Sebanyak 16 Ribu Undangan Disebar di Acara HPS di Dua Lokasi

BANJARMASIN, Panitia Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 Kalimantan Selatan menargetkan 16 ribu undangan yang hadir pada puncak peringatan yang akan dibuka Presiden Jokowi, 18 Oktober 2018 nanti. Kegiatan akan dipusatkan di dua lokasi, yaitu di Desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala dan di halaman Kantor Pemprov Kalsel di Banjarbaru.

Dilansir Antaranews.com, Kepala Dinas Perkebunan Kasel Suparmi mengatakan, dari 16 ribu undangan yang hadir pada puncak HPS pada 18 Oktober tersebut, enam ribu undangan dialokasikan di Jejangkit Kabupaten Barito Kuala. Sedangkan 10 ribu peserta yang terdiri dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota se Indonesia akan berada di halaman Kantor Pemprov Kalsel di Banjarbaru.

“Acara akan kita laksanakan di dua lokasi sekaligus, pembukaan di Jejangkit, sedangkan sebagian acara seperti pameran dan lainnya, dilaksanakan di Banjarbaru,” katanya.

Saat ini, sudah banyak tamu undangan yang mengkonfirmasikan siap hadir pada acara tersebut, termasuk tamu dari duta besar maupun dari berbagai negara lainnya. “Khusus di Banjarbaru, tidak ada acara serimonial, tetapi tetap kita siapkan panggung dan tenda besar bagi para tamu, dari seluruh daerah di Indonesia,” katanya.

Menurut Suparmi yang juga sekretaris pelaksanaan HPS mengatakan, banyaknya tamu undangan yang hadir bakal dimanfaatkan oleh pemerintah dan UMKM untuk mempromosikan seluruh potensi Kalsel. Peringatan HPS 2018, terdiri dari dua tema, yaitu tema internasional: Our Action Are Our Future, A #ZeroHunge World by 2030 Is Possible. Sedangkan untuk tema nasional adalah Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Lebak dan Pasang Surut Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dnuia 2045.
Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober, tanggal ketika Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, didirikan pada tahun 1945. Hari Pangan Sedunia didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979. HPS ini diperingati setiap tahun di lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia guna meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan.(ant)