Connect with us

Kota Banjarbaru

Ngotot Bertahan, Ini Alasan PKL Subuh Enggan Pindah

Diterbitkan

pada

Suasana PKL subuh masih beraktivitas di eks Pasar Bauntung yang sudah ditutup Pemko Banjarbaru, Selasa (2/3/2021). Foto: Pras

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sudah dua hari berlalu sejak Pemerintah Kota Banjarbaru memberi ultimatum 28 Februari 2021 batas akhir pemindahan pasar. Namun tetap saja para pedagang kaki lima (PKL) subuh menggelar lapak dagangan mereka.

“Potensi pasar baru kurang menarik, karena sangat jauh dengan keramaian. Berbeda dengan di sini (lokasi pasar lama) yang dekat dengan pemukiman,” kata Iman (62), salah satu PKL subuh kepada kanalkalimantan.com pada Selasa (2/3/2021).

Iman menerangkan, pemerintah kota tidak pernah menemui ke seluruh pedagang pasar untuk melakukan sosialisasi. “Sosialisasi yang dilakukan pemko tidak menyeluruh, justru hanya beberapa saja yang diberitahu mengenai pemindahan lewat undangan brosur,” tutur pria yang sudah puluhan tahun berdagang di lokasi pasar Bauntung yang sudah ditutup Pemko.

Tak berhenti di situ, Imam merasa kecewa sebab sikap pemerintah yang terlalu tergesa-gesa. Menurutnya undangan yang bersifat terbatas tersebut juga bersifat memaksa, dengan memberikan waktu pedagang secara singkat.

Sehingga para pedagang merasa sulit untuk beradaptasi dengan pasar yang baru.

Berbeda lagi dengan Mujiati (52), ia menerangkan dirinya telah menerima undangan, namun masih belum mendapatkan tempat. “Saya sudah dapat selebaran undangan, tetapi kami masih belum dapat tempat,” kata wanita penjual peyek yang sudah dua tahun menjajakan peyek di eks pasar lama.

Dua PKL ini menolak alternatif pemindahan pasar subuh ke Pasar Pondok Mangga di Loktabat Utara karena terlalu jauh dari lokasi lama maupun dari keramaian. (kanalkalimantan.com/pras)

 

Reporter : Pras
Editor : Bie

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->