terutama untuk keluarga yang ingin berlibur sekaligus mengenalkan anak-anak pada satwa dan alam,” ungkapnya.

Baca juga: Wabup Banjar Hadiri Peringatan Harlah Ke-111 Ponpes Darussalam

Mendampingi kunjungan lapangan Komisi III DPRD Banjarbaru, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Banjarbaru Rusmilawati SHut menjelaskan, Taman Kehati memang dirancang untuk menjadi pusat konservasi dan keanekaragaman hayati, sekaligus memberikan manfaat ekologis dan sosial bagi masyarakat.

Menurutnya, Taman Kehati yang sedang dikembangkan di Banjarbaru merupakan ikhtiar menjaga alam dan generasi mendatang. Tak hanya itu, pengembangan Taman Kehati, kata Rusmilawati, menjadi perhatian utama sebagai langkah strategis untuk pelestarian lingkungan.

“Taman Kehati Banjarbaru di wilayah Kelurahan Bangkal ini bukan hanya sekadar area hijau, tetapi juga ruang hidup bagi tanaman lokal yang terancam punah. Ini adalah bentuk nyata tanggung jawab menjaga lingkungan bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Rusmilawati menjelaskan bahwa taman ini dipenuhi sedikitnya 79 jenis tanaman khas daerah, termasuk spesies yang mulai langka.

Baca juga: Hati-hati Pola Hidup Serba Instant, Dinkes Banjarbaru Ajak Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

Pihaknya memang berharap taman ini dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih peduli terhadap lingkungan.

“Kami ingin Taman Kehati menjadi tempat belajar dan inspirasi, sekaligus pengingat bahwa alam adalah warisan yang harus dijaga bersama,” tambahnya.

Luas areal pembangunan Taman Kehati di bekas PT Aneka Tambang berada pada ketinggian sekitar 300 mdpl. Status lahan lokasi Taman Kehati ditetapkan berdasarkan SK Wali Kota Banjarbaru Nomor 256 tahun 2015.

Jumlah tumbuhan yang terdapat di Taman Kehati mencapai lebih dari 100 jenis. Sedangkan jumlah tumbuhan langka khas dan endemik Kalimantan Selatan, diantaranya Gaharu (Aquilaria Malaccensis), Lahong (Duria Dulcis), Ramania (Bouea Macrophylla), Pasak Bumi (Eurycoma longifolia), Ulin (Eusideroxylon zwageri), Rukam (flacouritia Rukam), Maritam (Nephelium Mutabile), Meranti Putih (Shorea Andulensis), Meranti Tembaga (Shorea Leprossula), Binjai (Mangifera Caisia). Kasturi (Mangifera Casturi), Kuweni (Mangifera Caesia), Hambawang (Mangifera Foetid), Kalangkala (Litsea Glutinosa), Ketapi Suntul, Kapul, Kedondong Hutan, dan lain-lainnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca